Kunci Jawaban Modul 3.2: Perilaku Bullying dari Perspektif Psikologi Sosial

Pentingnya Pemahaman tentang Perilaku Bullying dalam Perspektif Psikologi Sosial
Pelatihan anti perundungan dan kekerasan terhadap murid menjadi salah satu program penting yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman peserta didik serta para pendidik. Tujuan utamanya adalah memperkuat pemahaman mengenai fenomena bullying, sekaligus memberikan strategi efektif dalam mencegah, mendeteksi, dan menangani situasi tersebut dalam lingkungan pendidikan.
Bullying tidak hanya sekadar tindakan kasar atau penghinaan, tetapi juga melibatkan aspek psikologis dan sosial yang kompleks. Dalam konteks ini, pemahaman dari perspektif ilmu psikologi sosial sangat krusial, karena bisa membantu memahami motivasi, perilaku, dan dampak dari tindakan bullying.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan dan jawaban terkait Modul 3.2 tentang Perilaku Bullying yang dilihat dari perspektif ilmu psikologi sosial:
-
Siswa pada fase remaja berpotensi untuk menjadi pelaku bullying. Fase remaja ditandai dengan munculnya gejala krisis identitas, salah satu cara merefleksikannya adalah dengan merasa lebih superior dibanding teman-temannya.
Jawaban: B (Kedua pernyataan benar dan memiliki hubungan sebab akibat) -
Cedera merupakan resiko atau dampak yang akan dialami oleh korban bullying. Cedera fisik akan sangat butuh penanganan media yang serius.
Jawaban: A (Kedua pernyataan benar dan memiliki hubungan sebab akibat) -
Murid-murid di SD lebih rentan menjadi objek korban bullying. Anak-anak yang lebih muda usianya, lebih kecil ukuran tubuh, dan berat badan biasanya lebih lemah.
Jawaban: B (Kedua pernyataan benar dan memiliki hubungan sebab akibat) -
Berita-berita di media massa dan media sosial sarat dengan fenomena bullying di sekolah-sekolah. Fenomena adalah serangkaian peristiwa tertentu yang mengindikasikan adanya masalah.
Jawaban: A (Kedua pernyataan benar dan memiliki hubungan sebab akibat) -
Bullying merupakan bagian dari kategori perilaku agresi. Dalam kejadian perundungan/bullying ada indikasi motif kesengajaan yang dilakukan oleh pelaku.
Jawaban: A (Kedua pernyataan benar dan memiliki hubungan sebab akibat) -
Dampak fisik dari bullying sangat serius dan fatal, dapat membahayakan para siswa. Dampak psikologi berupa stres, depresi, dan bahkan trauma.
Jawaban: B (Kedua pernyataan benar, namun tidak memiliki hubungan sebab akibat) -
Tata ruang kelas dan sarana prasarana di sekolah harus mudah diawasi dan terkontrol oleh guru. Ruangan yang gelap atau jalan buntu berpeluang menjadi zona intimidasi dari perilaku bullying.
Jawaban: C (Kedua pernyataan benar, namun tidak memiliki hubungan sebab akibat) -
Bullying menjadi problematika masyarakat yang semakin massif, sehingga harus segera dicari solusinya. Fenomena yang semakin massif akan menjadi masalah sosial bahkan bisa menjadi patologi sosial.
Jawaban: D (Kedua pernyataan benar dan memiliki hubungan sebab akibat) -
Siswa SMP atau SMA yang menjadi penumpang bis/kereta api berpotensi untuk terinjak-injak kakinya, sehingga bisa menimbulkan perilaku agresi. Perilaku agresi menyebabkan orang lain tersakiti atau terganggu.
Jawaban: C (Kedua pernyataan benar, namun tidak memiliki hubungan sebab akibat) -
Individu yang kurang percaya diri rentan menjadi korban bullying. Kepercayaan diri perlu dikembangkan dan dibentuk oleh gaya pengasuhan orang tua yang tepat.
Jawaban: D (Kedua pernyataan benar, namun tidak memiliki hubungan sebab akibat)
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bullying, baik sebagai pelaku maupun korban, maka langkah-langkah pencegahan dan intervensi bisa dilakukan secara lebih efektif. Edukasi dan kesadaran kolektif menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua peserta didik.