Bangkit! Ini Jadwal Padat Green Force Agustus 2025 Pasca-Kekalahan dari PSIM Yogyakarta

Featured Image

Persebaya Surabaya Harus Segera Bangkit Setelah Kekalahan Awal

Persebaya Surabaya menghadapi tantangan berat setelah kalah 0-1 dari PSIM Yogyakarta dalam laga pembuka Super League 2025/2026. Hasil ini membuat tim asuhan Eduardo Pérez terjebak di posisi ke-18 klasemen sementara dan menjadi perhatian publik. Gol penentu yang dicetak oleh Norberto Vidal pada menit ke-90+2 menjadi pukulan berat bagi Green Force.

Meskipun Persebaya tampil dominan di babak pertama dengan menciptakan beberapa peluang, mereka gagal memanfaatkannya dengan optimal. Pelatih Eduardo Pérez mengakui bahwa evaluasi besar diperlukan untuk menghadapi jadwal yang sangat padat berikutnya. Ia menyatakan bahwa performa di babak pertama sesuai ekspektasi, tetapi masalah utama adalah penyelesaian akhir.

"Jika kami mencetak gol di babak pertama, hasil pertandingan akan sangat berbeda. Saya kecewa, tetapi permainan babak pertama adalah gambaran yang ingin kami pertahankan," ujar Eduardo Pérez.

Jadwal Padat di Bulan Agustus 2025

Dalam bulan Agustus 2025, Persebaya Surabaya akan menjalani tiga laga penting. Laga pertama akan melawan Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena pada Sabtu, 16 Agustus 2025, kick-off pukul 15.30 WIB. Ini menjadi ujian tandang pertama musim ini.

Selanjutnya, Persebaya akan menjamu Bali United FC di Gelora Bung Tomo pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Pertandingan malam hari dengan kick-off pukul 19.00 WIB akan dihadiri ribuan Bonek, suporter setia Persebaya.

Laga terakhir bulan Agustus akan dilakukan di Stadion B. J. Habibie melawan PSM Makassar pada Minggu, 31 Agustus 2025, kick-off pukul 15.30 WIB. Atmosfer panas di Parepare akan menjadi tantangan tersendiri bagi Green Force.

Rotasi Pemain dan Strategi yang Diperlukan

Eduardo Pérez diprediksi akan melakukan rotasi pemain untuk menjaga stamina tim. Beberapa pemain yang belum tampil di laga perdana berpeluang mendapat kesempatan lebih banyak.

Leo Lelis, yang absen di laga perdana, bisa menjadi pilihan di lini belakang. Keunggulan duel udaranya bisa membantu mengatasi kelemahan saat menghadapi bola mati. Gali Freitas juga berpeluang lebih besar karena umpan terobosannya ke Rizky Dwi hampir membuahkan gol.

Di lini depan, Mihailo Perovic tetap menjadi andalan meski gagal mencetak gol. Eduardo Pérez mungkin akan mencoba opsi Bruno Moreira sebagai false nine untuk variasi serangan. Toni Firmansyah dan Francisco Rivera tampil solid di tengah, namun kreativitas menurun di babak kedua. Masuknya Ichas Baihaqi lebih awal bisa memberi variasi serangan dari lini kedua.

Kesiapan Menghadapi Lawan-lawan Berat

Lini pertahanan Persebaya Surabaya bermain disiplin hingga menit akhir, tetapi kelengahan di penghujung laga membuat mereka kehilangan poin. Laga melawan Persita Tangerang akan menjadi ujian mental pertama di laga tandang. Tim tuan rumah dikenal memiliki permainan cepat dan agresif.

Persebaya harus mampu mengimbangi tempo permainan sejak menit awal. Fokus dan efektivitas penyelesaian peluang akan menjadi kunci meraih poin. Duel kandang melawan Bali United FC menjadi kesempatan emas untuk menebus kekalahan awal. Dukungan Bonek di Gelora Bung Tomo bisa menjadi energi tambahan.

Namun, tekanan suporter juga bisa menjadi pedang bermata dua jika hasil tidak sesuai harapan. Eduardo Pérez perlu menjaga mental para pemain agar tetap percaya diri. Laga penutup melawan PSM Makassar jelas bukan pekerjaan mudah. Tim lawan memiliki lini serang tajam dan gaya bermain intensitas tinggi.

Persebaya Surabaya dituntut tampil lebih solid dan disiplin di semua lini jika ingin membawa pulang poin dari Parepare. Kesalahan kecil bisa berakibat fatal mengingat efisiensi serangan PSM yang tinggi.

Tantangan Awal Musim

Tiga laga di bulan Agustus akan menjadi penentu langkah awal Persebaya Surabaya di musim ini. Hasil positif di periode ini bisa mengembalikan kepercayaan diri tim setelah kekalahan mengejutkan di laga pembuka. Bagi publik Surabaya, hanya satu pesan yang jelas: ayo bangkit, Persebaya Surabaya! Jadwal padat menanti, dan Green Force harus membuktikan kekalahan dari PSIM hanyalah batu loncatan menuju kebangkitan.