Alexander Isak Diambang Pergi dari Newcastle United, Eddie Howe Kritik Sikap Striker Saat Minat Liverpool Meningkat

Spekulasi Transfer Alexander Isak ke Liverpool Meningkat
Spekulasi mengenai kemungkinan transfer Alexander Isak ke Liverpool semakin menguat setelah pelatih Newcastle United, Eddie Howe, secara terbuka menyampaikan kritik terhadap sikap striker tersebut. Dalam pernyataannya kepada media, Howe menyebut bahwa Isak telah bertindak “tidak pantas” seiring ketertarikan klub Merseyside yang diketahui telah menawarkan dana fantastis sebesar 110 juta Pound sterling atau setara dengan Rp 2,3 triliun.
Tawaran tersebut langsung ditolak oleh Newcastle. Namun, ketidakhadiran Isak dalam tur pramusim klub memperkuat dugaan bahwa penyerang asal Swedia itu sedang berusaha memaksakan kepindahannya ke Anfield. Ia belum bergabung bersama rekan-rekannya, dan menurut laporan media Inggris, hal ini bisa menjadi bentuk tekanan kepada manajemen klub.
Eddie Howe tidak tinggal diam. Ia menyampaikan dengan tegas bahwa kehadiran Isak di sesi latihan Newcastle tidak akan terjadi secara otomatis. “Anda harus mendapatkan hak untuk berlatih bersama kami. Kami adalah Newcastle United. Pemain punya tanggung jawab untuk menjadi bagian dari tim dan skuad – Anda harus bersikap dengan benar,” ujar Howe.
Lebih lanjut, Howe juga menegaskan bahwa tidak ada pemain yang bisa bertindak seenaknya lalu berharap tetap diterima begitu saja dalam kelompok. “Kami akan memastikan bahwa setiap pemain yang ingin berlatih harus menunjukkan sikap yang tepat. Tidak ada yang bisa bersikap buruk lalu berlatih seperti biasa,” tambahnya.
Pernyataan tersebut bukan hanya isyarat ketidakpuasan, tapi juga menjadi angin segar bagi Liverpool dan pelatih anyar mereka, Arne Slot. Pasalnya, relasi antara Isak dan Howe yang mulai renggang bisa mempercepat proses transfer menuju Merseyside.
Performa Isak yang Mengesankan
Musim lalu, Isak menjadi mesin gol utama Newcastle dengan koleksi 23 gol di Liga Inggris, hanya kalah dari Mohamed Salah. Performa impresif ini membuatnya menjadi salah satu striker terbaik liga, dan kehilangan dirinya tentu akan menjadi pukulan telak bagi The Magpies.
Meski begitu, Newcastle mulai bergerak mencari pengganti sepadan. Nama Benjamin Sesko dari RB Leipzig masuk dalam daftar incaran utama, meskipun mereka harus bersaing ketat dengan Manchester United untuk mendatangkan penyerang Slovenia tersebut. Selain itu, Newcastle juga dikaitkan dengan striker Aston Villa, Ollie Watkins. Pemain yang juga jadi bidikan klub-klub besar ini dianggap sebagai opsi realistis jika pendekatan kepada Sesko tidak membuahkan hasil.
Menurut laporan dari The Telegraph, begitu Newcastle berhasil mengamankan pengganti Isak, pintu keluar untuk sang striker bisa terbuka lebar. Namun Liverpool tetap harus menyesuaikan penawaran mereka dengan valuasi yang ditetapkan Newcastle jika ingin menyegel transfer sebelum bursa musim panas ditutup.
Pertimbangan Fisik dan Performa
Dari sisi performa, tidak ada keraguan terhadap kualitas Isak. Namun, ada catatan penting yang mungkin membuat Liverpool berpikir dua kali. Sejak musim 2022-23, Isak telah melewatkan total 39 pertandingan karena cedera. Ia mengalami tiga cedera pangkal paha sepanjang dua musim terakhir, menjadikannya pemain yang cukup rentan secara fisik.
Hal ini diperparah dengan absennya Isak dalam seluruh rangkaian latihan pramusim Newcastle. Jika akhirnya bergabung dengan Liverpool, pemain berusia 25 tahun itu kemungkinan besar tidak akan siap tampil di laga-laga awal musim. Jadwal awal Liverpool cukup krusial, dengan pertandingan melawan Bournemouth, Newcastle, dan Arsenal sebelum jeda internasional bulan September. Absennya Isak dalam laga melawan Arsenal bisa berdampak signifikan, mengingat The Gunners diyakini akan menjadi pesaing terkuat The Reds dalam perburuan gelar musim depan.
Sikap Isak dan Dilema di Newcastle
Sikap Isak yang dianggap “membangkang” oleh Howe juga bisa mencerminkan dilema internal yang terjadi di Newcastle. Ketika sebuah klub mulai bertumbuh dan bersaing di Liga Champions, ekspektasi pemain pun ikut meningkat. Dalam kasus Isak, tampaknya ambisi untuk naik level dan bermain di klub juara seperti Liverpool menjadi faktor pendorong utama.
Namun demikian, banyak kalangan menilai bahwa langkah Isak untuk “mendorong” kepindahan lewat ketidakhadiran di latihan bukanlah cara yang elegan. Ia telah menjadi ikon penting bagi Newcastle sejak bergabung, dan publik berharap hubungan antara pemain dan klub tidak berakhir dengan keretakan.
Liverpool sendiri tengah membangun era baru di bawah Arne Slot, dan membutuhkan striker top untuk menjadi tandem sekaligus penerus jangka panjang Mohamed Salah. Ketertarikan terhadap Isak masuk akal, mengingat pemain ini memiliki kombinasi kecepatan, ketajaman, dan teknik yang sesuai dengan gaya bermain ofensif Liverpool.
Apakah Transfer Ini Akan Terwujud?
Pertanyaannya kini, apakah manuver Isak akan cukup kuat untuk meyakinkan Newcastle melepasnya? Atau justru pihak klub akan memaksakan bertahan hingga tenggat transfer?
Dengan waktu kurang dari satu bulan sebelum jendela transfer ditutup, drama ini masih jauh dari kata selesai. Yang jelas, Alexander Isak menjadi salah satu figur paling menarik untuk diikuti di pasar transfer musim panas 2025 ini. Dan jika transfer ini terwujud, maka persaingan Liga Inggris musim depan akan semakin sengit, dengan Isak berpeluang menjadi senjata baru Liverpool di bawah kendali Arne Slot.