Thailand-Kamboja Memanas, KBRI Imbau WNI Jauhi Wilayah Perbatasan

Featured Image

Situasi Kekerasan di Perbatasan Kamboja dan Thailand

Tetap tenang, waspada dan tidak panik, menghindari atau membatasi perjalanan ke wilayah terdampak. Pesan ini disampaikan oleh KBRI Phnom Penh kepada warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di wilayah Kamboja dan Thailand. Pernyataan tersebut muncul setelah situasi di perbatasan antara dua negara tetangga kembali memanas.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja yang telah berlangsung selama berminggu-minggu akhirnya berubah menjadi bentrokan bersenjata serius. Pada hari Kamis (24/7/2025), militer Thailand mengerahkan pesawat tempur F-16 untuk menyerang target militer di wilayah Kamboja. Serangan ini menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk 11 warga sipil dan 1 tentara Thailand.

Peristiwa ini tentu berdampak bagi warga asing, termasuk WNI yang tinggal di kedua negara. Menyikapi situasi yang memburuk, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh dan KBRI Bangkok membuat pernyataan resmi. Imbauan ini dikeluarkan setelah eskalasi konflik terjadi di wilayah perbatasan Provinsi Preah Vihear dan Provinsi Oddar Meanchey di Kamboja, serta Provinsi Surin, Buri Ram, Si Sa Ket, Sa Kaeo, Trat dan Ubon Ratchathani di Thailand.

KBRI Phnom Penh dan KBRI Bangkok meminta WNI yang tinggal di kedua negara untuk tetap tenang, waspada dan tidak panik, serta menghindari bepergian ke wilayah perbatasan. Mereka juga mengimbau agar para WNI mengikuti perkembangan informasi dari sumber-sumber terpercaya dan resmi, baik dari otoritas negara maupun media setempat, atau media resmi kantor perwakilan RI.

Selain itu, WNI diminta melakukan lapor diri di portal Peduli WNI pada alamat peduliwni.kemlu.go.id agar identitas tervalidasi untuk memudahkan komunikasi. Kantor perwakilan RI di Kamboja dan Thailand akan terus memantau kondisi terkini dan menginformasikannya secara berkala.

KBRI Bangkok mencatat bahwa ada 15 WNI yang tersebar di sekitar perbatasan Thailand-Kamboja. Sampai saat ini, belum ada informasi adanya WNI yang terdampak. Jika ada WNI yang menghadapi masalah atau kondisi darurat, mereka dapat menghubungi hotline perlindungan WNI +855 12 813 282 atau KBRI Phnom Penh +855 61 844 661, dan hotline KBRI Bangkok +66 92 903 1103.

Dilansir dari kantor berita Reuters (24/7/2025), menurut pernyataan militer Thailand, dari enam jet tempur F-16 yang disiagakan di perbatasan, satu jet meluncurkan serangan ke wilayah Kamboja dan menghancurkan target militer yang telah ditentukan. "Kami telah menggunakan kekuatan udara terhadap target militer sesuai rencana," ujar Wakil Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Richa Suksuwan, kepada wartawan.

Setelah serangan ini, Thailand menutup perbatasannya dengan Kamboja. Kementerian Pertahanan Kamboja mengecam keras serangan udara tersebut. Mereka menyebut bahwa dua bom dijatuhkan oleh jet tempur Thailand di sebuah jalan dan menuduh Thailand telah melanggar kedaulatan mereka.

"Kami mengutuk keras agresi militer yang gegabah dan brutal dari Kerajaan Thailand terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Kamboja," kata perwakilan dari Kementerian Pertahanan Kamboja.

Kedua negara tetangga tersebut sebenarnya sudah sejak lama terlibat dalam pertikaian sengit mengenai wilayah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud, tempat perbatasan kedua negara dan Laos bertemu, dan yang merupakan rumah bagi beberapa kuil kuno. Perselisihan ini telah berlangsung selama beberapa dekade, dan berkobar menjadi bentrokan militer berdarah lebih dari 15 tahun yang lalu dan kembali terjadi pada 28 Mei 2025, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak.