Pengantin Menangis, Wedding Organizer Batal Pesan 2 Hari Sebelum Pesta Meski Sudah Lunas

Pengantin Menangis, Wedding Organizer Batal Pesan 2 Hari Sebelum Pesta Meski Sudah Lunas

Nasib Pasangan Pengantin yang Dipecundangi oleh Wedding Organizer

Ridho dan Rerey, pasangan pengantin asal Surabaya, Jawa Timur, mengalami kepanikan luar biasa saat pihak wedding organizer (WO) membatalkan pekerjaan mereka dua hari sebelum acara pernikahan digelar. Padahal, keduanya telah membayar lunas jasa WO tersebut. Akibatnya, Ridho dan Rerey harus mencari alternatif lain untuk mengganti layanan yang sudah dibatalkan.

Menurut Rerey, pemilik WO yang diduga melakukan penipuan berinisial A merupakan seorang Makeup Artist (MUA) yang juga menyediakan vendor acara pernikahan. Dalam situasi yang sangat mendesak, mereka harus mencari penyewa dekorasi dan layanan lainnya dengan waktu yang sangat mepet.

“Normalnya orang dua hari sebelum nikah semua sudah siap, tapi kami malah seperti tidak ada persiapan,” ujar Rerey. Ia menambahkan bahwa undangan telah disebar dan tanggal pernikahan sudah mendekat, namun tiba-tiba semua vendor seperti MUA dan dekorasi tidak bisa datang.

Akibatnya, Ridho dan Rerey harus terburu-buru mencari alternatif baru untuk acara pernikahan mereka. Sayangnya, uang yang telah dibayarkan sebesar Rp10,3 juta belum kembali hingga kini. Rerey mengungkapkan bahwa A selalu berkelit ketika ditagih.

Selain Ridho dan Rerey, ada 45 pasangan lain yang juga diduga menjadi korban penipuan oleh A. Total kerugian yang dialami para korban diperkirakan mencapai sekitar Rp500 juta. Salah satu dari pasangan yang terkena tipu adalah Andika dan Riva, yang rencananya akan menikah pada 8 Agustus 2025.

Andika dan Riva telah membayar sebagian dari kesepakatan sebesar Rp14 juta, yaitu Rp8,6 juta. Namun, A yang juga membuka jasa WO tersebut sulit dihubungi. Setelah mencoba mengunjungi rumah A di Tenggilis Mejoyo, Andika hanya menemukan tempat kosong. Informasi dari RT setempat menyebutkan bahwa A kabur ke Palembang untuk menjual rumah.

“Saya cari informasi, memang korbannya ada 45 pasangan sampai membentuk paguyuban,” ujar Andika. Ia mengungkapkan bahwa banyak pasangan yang sadar ditipu saat mendekati hari pernikahan.

Andika mengaku bersyukur karena ia dan Riva mengetahui masalah ini jauh hari sebelum acara. Sehingga, mereka masih bisa mencari pengganti WO. Namun, ia mengeluh bahwa pihak WO tidak pernah melakukan survei lokasi seperti biasanya.

Suami A Menyangkal Kabur dan Berencana Melunasi Utang

Masruri, suami A, menegaskan bahwa dirinya tidak kabur dan berniat melunasi semua utang sesuai nominal. “Kami di Palembang tidak kabur, kami ingin melunasi semua tanggungan sesuai nominal,” katanya. Ia menjelaskan bahwa keluarga A berasal dari petani kopi dan sedang menunggu hasil panen terjual.

Vendor Dokumentasi Juga Kena Tipu

Selain pasangan pengantin, vendor dokumentasi juga menjadi korban penipuan oleh A. Pemilik WBP Present Photo Video, Wahyu, mengungkapkan bahwa beberapa pekerjaan yang dikerjakan untuk A belum dibayar. Total kerugian yang dialaminya mencapai sekitar Rp27 juta.

Wahyu menceritakan awal pertemuan dengan A saat bertemu di acara pernikahan. Keduanya kemudian saling bertukar nomor dan menjalin kerja sama. Awalnya, pembayaran dilakukan lancar. Namun, pada Juni 2025, masalah mulai muncul. Sembilan job dari A masih belum dibayar.

“Tiap nagih alasannya belum dapat pembayaran dari kliennya. Padahal saya cek job di bulan Juni sudah lunas,” ujar Wahyu. Ia kini siap menjadi saksi bagi para pasangan pengantin yang melaporkan A ke polisi.