PTDI Perluas Bisnis Perawatan Pesawat dan Aviasi Umum, Target Pasar Global

Featured Image

Perluasan Layanan Perawatan Pesawat di PTDI Bandung

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung terus memperluas cakupan layanan perawatan pesawat atau Aircraft Services (ACS). Dalam upaya diversifikasi bisnis, PTDI tidak hanya fokus pada pesawat militer, tetapi juga memberikan layanan perawatan untuk pesawat komersial dan general aviation. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan permintaan pasar yang semakin beragam.

Di PTDI Bandung, beberapa jenis pesawat seperti Airbus A320 Citilink, Boeing Business Jet (BBJ), Gulfstream G450/G550, serta Embraer Legacy 600/650 sedang menjalani proses perawatan. Khususnya, dua pesawat Airbus A320 Citilink yang merupakan bagian dari Garuda Indonesia Group sedang dalam proses perawatan bersama dengan GMF (Garuda Maintenance Facility) Aeroasia. Proses ini dilakukan sebagai bentuk kolaborasi strategis antar lembaga dalam industri penerbangan.

Layanan ACS yang disediakan oleh PTDI mencakup berbagai aspek seperti Maintenance, Repair & Overhaul (MRO), perbaikan komponen, modifikasi struktural, Life Extension Program, serta layanan khusus seperti painting dan inspeksi NDT (Non-Destructive Test). Seluruh layanan ini dilaksanakan di fasilitas hanggar PTDI Bandung yang telah memiliki sertifikat Aircraft Maintenance Organization (AMO) Certificate dan Design Organization Approval (DOA) dari DKPPU Kementerian Perhubungan RI. Selain itu, sistem Quality Management System (QMS) ISO 9001 dan AS/EN 9110 turut mendukung operasional di sana.

Kini, PTDI sedang meningkatkan intensitas ekspansi bisnisnya dalam menghadapi peluang di pasar pesawat non-militer. Salah satu langkah yang dilakukan adalah penyediaan layanan new livery paint untuk pesawat general aviation, termasuk Boeing Business Jet (BBJ), Gulfstream G450/G550, serta Embraer Legacy 600/650. PTDI berharap layanan ini dapat berkembang menjadi lebih luas sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi pelanggan.

Jenis Layanan yang Ditawarkan

Untuk pesawat komersial, khususnya narrow body, PTDI baru-baru ini telah menyelesaikan pekerjaan pengecatan, penggantian kursi (seat replacement), dan beberapa pekerjaan tambahan lainnya seperti cabin refurbishment terhadap pesawat Airbus A319 milik maskapai Aero Dili, Timor Leste. Saat ini, PTDI Bandung juga sedang melakukan pekerjaan perawatan besar (C-Check) terhadap pesawat Airbus A320 milik Citilink Indonesia.

Kolaborasi strategis antara PTDI dan GMF AeroAsia diyakini memiliki potensi besar dalam mengoptimalkan kerja sama industri MRO nasional. Dengan penguatan kapabilitas teknis, peningkatan kapasitas tenaga kerja, pelaksanaan training, serta pengembangan alat bantu kerja (reverse engineering tools), kolaborasi ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan PTDI secara keseluruhan.

“Kolaborasi ini tidak hanya membuka peluang pekerjaan berkelanjutan untuk armada sejenis milik Citilink maupun dari calon pelanggan lainnya, tetapi juga mendorong peningkatan caplist PTDI secara menyeluruh,” ujar Daud Zaini, Kepala Divisi Perawatan, Pusat Perakitan dan Modifikasi PTDI.

Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi PTDI dalam menjadikan hanggar di PTDI Bandung sebagai pusat layanan MRO terpadu. Tidak hanya untuk sektor pesawat militer, namun juga untuk pesawat komersial dan general aviation.

Hingga saat ini, layanan ACS PTDI telah dipercaya oleh lebih dari 50 pelanggan yang tersebar di tiga benua, menunjukkan pengakuan dunia terhadap kapabilitas dan kualitas layanan yang dimiliki PTDI.

Otoritas Internasional dan Tantangan Pasar

Selaras dengan hal tersebut, saat ini PTDI akan melanjutkan perolehan otorisasi dari otoritas penerbangan internasional sebagai bagian dari upaya strategis untuk memperkuat daya saing dan memperluas jangkauan pasar secara global.

Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan membuat kebutuhan transportasi udara sangat tinggi. Namun sayangnya, untuk perawatan pesawat komersil dan private jet masih banyak dilakukan di negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, bahkan sampai Australia. Di sana, mereka memiliki dukungan dan support yang lengkap melalui MRO besar dan kelas dunia.

“Ini menjadikan tantangan dan peluang bagi kami untuk ambil bagian dan ikut terlibat dalam persaingan MRO kelas dunia tersebut, guna memajukan industri dirgantara nasional dengan memberikan pelayanan perawatan pesawat komersial dan private jet yang beroperasi di wilayah negara RI,” lanjut Daud Zaini.

Melalui perluasan cakupan layanan ACS ini, PTDI tidak hanya ingin menghadirkan layanan perawatan pesawat berkualitas tinggi, tetapi juga mendorong tumbuhnya industri MRO domestik yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Seluruh pekerjaan ACS di PTDI dilaksanakan oleh tenaga profesional bersertifikat dan berpengalaman, menjadikan kualitas sebagai prioritas utama.

“Kualitas layanan kami adalah jaminan yang tidak akan kami kompromikan. Konsistensi terhadap standar dan kepuasan pelanggan merupakan fondasi utama dalam setiap pekerjaan ACS di PTDI,” tegas Daud Zaini.

Dengan langkah ekspansif ini, PTDI menegaskan posisinya sebagai mitra strategis dalam sektor penerbangan nasional dan regional, sekaligus memperkuat kontribusinya dalam industri dirgantara yang terintegrasi dan berkelanjutan.