5 Fakta Penumpang Lion Air Diturunkan Karena Bercanda Soal Bom

Penumpang Lion Air Diturunkan Karena Bercanda Soal Bom
Pada hari Sabtu (2/8/2025), seorang penumpang Lion Air dengan inisial H diturunkan dari pesawat setelah menyampaikan pernyataan yang menimbulkan kepanikan. Peristiwa ini terjadi saat H naik pesawat Boeing 737-900 yang menghubungkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cikarang, ke Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Video yang menampilkan H berteriak bahwa ada bom di pesawat viral di media sosial, memicu perbincangan luas. Berikut beberapa fakta penting mengenai kejadian tersebut:
Video Viral di Media Sosial
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @boeangsaoet, H awalnya memarahi awak kabin. Ia mengucapkan, “Mau kau matikan aku ya, kau tahu saya siapa? Diam kau, diam kau, masuk kau situ, tutup. Berani kau masukkan orang kayak gini, duduk sama ku. Ku kunyah biar tahu kau.” Setelah itu, H menyebut bahwa di dalam pesawat ada bom.
“Yang merasa petugas turun, mau polisi, tentara turun. Ada bom. Nggak nyaman turun. Ini punya kita pesawatnya, biar tahu kalian,” katanya. Penumpang lain kemudian meminta agar H segera diamankan karena situasi sudah sangat tidak aman.
Kesaksian Penumpang
Seorang penumpang asal Medan, Saut Boangmanalu, menjelaskan bahwa pesawat sempat mengalami keterlambatan. Jadwal penerbangan awalnya direncanakan pada pukul 17.00 WIB, namun akhirnya terlambat hingga pukul 20.40 WIB. Pada pukul 19.20 WIB, penumpang sudah diminta untuk naik ke pesawat.
Saut menceritakan, “Beberapa menit setelah duduk, penumpang tiba-tiba mengamuk. Beberapa kali menyebut ada bom, ada bom, lalu mengancam, 'ku kunyah kau'.” Situasi langsung memicu kepanikan, terutama karena ada anak-anak dan orang tua di dalam pesawat.
Penumpang lain mencoba berkomunikasi dengan awak kabin agar tidak hanya memperhatikan satu orang. Akhirnya, H diturunkan oleh petugas, dan penumpang lain juga diminta untuk menunggu. Mereka akhirnya berangkat menggunakan pesawat berbeda dan tiba di Medan pada pukul 00.00 WIB.
Penumpang Mengklaim Ada Bom Saat Pesawat Hendak Terbang
Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menjelaskan bahwa total penumpang di pesawat adalah 184 orang. Awalnya, seluruh prosedur keberangkatan berjalan normal. Pesawat telah melakukan pushback dan bersiap menuju taxiway.
Namun, saat pesawat sudah dalam posisi pushback, salah satu penumpang laki-laki berinisial H menyampaikan informasi adanya bom kepada awak kabin. Menurut Danang, pernyataan H dilaporkan kepada kapten pilot dan petugas layanan darat. Karena penyataan itu disampaikan setelah pintu pesawat ditutup dan pesawat mulai bergerak, kejadian ini dikategorikan sebagai RTA (Return to Apron).
Penumpang Diturunkan dan Diserahkan ke Polisi
Setelah pesawat kembali ke apron, H langsung diturunkan dan diserahkan kepada aparat penegak hukum yang berada di Bandara Soekarno-Hatta. Proses ini melibatkan petugas keamanan bandar udara, Otoritas Bandar Udara, PPNS, serta kepolisian untuk investigasi lebih lanjut sesuai ketentuan hukum.
Diduga Bercanda Soal Bom
Dari pemeriksaan awal, diduga H menyebut adanya bom sebagai candaan belaka. Meskipun demikian, Lion Air dan pihak berwenang mengambil langkah tegas dan preventif dengan mengklasifikasikan situasi sebagai potensi ancaman (bomb threat). Seluruh penumpang diperiksa ulang, termasuk bagasi dan barang bawaan mereka.
Hasil pemeriksaan memastikan tidak ditemukan benda mencurigakan atau berbahaya. Akhirnya, penerbangan dilanjutkan dengan pesawat pengganti JT-308 yang kini telah mendarat di Bandara Kualanamu pada hari yang sama.