Kronologi Video Viral Penumpang Lion Air Teriak Ada Bom, Diduga Hanya Bercanda

Insiden Penumpang Lion Air yang Teriak Ada Bom, Akhirnya Diungkap sebagai Candaan
Sebuah kejadian menarik terjadi di dalam pesawat Lion Air yang membuat penumpang lain merasa kaget dan cemas. Dalam sebuah video yang viral, seorang penumpang pria berinisial H tiba-tiba berteriak bahwa ada bom di dalam pesawat. Hal ini memicu reaksi spontan dari awak kabin dan para penumpang lainnya.
Kejadian tersebut terjadi pada penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu (2/8/2025). Awalnya, pesawat mengalami keterlambatan atau delay, sehingga pilot memberikan pengumuman maaf kepada seluruh penumpang. Namun, saat proses pengumuman sedang berlangsung, seorang penumpang di bangku bagian tengah tiba-tiba melepas topinya dan mulai berteriak dengan nada marah.
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @boeangsaoet, terlihat H memarahi awak kabin dengan ucapan kasar dan tidak pantas. Ia juga menyebutkan bahwa dirinya tidak akan diam dan memaksa penumpang yang merasa sebagai petugas untuk turun dari pesawat. "Yang merasa petugas, turun. Mau polisi, tentara turun. Ada bom. Nggak nyaman turun. Ini punya kita pesawatnya, biar tahu kalian," ujarnya.
Kondisi dalam kabin pesawat semakin riuh karena teriakan H dan protes dari penumpang lain. Salah satu penumpang meminta agar pria tersebut segera diamankan. "Diamankan aja itu, Pak, kami nggak aman juga, Pak. Di sini banyak anak-anak, banyak orang tua. Turunkan aja," kata penumpang tersebut.
Pihak Lion Air kemudian mencoba menenangkan situasi dengan meminta penumpang lain untuk duduk dan tetap tenang. Mereka juga mengatakan bahwa petugas keamanan akan segera naik ke pesawat untuk menangani masalah tersebut.
Menurut informasi dari Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, insiden ini terjadi saat pesawat sedang dalam kondisi pushback. Saat itu, salah satu penumpang laki-laki berinisial H menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin. Meskipun diminta untuk konfirmasi ulang, H tetap bersikukuh bahwa ada bom di pesawat.
Karena pernyataan tersebut disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan pesawat mulai bergerak, kejadian ini dikategorikan sebagai RTA (Return to Apron). Proses ini memaksa pesawat kembali ke apron untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Seluruh penumpang kemudian diturunkan dan menjalani scan ulang di Bandara Soekarno-Hatta.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya. Penerbangan akhirnya dilanjutkan dengan menggunakan pesawat pengganti, yaitu Boeing 737-900 ER registrasi PK-LSW.
Dari hasil pemeriksaan awal, diduga H mengucapkan hal tersebut sebagai candaan. Meskipun demikian, pihak maskapai mengatakan akan memberikan sanksi tegas kepada pelaku. "Meskipun pernyataan awal pelanggan diduga sebagai candaan, Lion Air bersama pihak berwenang mengambil langkah tegas dan preventif dengan mengklasifikasikan situasi sebagai potensi ancaman," ujar Danang.
Ia juga menegaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 437, di mana informasi palsu atau ancaman yang mengganggu keamanan penerbangan dapat dikenakan sanksi hukum pidana dan penanganan tegas dari aparat.