Perbandingan Anggaran dan Alutsista Militer Thailand vs Kamboja

Featured Image

Konflik Perbatasan Thailand dan Kamboja Memasuki Hari Ketiga

Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja terus berlangsung di wilayah perbatasan, dengan situasi memburuk hingga hari ketiga pada Sabtu (26/7/2025). Bentrokan baru muncul di Provinsi Trat, yang berada sejauh lebih dari 100 kilometer dari titik-titik pertikaian utama. Sejauh ini, setidaknya 30 orang tewas dan lebih dari 130.000 warga terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat pertempuran paling sengit dalam 13 tahun terakhir.

Ketegangan antara dua negara Asia Tenggara tersebut meningkat sejak insiden penembakan yang menewaskan seorang tentara Kamboja pada akhir Mei. Insiden ini memicu baku tembak singkat, yang kemudian memicu peningkatan pasukan di sepanjang perbatasan. Hal ini berdampak pada krisis diplomatik yang mengancam stabilitas pemerintahan koalisi Thailand.

Perbandingan Kekuatan Militer Thailand dan Kamboja

Berikut adalah perbandingan kekuatan militer konvensional antara Thailand dan Kamboja:

Anggaran dan Kekuatan Militer

Berdasarkan data Global Power, Kamboja memiliki skor Indeks Kekuatan (PwrIndx) sebesar 2,0752, menempatkannya di peringkat ke-95 dari 145 negara. Sementara itu, Thailand berada di peringkat ke-25 secara global dengan PwrIndx sebesar 0,4536.

Dalam hal anggaran pertahanan, Kamboja menghabiskan sekitar US$1,3 miliar atau sekitar Rp21 triliun pada 2024. Jumlah personel militer aktif mencapai 124.300 orang. Angkatan bersenjata Kamboja dibentuk pada 1993 melalui penggabungan kekuatan militer bekas komunis dan kelompok perlawanan lainnya.

Sementara itu, Thailand memiliki anggaran pertahanan yang jauh lebih besar, yaitu sekitar US$5,73 miliar atau sekitar Rp93 triliun pada tahun yang sama. Jumlah personel militer aktif mencapai lebih dari 360.000 orang. Thailand juga diklasifikasikan sebagai sekutu utama non-NATO oleh Amerika Serikat.

Angkatan Darat

Angkatan Darat Kamboja terdiri dari sekitar 75.000 personel, dilengkapi dengan lebih dari 200 tank tempur dan sekitar 480 unit artileri. Di sisi lain, Angkatan Darat Thailand memiliki jumlah personel yang jauh lebih besar, yaitu sekitar 245.000 orang, termasuk sekitar 115.000 wajib militer.

Thailand juga memiliki armada yang lebih lengkap, seperti 400 tank tempur, lebih dari 1.200 kendaraan lapis baja, serta sekitar 2.600 senjata artileri. Selain itu, Angkatan Darat Thailand memiliki armada udara sendiri yang mencakup pesawat penumpang, helikopter seperti Black Hawk, dan drone.

Angkatan Udara

Angkatan Udara Kamboja memiliki sekitar 1.500 personel, dengan armada yang tergolong kecil. Saat ini, Kamboja hanya mengoperasikan 10 pesawat angkut dan 10 helikopter transportasi. Meski tidak memiliki jet tempur, Kamboja mengandalkan 16 helikopter multirole, termasuk 6 Mi-17 buatan Uni Soviet dan 10 Z-9 buatan China.

Di sisi lain, Thailand memiliki salah satu kekuatan udara terbesar dan terbaik di Asia Tenggara. Angkatan Udara Thailand memiliki sekitar 46.000 personel, dengan 112 pesawat tempur aktif, termasuk 28 jet F-16 dan 11 jet Gripen. Selain itu, Thailand juga memiliki puluhan helikopter berbagai tipe.

Angkatan Laut

Angkatan Laut Kamboja diperkirakan memiliki sekitar 2.800 personel, termasuk 1.500 pasukan infanteri laut. Armada lautnya terdiri dari 13 kapal patroli dan tempur pesisir, serta 1 kapal pendarat amfibi.

Sementara itu, Angkatan Laut Thailand memiliki hampir 70.000 personel, termasuk unit penerbangan angkatan laut, marinir, dan pertahanan pantai. Thailand juga mengoperasikan 1 kapal induk, 7 fregat, dan 68 kapal patroli serta tempur pesisir. Armada ini diperkuat oleh kapal pendarat dan amfibi berkapasitas ratusan personel, serta 14 kapal pendarat kecil untuk operasi pantai.

Di darat, Korps Marinir Thailand terdiri dari 23.000 personel, didukung oleh puluhan kendaraan tempur lapis baja. Divisi penerbangan angkatan laut Thailand juga memiliki armada tersendiri yang mencakup helikopter dan drone (UAV).