Minum Minuman Kaleng Tanpa Dicuci, Pria Tewas Akibat Infeksi

Kehilangan Seorang Pemuda Akibat Penyakit yang Tidak Terduga
Sebuah kisah tragis dan menyentuh hati mengguncang masyarakat setelah seorang pemuda Malaysia, Muhammad Ikmal Bin Azizuddin (20 tahun), meninggal dunia akibat penyakit Leptospirosis. Along, begitu ia akrab disapa, menghembuskan napas terakhirnya pada hari Kamis (17/7/2025) setelah terinfeksi bakteri dari urine tikus.
Kecelakaan ini diduga bermula dari kebiasaan sepele, yaitu meminum minuman kaleng tanpa mencucinya terlebih dahulu. Minuman tersebut kemungkinan besar terkontaminasi oleh kencing tikus, yang menjadi sumber utama penyebaran penyakit ini.
Kisah pilu kepergian Along menarik perhatian banyak orang setelah ayahnya, Mohd Azizuddin Aziz, membagikan kesedihannya melalui unggahan di akun Facebook pribadinya. Unggahan tersebut menjadi viral, menyentuh banyak hati, dan menjadi peringatan keras bagi masyarakat akan bahaya yang bisa datang dari hal-hal yang sering kali diabaikan.
Azizuddin menjelaskan bahwa putranya mulai merasakan gejala sakit hanya empat hari setelah kembali dari aktivitas mendaki gunung bersama teman-temannya pada Minggu (13/7/2025). Pada Senin (14/7/2025), Along kembali ke rumahnya di Melaka. Namun, keesokan harinya, kondisi kesehatannya tiba-tiba memburuk. Ia mengalami diare parah, demam tinggi, dan muntah-muntah yang tak henti.
Ia memutuskan untuk berobat ke sebuah klinik swasta. Sayangnya, dokter di sana hanya mendiagnosisnya dengan "sakit biasa" dan memberinya obat demam serta pereda nyeri. Meski demikian, Along sempat mencoba bangkit. Pada hari berikutnya, ia bahkan berusaha melakukan senam pagi. Namun, upaya itu sia-sia karena kondisi kesehatannya semakin memburuk.
Pada Kamis (17/7/2025), kondisi Along sangat kritis. Teman-temannya membawanya ke Rumah Sakit Melaka, tetapi sayangnya, ia sudah dalam kondisi yang sangat parah ketika tiba di rumah sakit. Ia menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 20.30 waktu setempat. Keluarganya baru tiba di rumah sakit beberapa jam setelah kematian Along.
Azizuddin meyakini bahwa penyebab kematian putranya adalah infeksi bakteri Leptospira yang ditularkan melalui urine tikus. Ia menduga bahwa Along terpapar bakteri ini setelah mengonsumsi minuman kaleng yang tidak dicuci terlebih dahulu. Menurut dokter, ciri-ciri kuman yang menyerang Along adalah jenis kuman air kencing tikus.
Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kebersihan, terutama saat mengonsumsi makanan atau minuman yang dikemas. Bahaya Leptospirosis dapat terjadi jika kita tidak waspada.
Gejala dan Pencegahan Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini umumnya ditemukan pada urine hewan terinfeksi seperti tikus, anjing, kucing, sapi, babi, dan kuda. Penularannya bisa terjadi melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi atau secara tidak langsung melalui air atau tanah yang terkontaminasi.
Bakteri ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui luka terbuka pada kulit, selaput lendir, atau kulit yang terlalu lama terendam air. Gejala awal penyakit ini seringkali mirip dengan flu biasa, sehingga kerap kali salah didiagnosis. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain:
- Demam tinggi mendadak
- Sakit kepala hebat
- Nyeri otot yang parah, terutama pada betis dan punggung
- Mata merah (konjungtivitis)
- Nyeri sendi
- Menggigil
- Mual dan muntah
- Diare
- Ruam kulit
Pada kasus yang lebih parah, Leptospirosis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal ginjal akut, kerusakan hati, pendarahan, meningitis, hingga sindrom Weil yang bisa fatal.
Langkah Pencegahan yang Harus Dilakukan
Untuk menghindari Leptospirosis, berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
- Cuci Bersih Makanan dan Minuman Kemasan: Selalu cuci bagian luar kemasan minuman kaleng atau makanan sebelum dikonsumsi.
- Hindari Kontak dengan Air atau Tanah Tercemar: Gunakan alat pelindung diri seperti sepatu bot dan sarung tangan saat bekerja di area berpotensi terkontaminasi.
- Jaga Kebersihan Lingkungan: Pastikan lingkungan rumah dan sekitar bersih dari sampah yang bisa menarik tikus. Lakukan pengendalian hama secara berkala.
- Lindungi Luka Terbuka: Tutup luka atau goresan pada kulit dengan perban tahan air saat beraktivitas di luar ruangan.
- Rebus Air Minum: Jika sumber air tidak terjamin kebersihannya, selalu rebus air hingga mendidih.
- Edukasi dan Kesadaran: Tingkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya Leptospirosis dan cara penularannya.
Kisah Along menjadi pengingat yang menyakitkan namun penting bagi kita semua untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya di sekitar, serta memprioritaskan kebersihan dalam kehidupan sehari-hari.