Upacara Palebon Jero Samiarsa Ibunda Wali Kota Denpasar Bali Diadakan Hari Ini

Upacara Palebon Ni Jero Samiarsa di Denpasar
Upacara palebon yang akan digelar hari ini, Soma Pon Ugu, Senin 4 Agustus 2025, merupakan momen penting dalam kehidupan masyarakat Denpasar. Upacara ini akan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan pejabat setempat. Ni Jero Samiarsa, yang merupakan ibunda dari Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, akan menjadi pusat perhatian dalam prosesi ini.
Rangkaian Prosesi Palebon
Rangkaian upacara palebon dimulai pada pukul 00.01 WITA dengan acara Nunas Toya Penembak yang dilaksanakan di Campuan. Pada pukul 03.00 WITA, prosesi pralina akan diadakan di Jero Gede Penatih. Diikuti oleh upacara Ngutang Pering lan Nyukat Karang/Sudha Bumi pada pukul 04.00 WITA juga di tempat yang sama.
Pada pagi hari, pukul 07.00 WITA, akan dilangsungkan upacara Mlaspas Pamereman di Jalan Padma, Penatih. Acara ini dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Oka Manuaba Griya Toko. Setelah itu, pada pukul 12.05 WITA, iringan akan berangkat ke Setra Banjar Adat Saba dengan diiringi oleh Baleganjur, Angklung, dan Gender.
Pengiring Upacara dan Kehadiran Komunitas
Baleganjur telung barung akan mengiringi Lembu, sementara baleganjur Br Pelagan akan mengiringi ogoh-ogoh. Selain itu, baleganjur Banjar Puseh Sanur akan mengiringi pamereman. Ada juga angklung Br Yangbatu Kangin dan gender yang turut serta dalam prosesi ini.
Pukul 12.30 WITA, di Setra Banjar Adat Saba, akan dilakukan upacara Tedun Layon yang diiringi oleh Gong Pategak dan Baris Ketekok Jago dari Br Tembau Kelod. Pukul 13.00 WITA, di setra dilangsungkan upacara Pebasmian yang dipimpin oleh Ida Pedanda Istri Ngurah Griya Gede Kutri dan Ida Pedanda Oka Singarsa Griya Babakan Cau. Acara ini diiringi oleh Gong Pategak dari Br Tembau Kelod dan Slonding dari Sang Oman.
Prosesi Pengiriman dan Nganyud
Pada pukul 15.00 WITA, dilakukan upacara Pengiriman yang dipimpin oleh Ida Pedanda Istri Ngurah Griya Gede Kutri dan diikuti oleh Krama Adat Saba. Prosesi ini diiringi oleh Gong Pategak, Gambang/Slonding, dan Topeng yang dipersembahkan oleh Paguyuban Seniman Denpasar. Dan pada pukul 16.00 WITA, bertempat di Segara Padanggalak, dilakukan upacara nganyud yang dipimpin oleh Jro Mangku Pura Banjar Saba.
Pengaturan Lalu Lintas Selama Prosesi
Untuk memastikan kelancaran prosesi, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar akan menerjunkan 100 personel untuk pengaturan lalu lintas. Penutupan jalan akan dilakukan di sepanjang Jalan Padma, Denpasar. Penutupan ini dilakukan dari simpang Jalan Trengguli-Jalam Padma untuk arah timur. Sedangkan di barat, penutupan dilakukan di simpang Jalan Cekomaria-Jalan Padma.
Selain penutupan jalan, juga akan dilakukan buka tutup dari simpang Jalan Nangka Utara-Jalan Kemuda dan simpang Jalan Seroja-Jalan Kemuda. Penutupan jalan akan mulai dilakukan pada 06.00 Wita sampai selesai. Prosesi sudah mulai dari pagi, sementara jalan ke setra untuk Palebon baru pukul 13.00 Wita.
Keberhasilan dan Kehidupan Ni Jero Samiarsa
Ni Jero Samiarsa meninggal dunia pada Kamis 17 Juli 2025, di usia 90 tahun setelah menjalani perawatan 3 hari di RSUP Prof. Ngoerah. Di mata keluarga, ia dikenal sebagai sosok yang tangguh. Sejak kecil, ia dikenal sebagai perempuan mandiri hingga tua tak mau membebani anak-anaknya.
Almarhum bisa menghidupi 9 anaknya dengan menjadi serati banten. Ia menjual banten dengan melayani warga Wang Bang Pinatih di seluruh Bali dengan dibantu 8 orang lansia. Apalagi sejak kepergian sang suami, Gusti Ngurah Gde Sutedja tahun 1986, dengan menjadi serati inilah menghidupi anak-anaknya.
Jaya Negara mengatakan, beliau wanita tangguh. Dalam kondisi sakit, beliau tidak pernah mengeluh sakit. Saat ditanya apanya yang sakit selalu bilang tidak apa-apa, sudah sehat kok. Setiap dia datang, sesakit apapun pasti beliau berdiri biar nggak diajak ke rumah sakit.
Beliau sudah mandiri, kalah tiang, jujur, rutin beliau menabung, pekerja keras. Dengan kegigihannya, anak-anaknya pun sukses seperti IGN Jaya Negara menjadi Wali Kota Denpasar, I Gusti Ayu Bintang Darmawati menjadi menteri, dan I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya menjadi anggota DPRD Provinsi Bali.