Mobil Listrik Harga Terjangkau Jadi Incaran, Ini Strategi Produsen

Featured Image

Persaingan Mobil Listrik di Bawah Rp 500 Juta Makin Ketat

Pertumbuhan pasar mobil listrik di Indonesia terus mengalami pergeseran, khususnya di segmen harga yang lebih terjangkau. Kini, banyak merek otomotif berlomba-lomba meluncurkan model baru dan memperkuat strategi pemasaran untuk menarik konsumen yang mencari kendaraan elektrifikasi dengan harga kompetitif, fitur lengkap, dan desain modern.

Salah satu brand yang masuk ke segmen ini adalah JAECOO. Merek asal Tiongkok ini resmi membuka pre-booking untuk model J5 EV, sebuah kendaraan listrik murni (BEV) yang tersedia dalam dua varian: J5 EV Standard dengan harga Rp 350 juta dan J5 EV Premium seharga Rp 450 juta. Kedua varian ini termasuk dalam segmen SUV compact listrik.

Menurut Mohamad Ilham Pratama, Head of Marketing JAECOO Indonesia, segmen SUV sangat diminati oleh masyarakat Indonesia karena cocok dengan kondisi jalan di berbagai daerah. Ia optimis bahwa J5 EV akan menjadi pilihan baru yang relevan bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik.

Selain BEV, JAECOO juga menjual model ICE dan plug-in hybrid (PHEV), seperti J7 SHS dan J8 SHS ARDIS. Model-model ini dilengkapi teknologi pengisian baterai canggih serta fitur V2L hingga 6.600 KW. Saat ini, model terlaris JAECOO adalah J7 SHS PHEV.

Di sisi lain, Wuling Motors juga memperluas lini kendaraan listriknya di segmen harga di bawah Rp 500 juta. Beberapa model yang ditawarkan antara lain Air ev, BinguoEV, CloudEV, dan terbaru adalah Cortez Darion EV yang dibanderol sekitar Rp 400 jutaan.

Brian Gomgom, Senior Manager Brand Communication Wuling, menyebutkan bahwa rentang harga dari Rp 200 juta hingga Rp 400 juta merupakan segmen yang paling berkontribusi terhadap penjualan. Model Air ev menjadi yang paling diminati, dengan total penjualan mencapai 20.000 unit sejak diluncurkan pada 2022.

BYD, produsen asal Tiongkok lainnya, mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam pasar mobil listrik. Dalam semester pertama tahun 2025, market share BYD mendekati angka 10%. Luther T. Panjaitan, Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia, menyatakan bahwa BYD dan Denza telah menguasai 54,1% pangsa pasar BEV dalam enam bulan pertama tahun ini.

Untuk menjangkau konsumen lebih luas, BYD meluncurkan Atto 1, citycar listrik dengan harga mulai dari Rp 195 juta. Model ini langsung mendapat respons positif di GIIAS 2025. Atto 1 dilengkapi fitur fast charging, desain urban, serta kelengkapan keselamatan untuk penggunaan harian.

Di segmen hybrid, BAIC Indonesia memperkenalkan BJ30 Hybrid, sebuah SUV serba guna dengan harga promo di bawah Rp 500 juta. BJ30 dilengkapi fitur outdoor seperti meja piknik dan colokan listrik, serta ADAS Level 2. Model ini ditujukan untuk segmen keluarga muda dan pecinta aktivitas luar ruang.

Dhani Yahya, COO BAIC Indonesia, menyampaikan bahwa SPK BJ30 telah mencapai 75 unit sebelum pengiriman Oktober. Target mereka hingga akhir 2025 adalah 500 unit. Selain itu, BAIC juga merencanakan ekspansi produk ke segmen SUV dan MPV 7-seater mulai tahun depan, dengan fokus pada pasar terbesar di bawah Rp 500 juta.

Dukungan insentif pemerintah, jaringan purna jual yang semakin luas, serta variasi teknologi antara BEV dan hybrid membuat konsumen memiliki lebih banyak pilihan. Dengan ekosistem yang terus berkembang, pasar mobil listrik di bawah Rp 500 juta diperkirakan akan terus tumbuh pesat hingga akhir tahun ini.