Ketua PSIM Liana Tasno ke AS Wakili Indonesia, Percaya pada Potensi Perempuan Sepak Bola

Featured Image

Perjalanan Liana Tasno dalam Program Global untuk Kepemimpinan Perempuan di Sepak Bola

Direktur Utama PSIM Yogyakarta, Liana Tasno, kini menjadi sorotan berkat prestasinya yang luar biasa. Ia terpilih sebagai salah satu dari 15 perempuan dunia yang mengikuti program espnW Global Sports Mentoring Program (GSMP): Women in Sport. Program ini digagas oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bekerja sama dengan ESPN dan Women Win.

Liana Tasno mendapat kesempatan langka setelah Kedutaan Besar Amerika Serikat menghubungi PT LIB untuk meminta rekomendasi dan kontak pribadi. Proses seleksi sangat ketat dan kompetitif, melibatkan dua wawancara langsung di Jakarta serta persyaratan administratif yang rumit. Setelah itu, ia harus melewati sesi wawancara daring dengan perwakilan Departemen Luar Negeri AS.

Dari sekitar 300 kandidat yang mendaftar dari 100 negara, Liana berhasil masuk ke dalam 30 besar dan akhirnya terpilih sebagai salah satu dari 15 peserta terpilih secara global. Bagi dirinya, ini merupakan sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar.

Misi Inklusivitas dan Kepemimpinan Perempuan

Keikutsertaan Liana dalam GSMP bukan sekadar simbolis. Ia datang dengan misi jelas yaitu memperjuangkan ruang yang lebih inklusif dan setara di dunia olahraga Indonesia, khususnya bagi perempuan. Dalam program ini, ia ingin menciptakan ekosistem olahraga yang lebih inklusif dan berkelanjutan, khususnya bagi perempuan dan generasi muda di Indonesia.

Liana ingin membuktikan bahwa perempuan tidak hanya layak hadir di lapangan, tetapi juga mampu memimpin dari balik layar, berada di ruang-ruang strategis pengambilan keputusan. Dengan bergabung dalam GSMP, ia ingin membuka jalan dan menjadi bukti nyata bahwa perempuan juga mampu memimpin di ruang yang selama ini didominasi laki-laki, termasuk di sepak bola profesional.

Komitmen terhadap PSIM dan Perempuan Indonesia

Meski akan menetap sementara di Amerika selama dua bulan ke depan, Liana menegaskan bahwa hatinya tetap bersama PSIM. Ia akan tetap mengikuti perkembangan tim dari jauh dan menyerahkan tanggung jawab harian kepada General Manager PSIM, Steven Sunny, lulusan Master Akademi Johan Cruyff Barcelona.

Liana menyampaikan rasa cintanya terhadap Jogja dan ingin membuktikan diri di Liga 1 bersama PSIM. Keinginan pribadinya adalah agar PSIM bisa stabil di Liga 1. Selain itu, ia berharap ilmu, pengalaman, dan jejaring global yang akan didapatnya selama program berlangsung bisa dibawa pulang untuk kemajuan sepak bola Tanah Air.

Ia juga berharap bisa membuka jejaring dan networking ke global. Ini semua berkat PSIM, yang bisa dilihat di tingkat global. Semoga nanti juga ia bisa membantu banyak hal untuk negara kita.

Harapan untuk Perempuan Indonesia

Liana berharap bisa menjadi pembuka jalan bagi lebih banyak perempuan Indonesia untuk berani bermimpi dan melangkah di bidang olahraga, baik sebagai atlet, pelatih, manajer, maupun pemimpin. Menurutnya, perempuan Indonesia punya potensi besar, hanya perlu diberi ruang, kepercayaan, dan dukungan.

Ia ingin menjadi bagian dari perubahan tersebut, agar ke depan dunia olahraga kita bisa lebih setara, sehat, dan kuat untuk semua. Dengan keberhasilannya ini, Liana Tasno memberikan contoh nyata bahwa perempuan mampu mengambil peran penting dalam dunia olahraga, terutama di tengah dominasi laki-laki.