Konsumsi Berlebih Berita Negatif Bisa Menyebabkan Kelelahan Mental? Ini Solusinya.

Dampak Konsumsi Berita Negatif terhadap Kesehatan Mental
Media sosial telah menjadi salah satu saluran utama dalam menyebarkan informasi, termasuk berita. Banyaknya topik yang muncul di media sosial, baik positif maupun negatif, sering kali dikonsumsi secara berlebihan oleh pengguna. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang.
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Hwang, J. dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa semakin tinggi eksposur terhadap berita utama, baik melalui media konvensional maupun media sosial, semakin besar risiko gangguan emosional. Penelitian ini melibatkan 2.251 orang dewasa pada musim semi tahun 2020, dan ditemukan bahwa semakin sering seseorang mengonsumsi informasi tentang pandemi COVID-19, semakin tinggi tekanan emosional yang dialami.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi berita negatif, terutama tentang situasi darurat seperti pandemi, dapat memicu rasa cemas, kewalahan, atau takut terhadap masa depan. Secara umum, semua jenis konsumsi berita, termasuk berita negatif, dapat meningkatkan stres emosional. Namun, dampaknya lebih besar jika berita tersebut diperoleh melalui media televisi atau media sosial.
Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa kelompok usia muda dan perempuan lebih rentan mengalami tekanan emosional dibandingkan dengan individu yang bersifat lebih konservatif. Menurut Logan Jones, PSYD, mengonsumsi terlalu banyak berita, baik secara aktif maupun pasif, bisa sangat merugikan suasana hati. Ia menjelaskan bahwa berita yang menakut-nakuti tetap memberikan efek negatif pada jiwa seseorang.
Annie Miller, MSW, LCSW-C, LICSW menambahkan bahwa konsumsi berita yang berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan mental. Paparan informasi negatif yang terus-menerus dapat memengaruhi fungsi otak. Membaca berita dapat mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang memicu tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Saat seseorang menghadapi krisis, respons stres ini dapat menyebabkan gejala fisik seperti kelelahan, kecemasan, depresi, dan kesulitan tidur.
Tips Mengatasi Kelelahan Mental Akibat Konsumsi Berita Negatif
Untuk mengurangi dampak negatif dari konsumsi berita, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
-
Ambil jeda/istirahat
Meskipun ingin tetap memperoleh informasi, jeda dalam mengonsumsi berita sangat penting. Istirahat selama satu jam, sehari, atau bahkan seminggu bisa membantu pikiran lebih tenang dan peka terhadap informasi yang diterima. -
Hindari doomscrolling
Doomscrolling adalah kondisi di mana seseorang terus-menerus menghabiskan waktu untuk membaca berita negatif. Ini dapat memperburuk rasa takut dan cemas. Untuk menghindarinya, batasi waktu membaca berita dan hindari mengonsumsinya di malam hari ketika suasana hati cenderung menurun. -
Lakukan aktivitas yang nyaman setelah mengonsumsi berita
Setelah membaca berita, tubuh dan pikiran mungkin terasa tertekan. Aktivitas seperti berjalan-jalan di luar ruangan dapat membantu mengurangi stres. -
Tetap menyadari topik berita yang dikonsumsi
Penting bagi seseorang untuk memantau jumlah informasi yang diterima, terutama berita negatif. Konsumsi berita dari sumber yang terpercaya dapat mengurangi kekhawatiran dan spekulasi. -
Waspadai notifikasi dan media sosial
Notifikasi dan berita di media sosial membuat sulit untuk istirahat. Atur notifikasi agar bisa memilih kapan ingin menerima update berita. Selain itu, batasi waktu berada di situs media sosial yang penuh berita jika diperlukan.