Ringkasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP: Puisi Rakyat dan Teks Naratif
Mengenal Puisi Rakyat dan Teks Naratif dalam Kurikulum Merdeka
Pada Bab II berjudul “Berkelana di Dunia Imajinasi” dalam kurikulum merdeka, siswa kelas 7 SMP akan mempelajari tentang puisi rakyat dan teks naratif. Materi ini bertujuan untuk membantu siswa memahami struktur dan ciri-ciri dari kedua jenis teks tersebut serta mengidentifikasi elemen-elemen penting dalam sebuah cerita.
A. Memahami Puisi Rakyat
- Pengertian Puisi Rakyat
Puisi rakyat merupakan bentuk sastra lisan yang berkembang dalam masyarakat tradisional. Ciri khasnya antara lain: - Anonim (tidak diketahui pengarangnya)
- Diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi
- Terikat aturan seperti jumlah baris, suku kata, dan rima
-
Bersifat tetap dan tidak berubah
-
Jenis-Jenis Puisi Rakyat
Berikut beberapa contoh jenis puisi rakyat: - Pantun: Terdiri dari 4 baris, dengan baris pertama dan kedua sebagai sampiran, sementara baris ketiga dan keempat berisi isi. Rima akhir a-b-a-b.
- Gurindam: Terdiri dari dua baris, dengan baris pertama sebagai syarat dan baris kedua sebagai jawaban. Rima akhir a-a.
-
Mantra: Rangkaian kata berirama yang berkaitan dengan kekuatan gaib, biasanya berisi rayuan atau perintah. Harus diperdengarkan secara utuh dan menekankan keindahan bunyi.
-
Tujuan Puisi Rakyat
Puisi rakyat memiliki beberapa tujuan, seperti: - Menghibur dan memberi nasihat
- Mendidik anak-anak
- Memberikan isyarat, ajakan, atau larangan
- Menggambarkan perenungan atau protes sosial
- Menyampaikan sindiran dan humor
B. Mengidentifikasi Elemen dalam Teks Naratif
-
Mengenal Teks Naratif dan Cerita Fantasi
Teks naratif adalah cerita imajinatif yang memiliki alur, tokoh, latar, konflik, dan penyelesaian masalah. Sementara itu, cerita fantasi bersifat khayalan dan sering kali mencakup tokoh-tokoh tak nyata seperti peri, makhluk ajaib, atau manusia sakti. -
Mengidentifikasi Alur Cerita Fantasi
Alur cerita terdiri dari tiga bagian utama: - Awal: Pengenalan tokoh, latar, dan masalah.
- Tengah: Usaha tokoh menyelesaikan masalah.
- Akhir: Masalah terselesaikan dan terjadi perubahan pada tokoh.
Contoh: Cerita "Bola-Bola Waktu" yang menceritakan Ivan yang ingin bebas dari tugasnya, kemudian bertemu pria misterius dengan bola waktu dan akhirnya berubah menjadi anak yang rajin.
- Mengkaji Tokoh dalam Cerita Fantasi
Dalam cerita fantasi, terdapat beberapa tokoh seperti: - Tokoh utama (protagonis): Tokoh yang menjadi pusat cerita.
- Tokoh antagonis: Tokoh yang menghalangi tokoh utama.
- Tokoh penolong: Tokoh yang membantu tokoh utama.
Contoh: Dalam cerita "Sihir Unik Mao", Mao adalah protagonis, Yari sebagai antagonis, dan Piru sebagai penolong. Pesan moralnya adalah jangan meremehkan orang lain dan terus semangat belajar meski sering gagal.
-
Majas Asosiasi dalam Cerita Fantasi
Majas asosiasi digunakan untuk membandingkan dua hal seolah-olah sama menggunakan kata-kata seperti "seperti", "bagaikan", atau "laksana". Contoh: "Kami bagaikan minyak dan air" yang menggambarkan hubungan yang tidak harmonis antara Mao dan Yari. -
Menilai Alur Cerita "Keberanian Emas"
Dalam cerita ini, awalnya Emas tinggal bersama ibunya dan diincar oleh raksasa. Klimaksnya adalah saat ia menggunakan benda ajaib untuk menghadapi raksasa. Akhirnya, raksasa kalah dan Emas hidup bahagia. Pesan moralnya adalah keberanian dan kepercayaan diri bisa mengatasi segala masalah besar. -
Kalimat Langsung dan Tak Langsung
Kalimat langsung adalah ucapan tokoh yang dikutip langsung dan ditandai dengan tanda petik. Contohnya: "Kemarilah, aku tak sabar untuk memakanmu!"
Kalimat tak langsung adalah ucapan tokoh yang disampaikan oleh narator. Contohnya: Raksasa mengatakan bahwa ia tak sabar ingin memakan Emas.
C. Berkreasi dengan Teks Naratif
Untuk menulis cerita fantasi, siswa dapat mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Menentukan tema cerita. 2. Menentukan tokoh dalam cerita. 3. Menentukan latar tempat dan waktu. 4. Membuat kerangka alur dalam bentuk diagram. 5. Mengembangkan kerangka menjadi cerita lengkap. 6. Memberi judul yang menarik.
Format cerita bisa berupa cerita mini, komik, atau bentuk lainnya. Contoh cerita mini adalah "Bola-Bola Waktu", sedangkan komik bisa berupa "Sihir Unik Mao" atau "Keberanian Emas".