Tips Memilih Makanan untuk Anak Batuk Pilek, Orangtua Wajib Tahu

Pentingnya Nutrisi dalam Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak
Saat anak mengalami batuk pilek atau bapil, orangtua sering kali lebih fokus pada pemilihan obat. Namun, yang tidak kalah penting adalah memperhatikan asupan makanan anak agar daya tahan tubuhnya tetap kuat. Memastikan kecukupan nutrisi menjadi bekal utama agar sistem imun anak tetap optimal, terutama di musim pancaroba saat penyakit saluran napas rentan menyerang.
Dr. Kanya Ayu Paramastri, seorang dokter spesialis anak, menekankan pentingnya protein hewani sebagai sumber kekuatan imun. Menurutnya, protein hewani justru lebih banyak terdapat dalam daging sapi dibandingkan sayur dan buah-buahan. Ia menyampaikan hal ini dalam acara peluncuran produk Combiphar di Hotel Mulia, Jakarta, pada Selasa (29/7/2025).
Meningkatkan Imunitas dengan Protein Hewani
Dalam setiap waktu makan anak, dr. Kanya menyarankan agar orangtua selalu memastikan masuknya sumber protein hewani. Jenisnya bisa beragam, namun yang pasti harus ada di setiap jam makan anak. Sumber protein hewani yang direkomendasikan antara lain: daging sapi, ayam, ikan, telur, dan hati ayam.
Protein hewani mengandung asam amino esensial yang sangat dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memperkuat sistem imun. Selain itu, bahan makanan ini juga kaya akan zat besi, vitamin B12, dan zinc yang berperan penting dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh anak.
Selain protein, dr. Kanya juga menekankan pentingnya asupan mikronutrien dari makanan sehari-hari. Prinsipnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh melalui vitamin C, vitamin D, vitamin A, zinc, dan vitamin E. Semua vitamin ini berperan dalam menjaga dan memperbaiki mukosa saluran napas serta saluran cerna, yang menjadi pintu masuk infeksi virus.
Perhatikan Tekstur Makanan Saat Anak Batuk Pilek
Selain jenis makanan, cara penyajian juga perlu diperhatikan, terutama saat anak sedang batuk pilek dan mengalami nyeri menelan. Makanan bertekstur lembut seperti sup ayam, bubur daging, atau telur rebus setengah matang bisa membantu anak tetap makan dengan nyaman.
Jika anak tidak memiliki selera makan, dr. Kanya menyarankan membuat makanan bernutrisi dalam bentuk yang lebih menarik, seperti smoothies dingin atau es krim buatan sendiri (gelato). Menurutnya, makanan sejuk semacam ini bisa membantu meringankan gejala nyeri tenggorokan tanpa membuat anak trauma makan. Hal ini perlu disesuaikan dengan kondisi anak, terutama jika ada riwayat alergi.
Membangun Fondasi Kekebalan Tubuh Sejak Awal
Menurut dr. Kanya, menjaga imunitas anak bukan hanya tentang memberi obat saat gejala muncul, tapi lebih pada membangun pondasi kuat sejak awal melalui makanan bergizi. Ia membandingkan proses ini seperti membangun rumah.
"Fondasinya dari nutrisi, dinding-dindingnya dari jam tidur dan aktivitas olahraganya, serta mikronutrien, atapnya dari imunisasi," jelasnya. Dengan memastikan anak mengonsumsi protein hewani, vitamin dari makanan asli, dan tetap mau makan meski sedang batuk pilek, orangtua telah mengambil langkah penting dalam mendampingi pemulihan si kecil secara alami.
Selain itu, tidur yang cukup dan gaya hidup bersih juga sangat penting. Dengan begitu, anak akan lebih kuat melawan virus penyebab batuk pilek yang bisa datang hingga 6-10 kali dalam setahun.