Lubang Jalan di Singapura Menelan Mobil, Sopir Selamat dalam 3 Menit

Kejadian Sinkhole di Jalan Tanjong Katong Selatan, Singapura
Pada hari Minggu (27/7/2025), sebuah mobil merek Mazda berwarna hitam yang jatuh ke dalam lubang besar (sinkhole) di Jalan Tanjong Katong Selatan, Singapura, berhasil dievakuasi menggunakan derek. Proses pengangkatan kendaraan berlangsung sekitar 10 menit pada pukul 14.05 waktu setempat. Mobil tersebut mengalami kerusakan parah di bagian depan, dengan kaca depan pecah dan permukaannya dipenuhi goresan akibat insiden tersebut.
Proses perbaikan jalan masih terus berlangsung. Otoritas setempat belum memastikan kapan jalan akan dibuka kembali secara penuh untuk lalu lintas umum. Ruas Jalan Tanjong Katong Selatan yang terletak antara Mountbatten Road dan East Coast Parkway masih ditutup sejak Sabtu (26/7/2025), setelah sinkhole menyebabkan dua lajur jalan amblas. Penutupan ini berdampak pada layanan bus 36 dan 48 yang dialihkan ke rute lain, termasuk melalui halte di Marine Parade, Amber, Mountbatten, dan Tanjong Katong.
Otoritas Transportasi Darat (LTA) Singapura mengimbau pengendara dan penumpang untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan mengantisipasi kemungkinan keterlambatan. Menurut Badan Air Nasional Singapura (PUB), sinkhole di Singapura terbentuk sekitar pukul 17.50 pada Sabtu. Sebuah mobil yang tengah melintas kemudian terperosok ke dalam lubang tersebut. Pengemudinya, seorang perempuan, berhasil diselamatkan oleh para pekerja yang sedang berada di lokasi.
Sinkhole langsung terisi air. Rekaman video yang beredar menunjukkan bahwa lubang tersebut cepat terisi air usai kejadian. LTA menyatakan bahwa mereka bekerja sama dengan PUB serta Otoritas Bangunan dan Konstruksi (BCA) untuk memantau proses perbaikan dan memastikan keamanan area.
Anggota parlemen GRC Marine Parade–Braddell Heights, Goh Pei Ming, yang meninjau lokasi pada Minggu, menyampaikan bahwa PUB telah mengevaluasi kondisi tanah dan menyatakan bahwa area tersebut cukup stabil. Menurut Goh, lubang harus dikeringkan secara perlahan agar pihak berwenang dapat mengamati respons tanah terhadap proses penyedotan air. Ia menambahkan, pemerintah berharap kondisi di kawasan tersebut bisa kembali normal secepat mungkin, dengan target perbaikan jalan sementara selesai sebelum Senin (28/7/2025).
Anggota Parlemen Mountbatten, Gho Sze Kee, yang juga mengunjungi lokasi pada Minggu pagi, mengatakan bahwa korban perempuan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit untuk observasi. Ia disebut mengalami nyeri otot pasca-kejadian.
Proses Penyelamatan Sopir Berlangsung Cepat
Menurut informasi dari Mothership, Pitchai Udaiyappan Subbiah (46), seorang mandor lapangan di Ohin Construction Co Pte Ltd, menjelaskan proses penyelamatan sopir tersebut. Dengan cepat ia memerintahkan tiga rekan kerjanya untuk melemparkan tali nilon. Para pekerja ingin masuk ke dalam lubang, tetapi ia menyarankan untuk tidak melakukannya, karena tidak aman. Namun wanita itu membuka pintu mobilnya dan meraih tali tersebut, lalu para pekerja menariknya hingga cukup dekat untuk diangkat keluar dari lubang.
Penyelamatan hanya memakan waktu dua hingga tiga menit, menurut Subbiah, yang mencatat bahwa lubang runtuhan itu kering saat pertama kali muncul. “Seseorang telah jatuh. Kami hanya bertekad untuk menyelamatkannya secepat mungkin. Itulah tujuannya,” ujar Subbiah dalam bahasa Tamil kepada wartawan.
Beberapa warga menyatakan bahwa aktivitas konstruksi dan penggalian di kawasan tersebut cukup intens dalam beberapa waktu terakhir. Mereka khawatir hal ini bisa memengaruhi kestabilan tanah. “Saya harap ini hanya kejadian sekali dan pihak berwenang akan menyelidiki secara menyeluruh agar tidak terulang kembali,” kata Tommy Lim (47), seorang manajer penjualan yang tinggal di sekitar lokasi.