Bacaan Misa Katolik 10 Agustus 2025: Hari Raya Maria Dinaikkan ke Surga

Perayaan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga
Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga menjadi salah satu perayaan penting dalam kalender liturgi Gereja Katolik. Pada hari ini, umat Katolik di seluruh dunia merayakan momen istimewa yang menghormati Bunda Maria, seorang tokoh sentral dalam iman dan ajaran gereja.
Perayaan ini memiliki makna mendalam karena menunjukkan penghargaan terhadap kenaikan Bunda Maria ke surga. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam Kitab Suci, tradisi dan dogma gereja menyatakan bahwa Maria, ibu Yesus, telah diangkat ke langit baik jasad maupun rohnya. Perayaan ini pertama kali dimasukkan ke dalam kalender liturgi pada 1 November 1950 oleh Paus Pius XII.
Bacaan I: Wahyu 12:1-6, 10
Dalam bacaan pertama, kita menemukan gambaran penuh simbolisme tentang perempuan besar yang berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan mahkota dari dua belas bintang. Gambar ini sering dikaitkan dengan Bunda Maria, yang melambangkan cahaya dan harapan bagi umat manusia. Dalam bacaan ini juga diceritakan tentang naga merah yang berusaha menghancurkan Anak yang akan lahir dari perempuan tersebut. Namun, Anak itu berhasil dirampas dan dibawa kepada Allah.
Bacaan ini juga menyampaikan pesan tentang keselamatan dan kuasa Tuhan. Dengan tegas disampaikan bahwa kekuasaan Allah telah menang atas musuh-musuh-Nya, termasuk maut.
Bacaan II: 1 Korintus 15:20-26
Bacaan kedua menekankan pentingnya kebangkitan Kristus sebagai awal dari kebangkitan orang-orang mati. Paulus menyatakan bahwa kebangkitan Yesus adalah bukti bahwa maut tidak lagi memiliki kuasa. Dengan kebangkitan-Nya, Kristus memulai proses pemulihan segala sesuatu yang rusak akibat dosa. Bacaan ini juga menjelaskan bahwa setiap orang akan bangkit, tetapi dalam urutan tertentu, yaitu Kristus terlebih dahulu, lalu orang-orang percaya.
Selain itu, bacaan ini mengingatkan bahwa musuh terakhir yang harus dikalahkan adalah maut. Dengan demikian, kebangkitan Kristus menjadi harapan bagi semua umat manusia untuk hidup abadi.
Bacaan Injil: Lukas 1:39-56
Dalam bacaan injil, kita membaca kisah Maria yang pergi ke rumah Elisabet, saudara perempuan Zakharia. Ketika Maria tiba, anak yang ada dalam kandungan Elisabet melonjak kegirangan. Elisabet, penuh Roh Kudus, berkata bahwa Maria adalah orang yang diberkati dan buah rahimnya akan menjadi berbahagia.
Maria kemudian menyampaikan doa syukur yang dikenal sebagai Magnificat. Doa ini mencerminkan kerendahan hati dan kepercayaannya kepada Tuhan. Dalam doa itu, Maria menyebutkan bahwa Tuhan telah melakukan perbuatan-perbuatan besar baginya dan bahwa rahmat-Nya akan turun-temurun kepada orang yang takut akan Dia.
Kisah ini menunjukkan bagaimana Maria menjadi contoh teladan bagi umat Kristen, dengan sikap rendah hati, percaya, dan penuh harapan. Ia tinggal bersama Elisabet selama tiga bulan sebelum kembali ke rumahnya, memberikan kesaksian tentang kasih dan kepercayaan kepada Tuhan.
Makna Perayaan Ini Bagi Umat Katolik
Perayaan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga memberikan kesempatan bagi umat Katolik untuk merenungkan peran Bunda Maria dalam keselamatan manusia. Dengan menghormati Maria, umat juga mengingatkan diri bahwa mereka memiliki figur teladan yang dapat dijadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari.
Perayaan ini juga menjadi ajang untuk memperkuat iman dan harapan, serta mempererat hubungan antara manusia dan Tuhan. Dengan mengikuti renungan dari bacaan-bacaan yang dibacakan dalam ibadah, umat Katolik diharapkan dapat semakin dekat dengan Tuhan dan semakin percaya pada rencana-Nya.