Wapres Gibran Tutup FORNAS VIII NTB, Ribuan Lansia Menginspirasi

Penutupan FORNAS VIII yang Penuh Makna
Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII akhirnya resmi ditutup oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Acara penutupan berlangsung di Eks Bandara Selaparang, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat (1/8/2025) malam. Sejak digelar sejak 26 Juli lalu di Kepulauan Sunda Kecil, FORNAS VIII telah menciptakan kenangan yang tak terlupakan dan memberikan inspirasi mendalam bagi seluruh peserta.
Tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, FORNAS VIII juga menjadi wadah untuk menunjukkan semangat juang dari ribuan peserta. Keberagaman usia peserta menunjukkan bahwa olahraga tidak membatasi siapa pun, baik muda maupun tua. Dalam pidatonya, Wapres Gibran mengapresiasi partisipasi luar biasa dari para peserta lanjut usia (lansia).
Ia menyebut fenomena ini sebagai hal yang paling menarik dalam gelaran FORNAS VIII. "Ada cabang olahraga yang pesertanya adalah Bapak Ibu yang lanjut usia. Saya dapat laporan ada 1.000 orang berusia 56 sampai 65 tahun, dan ada 394 orang berusia di atas 65 tahun," ujarnya. Bahkan, terdapat peserta tertua yang berusia 79 tahun.
Wapres Gibran menegaskan bahwa para lansia ini layak menjadi panutan. "Tepuk tangan untuk Bapak Ibu kakek nenek kita semua. Tetap semangat walaupun sudah berusia lanjut. Ini patut dicontoh bahwa olahraga itu tidak mengenal batas usia," katanya disambut tepuk tangan riuh dari seluruh hadirin.
Semangat kompetitif yang riang gembira ini juga menjadi cerminan dari Indonesia sesungguhnya, seperti yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo. "FORNAS adalah wajah Indonesia yang sesungguhnya. Kompetitif tapi riang gembira. Perbedaan usia larut dalam satu tujuan," ujar Menpora Dito.
Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, juga mengapresiasi kerja keras seluruh panitia dan stakeholder yang telah membuat FORNAS kali ini menjadi yang terbaik sepanjang masa. Ia berpesan agar semangat olahraga masyarakat terus berlanjut. "Ini kebanggaan dari NTB untuk Indonesia. Memang kita belum sempurna, fasilitas belum maksimal, tapi FORNAS kali ini adalah pembelajaran. Mohon maaf jika ada kekurangan, dan semoga semua kontingen selamat sampai daerah masing-masing," katanya.
Para peserta, baik muda maupun tua, benar-benar menghayati semangat “Kalah Menang Semua Senang” di FORNAS VIII. Mereka hadir bukan hanya untuk memenangkan medali, melainkan untuk merayakan kesehatan, kebersamaan, dan vitalitas yang tidak pernah pudar oleh usia. Kisah-kisah inspiratif inilah yang menjadi warisan terbesar dari FORNAS VIII NTB bagi bangsa.
Juara Umum FORNAS VIII
Kontingen KORMI Jawa Barat sukses mempertahankan gelar juara umum pada FORNAS VIII. Mereka meraih total 257 medali terdiri dari 99 emas, 77 perak, dan 81 perunggu.
Posisi runner up diraih Jawa Timur dengan merebut total 252 medali terdiri dari 93 emas, 80 perak, dan 79 perunggu. Disusul DKI Jakarta dengan total 245 medali (90 emas, 78 perak, dan 77 perunggu) di posisi ketiga. Kalimantan Timur menempati posisi keempat dengan total 210 medali (76 emas, 70 perak, dan 64 perunggu).
Posisi kelima ditempati Jawa Tengah dengan total 210 medali (66 emas, 75 perak, dan 69 perunggu). Kalimantan Selatan di posisi keenam dengan total 162 medali (61 emas, 44 perak, dan 57 perunggu). Tuan rumah NTB menempati peringkat ketujuh dengan total 234 medali (56 emas, 80 perak, dan 98 perunggu).