Arsenal Dapat Peringatan dari Statistik Viktor Gyokeres, Arteta Mulai Ubah Taktik

Featured Image

Transfer Besar Arsenal untuk Viktor Gyokeres

Arsenal baru saja menyelesaikan transfer besar senilai GBP 64 juta untuk mendatangkan Viktor Gyokeres dari Sporting CP. Setelah berbagai drama di bursa transfer musim panas, The Gunners akhirnya memutuskan untuk merekrut penyerang asal Swedia tersebut. Proses ini juga melibatkan perburuan terhadap Benjamin Sesko, namun akhirnya mereka memilih Gyokeres sebagai pilihan utama.

Kehadiran Gyokeres dianggap sebagai kepingan terakhir yang diperlukan Arsenal untuk benar-benar bersaing memperebutkan gelar Premier League. Musim lalu, tim asuhan Mikel Arteta dinilai kurang tajam di lini depan, khususnya ketika mengandalkan Kai Havertz, Gabriel Jesus, dan Mikel Merino sebagai penyerang tengah.

Performa Menonjol di Liga Portugal

Musim lalu, Gyokeres mencetak 54 gol dalam 52 pertandingan di semua kompetisi, menjadikannya salah satu striker paling haus gol di Eropa. Namun, di balik ketajamannya, muncul pula catatan statistik yang bisa membuat Arsenal cemas. Pelatih Arsenal Mikel Arteta dilaporkan telah mulai mengadaptasi taktik tim selama pramusim untuk mengoptimalkan kekuatan Gyokeres.

Arteta menginstruksikan para pemain untuk mengalirkan bola ke depan secepat mungkin agar bisa memaksimalkan pergerakan dan insting Gyokeres di kotak penalti. Hal ini terlihat jelas dalam laga pramusim melawan Newcastle dan Tottenham, bahkan saat Gyokeres tidak bermain. Meskipun telah dilakukan penyesuaian taktik, kekhawatiran tetap muncul soal kemampuan Gyokeres mencetak gol dalam laga-laga besar, khususnya melawan tim-tim papan atas Premier League.

Kekhawatiran tentang Performa Lawan Tim Papan Atas

Dalam sebuah podcast, mantan striker Inggris Gary Lineker menyebut bahwa Gyokeres hanya mencetak tiga gol musim lalu melawan tim-tim papan atas Liga Portugal. Ia pun menyebut bahwa transfer ini merupakan sebuah pertaruhan dari Arsenal. Namun, statistik tersebut sempat dianggap keliru. Yang sebenarnya terjadi adalah Gyokeres hanya mencetak dua gol dalam delapan pertandingan liga melawan tim-tim top Portugal yakni Benfica, Porto, Braga, dan Santa Clara, meskipun dia sukses meraih Sepatu Emas dengan 39 gol secara keseluruhan.

Hal ini menimbulkan kesan bahwa Gyokeres lebih efektif saat menghadapi tim-tim lemah. Tentu saja, Arsenal berharap pemain berusia 27 tahun itu mampu tampil tajam justru saat menghadapi tim-tim papan atas Premier League.

Perbandingan Performa Melawan Tim Bawah dan Atas

Data musim lalu menunjukkan bahwa Arsenal memiliki rata-rata 2,05 gol per laga saat menghadapi tim-tim papan bawah, namun hanya 1,55 gol per laga melawan tim-tim papan atas. Rasio kemenangan mereka juga kontras, 70 persen melawan tim papan bawah dan hanya 33 persen melawan papan atas, termasuk Newcastle, Aston Villa, Nottingham Forest, Brighton, Bournemouth, dan Brentford.

Meski kurang tajam di liga domestik Portugal saat menghadapi tim besar, Gyokeres menunjukkan ketajamannya di ajang Liga Champions. Dia mencetak enam gol, termasuk hat-trick ke gawang Manchester City dan gol penentu kemenangan melawan Benfica di final Piala Portugal.

Penilaian dari Mantan Pemain

Rekan Lineker, Micah Richards, turut memberikan analisis bahwa Gyokeres bisa jadi elemen penting bagi Arsenal musim ini. Richards menyoroti keunggulan sang striker dalam berlari di belakang garis pertahanan lawan sesuatu yang memang kurang dimiliki Arsenal dalam beberapa musim terakhir.

"Saya pikir ini rekrutan yang sangat bagus. Masih ada tanda tanya apakah dia bisa tampil konsisten di level ini. Saya sudah lihat banyak videonya, dia cerdas dalam bergerak dan bisa menyerang ruang," ujar Richards.

Tapi jangan terlalu berharap dia jago menahan bola. Kadang bola datang kepadanya, tapi malah mental kembali. Lalu dia cetak dua gol dan semua orang bilang dia luar biasa. Tipe striker yang dibutuhkan Arsenal," lanjut dia.

Harapan dan Tekanan Tinggi

Dengan harapan besar dan tekanan tinggi, Viktor Gyokeres akan menjadi sorotan utama musim ini. Apakah dia bisa menjawab keraguan dan menjadi kunci sukses Arsenal meraih gelar? Ini akan menjadi pertanyaan besar yang harus dijawab oleh sang striker dalam beberapa bulan ke depan.