Kisah 2 Gen Z Berhasil di Usia 20 Tahun, Tetap Konsisten Ciptakan Perubahan

Kisah 2 Gen Z Berhasil di Usia 20 Tahun, Tetap Konsisten Ciptakan Perubahan

Generasi Z yang Berani Bertindak untuk Masyarakat

Di tengah pandangan negatif terhadap generasi Z, dua pemuda dari Jakarta menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi pemimpin yang berkontribusi nyata bagi masyarakat. Kedua pemuda ini tidak hanya memenuhi ekspektasi, tetapi juga membuktikan bahwa usia muda bukan penghalang untuk bertindak dan memberikan perubahan positif.

Tri Krisna Mukti: Ketua RW yang Penuh Semangat

Tri Krisna Mukti, seorang mahasiswa yang terpilih sebagai Ketua RW 02 di Pademangan Barat, Jakarta Utara, adalah salah satu contoh pemuda yang mengambil tanggung jawab dengan penuh semangat. Meski masih kuliah, ia berhasil membagi waktu antara studi dan tugas kepengurusan RT. Dari pagi hingga malam, ia bekerja di kantor RW sambil menjalani perkuliahan.

Krisna mengaku awalnya tidak berencana maju sebagai ketua RW. Namun, dorongan dari keluarga dan warga yang ingin melihat perubahan setelah 10 tahun kepemimpinan lama membuatnya tertarik mencoba. Setelah terpilih, ia menghadapi tantangan besar karena harus memimpin 11 ketua RT yang mayoritas lebih tua. Ia pun harus beradaptasi dan berdiplomasi agar bisa menyatukan semua pihak.

Dalam kepemimpinannya, RW 02 kini memiliki dua program unggulan, yaitu Posyandu Remaja dan pembatasan jam malam. Posyandu Remaja fokus pada kesehatan fisik dan mental anak muda, serta kerja sama dengan BNNP DKI untuk tes urin. Pembatasan jam malam dilakukan untuk mencegah tawuran. Selain itu, jumlah petugas keamanan ditingkatkan dari dua menjadi enam orang, dan rencana pemasangan CCTV di setiap RT sedang dipertimbangkan.

Krisna bercita-cita menjadi anggota dewan di masa depan dan mengajak generasi muda lainnya untuk tidak ragu terjun ke dunia kepengurusan wilayah. Ia berharap anak-anak muda seusianya bisa mengikuti jejaknya dalam menjalankan hal-hal positif.

Sahdan Arya Maulana: Ketua RT yang Visioner

Selain Krisna, ada pula Sahdan Arya Maulana, yang menjadi Ketua RT 07 RW 08 di Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara. Sahdan viral di media sosial setelah menjadi inisiator pembangunan jalan permukiman yang dilakukan hasil swadaya masyarakat. Di umurnya yang baru 19 tahun, ia telah dipercaya masyarakat setempat sebagai ketua RT.

Sahdan mengaku ingin bermanfaat bagi warga dan berkontribusi untuk wilayah tempat tinggalnya. Ia mempersiapkan diri secara matang untuk mencalonkan diri sebagai ketua RT dan akhirnya menang telak dalam pemilihan. Keberhasilannya ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya pemimpin muda yang visioner.

Dalam dua bulan menjabat, Sahdan menghadapi tantangan seperti keluhan dan permintaan warga soal pembangunan wilayah. Ia kemudian membuat gebrakan dengan memperbaiki jalan rusak di lingkungan tempat tinggalnya menggunakan dana swadaya masyarakat. Proyek ini melibatkan biaya sebesar Rp 20 juta yang berasal dari patungan warga dan biaya operasional RT yang dialihkan sepenuhnya ke pembangunan.

Perbaikan jalan ini dilakukan untuk mencegah banjir dan meningkatkan akses utama masyarakat. Saat ini, Sahdan dibantu oleh Vemmas dan Riski, dua pemuda lain yang juga aktif dalam kepengurusan wilayah. Meskipun masih kuliah atau bekerja, ketiganya bersikap serius dalam menjalankan peran mereka sebagai pemimpin muda.

Kesimpulan

Tiga pemuda ini menunjukkan bahwa generasi Z tidak hanya bisa menjadi pengguna teknologi, tetapi juga bisa menjadi agen perubahan positif di masyarakat. Mereka membuktikan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk bertindak, dan bahwa kontribusi nyata dapat dilakukan dari tempat terdekat, yaitu permukiman tempat tinggal mereka sendiri. Dengan semangat dan komitmen, mereka menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mampu menjadi pilar bangsa yang kuat dan berarti.