Perkembangan Terbaru Misteri Kematian Diplomat Arya Daru

Featured Image

Penyelidikan Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan Terus Berlangsung

Penyebab kematian diplomat Arya Daru Pangayunan masih menjadi fokus penyelidikan pihak berwajib. Arya ditemukan meninggal di Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7). Meski penyelidikan sedang berlangsung, beberapa fakta baru mulai terungkap mengenai kejadian yang menimpa korban.

Arya Daru Tampak Berada di Rooftop Gedung Kemlu

Setelah pulang kerja pada sore hari, tepatnya Senin (7/7), Arya Daru diketahui masih berkomunikasi dengan istrinya, Meta Ayu. Saat itu, dia baru saja selesai berbelanja pakaian di mal. Namun, komunikasi antara keduanya kemudian terputus. Pada malam harinya, sang istri memanggil penjaga kos untuk memeriksa keadaan Arya.

Berdasarkan rekaman CCTV, setelah pulang dari belanja dasi dan celana dalam, Arya Daru kembali ke kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, sekitar pukul 21.00 WIB. Ia membawa tas ransel dan kantong belanja. Dari lantai 12, ia menuju rooftop Gedung Kemlu melalui tangga darurat.

Di sana, Arya sempat melihat-lihat kondisi sekitar. Tangannya berada di pembatas dinding, lalu mengangkat sedikit bahunya dan melihat ke arah bawah. Namun, aktivitas ini tidak berlangsung lama. Arya kemudian turun kembali ke bawah dan keluar gedung tanpa membawa tas ransel dan kantong belanja. Dia kemudian memanggil taksi di tengah hujan untuk kembali ke indekosnya.

Durasi di Rooftop Gedung Kemlu

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa Arya Daru berada di rooftop Gedung Kemlu selama sekitar 1 jam 26 menit. Meskipun durasi tersebut telah diketahui, penyidik belum menjelaskan secara detail aktivitas apa saja yang dilakukan oleh korban.

“Hasil pendalaman terhadap CCTV di gedung Kemlu menunjukkan bahwa korban berada di rooftop lantai 12 dari pukul 21.43 sampai 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit,” ujar Ade.

Ia juga menjelaskan bahwa saat tiba di rooftop, Arya masih membawa tas ransel dan kantong belanja. Namun, setelah turun, kedua barang tersebut ditinggalkan. Fakta ini ditemukan melalui pengamatan CCTV dan pemeriksaan saksi-saksi.

Pengumpulan Rekaman CCTV

Hingga saat ini, penyidik telah mengumpulkan rekaman dari total 20 titik kamera pengawas. Rekaman tersebut mencakup lingkungan tempat tinggal korban, lokasi-lokasi yang pernah dikunjungi Arya dalam tujuh hari terakhir sebelum kematiannya, serta tempat kerjanya.

“Rekaman CCTV ini sangat penting dalam penyelidikan. Kami mengumpulkan semua data dari berbagai titik untuk membentuk kronologi lengkap,” jelas Ade.

Kondisi Jenazah Arya Daru

Polisi juga mengungkap kondisi jenazah Arya Daru saat ditemukan. Wajah korban tertutup plastik yang kemudian dililit menggunakan lakban kuning. Informasi ini disampaikan untuk memastikan akurasi data terkait kejadian di lokasi kejadian.

Ponsel Korban Masih Belum Ditemukan

Salah satu hal yang masih menjadi misteri adalah hilangnya ponsel milik Arya Daru. Sampai saat ini, ponsel tersebut belum ditemukan. Namun, pihak berwajib mengklaim tidak ada hambatan dalam proses penyelidikan.

“Kami tidak menemui kendala dalam proses ini. Kami terus menelusuri petunjuk-petunjuk terkait penyebab kematian Arya Daru,” ujar Ade.

Penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap jejak digital korban dan mengumpulkan bukti-bukti lain yang relevan. Proses penyelidikan ini akan terus berlangsung hingga penyebab kematian Arya Daru dapat diungkap secara jelas.