TikTok Perkenalkan Stem Feed untuk Tingkatkan Pendidikan Digital Anak

TikTok Perkenalkan Fitur STEM Feed untuk Meningkatkan Literasi Digital Remaja
Platform media sosial seperti TikTok kini tidak hanya menjadi tempat hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi yang efektif. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan generasi muda akan akses pengetahuan yang menarik dan sesuai dengan perkembangan zaman, berbagai fitur edukatif mulai diperkenalkan. Salah satunya adalah STEM Feed, sebuah fitur khusus yang dirancang untuk memperkaya pengalaman belajar remaja melalui konten sains, teknologi, teknik, dan matematika.
Apa Itu STEM Feed dan Bagaimana Cara Mengaktifkannya?
STEM Feed merupakan tab khusus di aplikasi TikTok yang menyajikan video pendek bertema ilmu pengetahuan. Fitur ini dirancang agar anak-anak dan remaja bisa menjelajahi dunia sains secara menyenangkan dan aman. Konten-konten yang tersedia telah melalui proses kurasi ketat, termasuk pemeriksaan fakta oleh lembaga seperti Common Sense Networks dan Poynter Institute.
Jika fitur ini belum aktif secara otomatis pada akun TikTok si Anak, pengguna dapat mengaktifkannya secara manual melalui menu Settings > Content Preferences > STEM Feed. Dengan demikian, anak-anak bisa lebih mudah mengakses topik-topik edukatif yang relevan.
Sejak peluncuran global pada tahun 2023, Indonesia sudah menjadi salah satu negara yang bisa mengakses fitur ini. Kini, STEM Feed tersedia di lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia, dan digunakan oleh jutaan remaja setiap minggu.
Kreativitas Konten Edukasi dalam Menjaga Keamanan STEM Feed
Selain menjadi tempat untuk mengonsumsi informasi, STEM Feed juga memberi kesempatan bagi para kreator konten untuk membagikan pengetahuan mereka secara kreatif. Bima Nasution, seorang kreator bidang astronomi, menjelaskan bagaimana ia menjaga kontennya tetap aman dan edukatif.
“Sebagai kreator, saya memiliki tanggung jawab untuk memastikan konten saya aman dan bermanfaat bagi anak-anak,” ujar Bima dalam acara school roadshow “Seru Berkreasi dan #SalingJaga” di SMAN 48 Jakarta. Ia menjelaskan bahwa ia menggunakan fitur-fitur TikTok seperti menyembunyikan komentar negatif yang tidak konstruktif dan meminta moderator untuk mengatasi akun-akun yang mencurigakan selama live streaming.
Dengan cara ini, STEM Feed bukan hanya menjadi wadah pembelajaran, tetapi juga ruang interaksi positif antara kreator dan penonton.
Tantangan Digital dan Tips Menghadapinya
Meskipun STEM Feed membantu dalam meningkatkan literasi digital, tantangan di dunia digital tetap ada. Dalam talkshow bersama SEJIWA Foundation dan Bima Nasution, dibahas berbagai isu seperti cyberbullying, misinformasi, serta oversharing yang bisa berdampak buruk pada jejak digital remaja.
Untuk mengatasi hal ini, Diena Haryana dari SEJIWA Foundation memperkenalkan tips “3S” sebagai panduan sederhana:
- Screen Time: Menjaga durasi penggunaan media sosial agar proporsional.
- Screen Zone: Menentukan area rumah yang bebas dari gawai, seperti kamar tidur, ruang makan, dan kamar mandi.
- Screen Break: Mengambil jeda di tengah aktivitas online untuk melakukan gerakan tubuh agar otak tetap terstimulasi.
Tips-tips ini membutuhkan peran aktif orang tua dalam menerapkannya. Dengan begitu, remaja bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Kesimpulan
Kehadiran STEM Feed di TikTok adalah langkah penting dalam mendukung penggunaan media sosial secara positif dan bermanfaat. Dengan fitur ini, anak-anak dan remaja bisa memperluas wawasan mereka tentang dunia STEM di lingkungan digital yang aman. Jadi, jangan ragu untuk mengaktifkan fitur ini di ponsel anak mama sekarang juga!