Wanita Akui Hubungan dengan Dokter Kolong Jembatan, Pengakuan Tetangga Mengejutkan

Featured Image

Kehidupan Kafid, Pria yang Meninggalkan Profesi Dokter untuk Menyepi di Bawah Kolong Jembatan

Di balik gemuruh arus Sungai Kalijajar dan riuh lalu lintas Jalan Sunan Kalijaga, tersimpan kisah seorang lelaki tua yang membuat warga dan warganet bertanya-tanya. Nama panggilannya adalah Kafid, tetapi ia juga dikenal sebagai Hafidz. Sosok berambut putih gondrong ini bukan sekadar gelandangan biasa. Menurut kabar yang beredar, ia dulunya adalah seorang dokter spesialis THT. Pendidikannya pun tidak main-main, yakni lulusan Universitas Indonesia yang melanjutkan spesialisasi di Singapura, dan pernah membuka praktik di Jakarta.

Namun, kehidupan Kafid tiba-tiba berubah ketika istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Sang istri, yang berasal dari Indramayu, meninggal dunia saat hendak menyusulnya ke Jakarta. Sejak itulah, Kafid menghilang dari dunia medis, dan muncul sebagai seorang penyendiri di kolong jembatan. Dari sana, ia mulai menjalani kehidupan yang sederhana, meski ada kabar bahwa ia memiliki rumah mewah hingga kapal tongkang.

Seorang pria yang mengaku sebagai tetangganya memberikan kesaksian tentang kisah Kafid. Ia enggan disebutkan namanya, namun tutur katanya lugas dan penuh detail. “Benar, dia dulu dokter. Istrinya meninggal dalam kecelakaan waktu mau ke Jakarta. Sejak itu dia berubah,” ujarnya. Ia juga membantah kabar bahwa Kafid memiliki anak. “Selama mereka menikah, tidak pernah punya anak,” tambahnya.

Dari penuturannya, diketahui bahwa Kafid sempat meminta petunjuk pada seorang guru spiritual di kawasan Makam Sunan Kalijaga. Sang guru menyarankan agar Kafid meninggalkan profesinya dan menjalani kehidupan menyepi. Konon, darah Sunan Kalijaga mengalir dalam tubuhnya. Sudah sembilan tahun Kafid tinggal di kolong jembatan, tak jauh dari makam yang dikeramatkan itu.

Anehnya, di balik kehidupannya yang sederhana, pria tersebut menyimpan jejak kemewahan. Tetangganya menyebut bahwa Kafid punya sebuah kawasan perumahan elit di Semarang, dan bahkan kapal tongkang di Kalimantan. “Kadang dia dikirimi bahan makanan dan rokok satu slop dari penjaga rumahnya di Semarang,” ucap si narasumber, sembari menyebut Kafid kadang diajak pergi oleh polisi atau TNI untuk alasan yang tidak diketahui.

Kafid berasal dari Jember, Jawa Timur. Keluarganya di sana mengelola sebuah pondok pesantren. Namun di Demak, hari-hari Kafid diisi dengan diam dan menyepi, dibantu oleh beberapa pihak yang bersimpati.

Kekasih Mantan yang Mengungkap Rahasia

Seorang wanita asal Sidoarjo mengaku pernah menjalin hubungan dengan Hafidz, pria yang tinggal di kolong jembatan Demak dan mengaku sebagai dokter. Wanita itu menghubungi YouTuber Adi Sinau Hurip setelah video tentang Hafidz viral. Dalam pengakuannya, wanita itu sempat berpacaran dengan Hafidz. Keduanya terakhir berkomunikasi pada tahun 2023.

“Tadi malam ada yang DM TikTok saya, seorang perempuan. Yang pernah berhubungan dengan Hafidz, beliau dari Sidoarjo, Jawa Timur. Beliau cerita terakhir berhubungan 2023, Hafidz cerita sama kita di sini sudah 9 tahun,” ucap Adi Sinau Hurip. Adi juga dikirimi foto Hafidz oleh wanita Sidoarjo itu. “Saya itu sampai dikirimi foto, Hafidznya wanita Sidoarjo itu. Kok fotonya mirip dengan Hafidz ini. Dia juga kaget. Bukankah ini Hafidz yang sering komunikasi sama saya?”

Hafidz mengenalkan diri pada wanita itu dengan nama KH. Hafidz Rohman. “Kemudian mereka berantem dan putus. Karena ada informasi Hafidz itu. Hafidz Rohman namanya. Bahkan mengenalkan namanya KH Hafidz Surohman. Mau melamar dia. Maka dikirim foto-foto Hafidz. Bahkan foto satu anaknya,” papar Adi.

Wanita itu juga menjelaskan bahwa Hafidz berencana menikahinya. “Dan ada versi lain dari seorang wanita dari Sidoarjo yang ternyata dia (Hafidz) ingin melamar dan menikahinya.” Kata beliau yang di Sidoarjo, Hafidz itu santun banget, sopan banget. Tidak ada jejak dia nakal, dia jorok. Yang ada ketidakkonsistenan informasi yang diberikan.”

Selain itu, ada beberapa pengakuan berbeda yang diceritakan Hafidz ke Adi dan ke wanita Sidoarjo. “Ada beberapa miss perbedaan cerita yang Hafidz ceritakan ke saya dan Hafidz ceritakan ke orang Sidoarjo. Mana yang bener aku nggak tahu.”

Hafidz sendiri kini sudah pergi meninggalkan tempat tinggalnya. Ia meninggalkan tulisan di kertas yang ditempel di dinding kayu tempat tinggalnya. “20-07-2025 LIBUR BEBERAPA BULAN LAGI NYIDAM KETENANGAN JIWA, TIDAK BUTUH KETENARAN, KARENA HIDUP ADALAH PERJALANAN DARI ALLAH MENUJU ALLAH.” Dalam pesan itu juga dibubuhkan nomor ponsel “082136764449”.

Kafid kini menjadi teka-teki. Dokter yang meninggalkan jas putihnya demi ketenangan di bawah kolong jembatan, entah mencari pelarian, penebusan, atau justru kebebasan yang tak bisa diberikan dunia sebelumnya.