Prospek Saham Otomotif ASII, IMAS, AUTO, dan IMJS Pasca GIIAS 2025

GIIAS 2025 Memengaruhi Pasar Modal Otomotif
Pameran otomotif terbesar di Indonesia, GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, kembali menghadirkan semangat baru bagi sektor otomotif. Dimulai pada 24 Juli 2025 di ICE BSD, Tangerang, pameran ini memberikan angin segar bagi beberapa saham utama industri otomotif. Beberapa emiten seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) mencatat peningkatan signifikan.
Lebih dari 60 merek otomotif global turut serta dalam GIIAS tahun ini. Respons pasar terhadap acara ini sangat positif, dengan beberapa emiten mengalami lonjakan harga yang mencolok hanya sehari sebelum pameran dibuka. Contohnya, saham IMJS melonjak hingga 34,04% ke level Rp 252, sementara IMAS meningkat 25% ke Rp 1.100 pada Rabu (23/7). ASII juga berhasil menembus level Rp 5.000 di hari pertama pameran.
Antusiasme Pasar yang Lebih Tinggi
Analis MNC Sekuritas, Hijjah Marhama menjelaskan bahwa lonjakan harga ini menunjukkan antusiasme pasar yang lebih tinggi dibandingkan GIIAS 2024 lalu. Pada masa itu, rata-rata penguatan saham otomotif hanya sebesar 3,36% selama pameran. Saat ini, sentimen pasar dinilai lebih kuat meskipun data penjualan otomotif semester I 2025 menunjukkan penurunan sebesar 8,6% secara tahunan. Harapan terhadap pemulihan permintaan di semester II dan tren penurunan suku bunga menjadi faktor pendukung utama.
Head of Research Korea Investment and Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menyebutkan bahwa GIIAS 2025 berperan sebagai katalis positif jangka pendek. Hal ini disebabkan oleh peluncuran model baru, peningkatan eksposur merek, dan aktivitas promosi langsung di tempat. Namun, ia menilai dampaknya terhadap fundamental masih terbatas. Faktor penentu jangka panjang tetap berada pada peningkatan daya beli masyarakat.
Target Harga dan Rekomendasi Analis
Dari sisi teknikal, Wafi memprediksi saham ASII bisa menuju Rp 5.700 dan AUTO ke Rp 2.700. Untuk IMAS, ia menyarankan untuk wait and see. Rahma juga memberikan rekomendasi terkait saham AUTO dengan target harga Rp 2.550, serta menyarankan aksi jual jika harga turun di bawah Rp 2.000. Untuk ASII, target jangka menengah berada di kisaran Rp 5.500, dengan batas bawah aksi jual di Rp 4.800.
EV dan Mobil Bekas Menarik Minat Pengunjung
Selain peluncuran model baru, GIIAS 2025 juga menampilkan berbagai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) serta mobil bekas dengan harga terjangkau. Ini menjadi strategi industri untuk mendongkrak penjualan di tengah daya beli yang belum sepenuhnya pulih, terutama pasca kenaikan tarif PPN menjadi 12%.
Dengan suku bunga acuan yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu, pelaku industri berharap promo yang ditawarkan di GIIAS dapat menjadi pemicu peningkatan transaksi, khususnya di kuartal III 2025. Rahma mencatat bahwa secara historis, selama periode 2021–2024, GIIAS telah mampu mendorong penjualan mobil tumbuh rata-rata 9,5% secara bulanan selama berlangsungnya pameran.
Sementara itu, IMJS dan IMAS tetap menjadi saham yang menarik dalam jangka pendek, meski pergerakannya berpotensi sangat fluktuatif pasca kenaikan tajam awal pameran. Dengan kondisi pasar yang dinamis, investor perlu memantau perkembangan terkini agar bisa membuat keputusan investasi yang tepat.