Nasib 4 Anak Astri Gustina, Lihat Ibu Mereka Dibunuh dengan Sangkur oleh Serma Tengku Dian

Tragedi Kekerasan dalam Rumah Tangga yang Menyedihkan
Sebuah peristiwa tragis terjadi di Deliserdang, Sumatera Utara, pada Rabu (23/7/2025) pagi. Astri Gustina Ayu Yolanda (35), seorang ibu rumah tangga, tewas ditikam oleh suaminya sendiri yang juga merupakan anggota TNI berpangkat Sersan Mayor (Serma) Tengku Dian Anugerah. Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Empat anak Astri yang masih kecil menjadi saksi mata saat ibu mereka dibunuh. Mereka kini harus hidup tanpa sosok ibu yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga. Keluarga korban berharap instansi terkait dapat memperhatikan masa depan empat anak tersebut yang membutuhkan dukungan finansial dan pendidikan.
Astri dan Serma TDA telah menjalani pernikahan selama 13 tahun. Selama itu, ia dikenal sebagai sosok yang tenang dan gigih dalam mencari nafkah. Ia bahkan menjual dimsum hingga tengah malam untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tidak pernah mengeluh meski kondisi ekonomi tidak stabil.
Peristiwa pembunuhan terjadi di Jalan Pasar Besar, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang. Saat itu, Astri ditusuk sebanyak 12 kali dengan senjata tajam. Luka terparah ada di bagian leher. Kejadian ini terjadi di hadapan anak-anaknya yang masih kecil, membuat luka batin yang sangat dalam.
Keluarga korban menyampaikan harapan agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Muhammad Fadhil, abang ipar Astri, menuturkan bahwa adiknya telah meregang nyawa akibat tindakan suaminya sendiri. Harapan ini disampaikan saat wawancara dilakukan di rumah duka. Namun, sesi wawancara sempat terhenti karena intervensi dari oknum TNI.
Warga sekitar mengaku mendengar teriakan minta tolong dari rumah korban. Ketika mendatangi lokasi, mereka menemukan Astri dalam kondisi bersimbah darah. Siska, salah satu tetangga, mengatakan bahwa korban terduduk di kursi plastik bersimbah darah. Luka terlihat di bagian dada kirinya.
Polisi Militer telah mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian, termasuk kursi plastik bersimbah darah dan senjata tajam yang digunakan pelaku. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07:30 WIB. Saat itu, Siska sedang memasak dan mendengar suara jeritan minta tolong dari mertua korban.
Setelah mengetahui kondisi korban, warga membawanya ke RSUD Djoelham Binjai. Astri mengalami luka sayat di tangan, dua luka bacok di kepala, satu tusukan di perut, dan dua tusukan di pinggang. Total luka mencapai 9-15 tusukan.
Jenazah Astri telah dimakamkan di TPU Jalan Wahidin, Sumber Mulyo Rejo, Kecamatan Binjai Timur. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya menangani isu kekerasan dalam rumah tangga secara serius. Keluarga berharap agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas tindakannya.
Selain itu, keluarga juga menyampaikan bahwa mereka ingin melaporkan pelaku karena sering melakukan kekerasan. Namun, intervensi dari pihak tertentu membuat proses penanganan lebih sulit. Salah satu oknum TNI yang diduga pamannya menghentikan sesi wawancara dan memaksa menandatangani surat pernyataan tidak melakukan autopsi.
Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan berkoordinasi dengan Kodam I Bukit Barisan. Pelaku, Serma Tengku Dian Anugerah, adalah anggota TNI aktif yang bertugas di BA Provost Denmadam I Bukit Barisan. Satuan ini bertanggung jawab atas penegakan disiplin di lingkungan TNI.