Banyak Legenda, Atletik Indonesia Incar Medali di SEA Games 2025 dan Olimpiade LA 2028 Tanpa Wildcard!

Visi PB Akuatik Indonesia untuk Masa Depan Olahraga Akuatik
Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) periode 2025-2029 telah resmi dilantik dan dikukuhkan. Ini adalah periode ketiga yang diemban oleh Anindya Bakrie sebagai ketua umum, setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional pada pertengahan Maret 2025. Dalam masa jabatannya ini, PB AI menunjukkan komitmen kuat untuk memajukan olahraga akuatik di Indonesia.
Salah satu target utama yang disampaikan oleh Anindya Bakrie adalah peningkatan perolehan medali di ajang SEA Games 2025 yang akan digelar di Thailand. Selain itu, PB AI juga berupaya keras agar para perenang Indonesia dapat meloloskan diri ke Olimpiade Los Angeles 2028 tanpa harus melalui jalur wildcard. Hal ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Kehadiran Mantan Atlet dan Legenda Akuatik
PB AI periode ini tidak hanya diperkuat oleh pengurus baru, tetapi juga banyak dihuni oleh para mantan atlet dan legenda akuatik Indonesia. Beberapa nama besar seperti Richard Sam Bera, Felix C. Sutanto, M. Akbar Nasution, Shenny Ratna Amelia, Albert C. Sutanto, Eka Purnama Indah, Donny B. Utomo hingga Wirman Sugriat turut serta dalam struktur organisasi. Selain itu, masih ada legenda lain yang pernah membela Merah Putih di Asian Games dan SEA Games, seperti Daniel A. Budiman, Tjatur Sugiarto, Dwi Widjajanto, Sabeni Sudiono, Selowati Hadi Soejono, Anita Sapardjiman, Elfira Rosa Nasution, Wisnu Wardhana, Whilton Leo, AA. Istri Kania Ratih Atmaja, Patricia Yosita, Shelvy Melowa, Billy Arfianto, Tengku Dean Baldwin, Benny Respati, Hendra Jaya Putra, Calvin Legawa hingga Harly Ramayani.
Anindya Bakrie menyambut gembira kehadiran para tokoh dan legenda tersebut. Menurutnya, kehadiran mereka menjadi kekuatan besar bagi PB AI karena memiliki ilmu dan pengalaman yang sangat berharga dalam memajukan olahraga akuatik di Indonesia.
Strategi Jangka Panjang dan Target Prestasi
Di periode ketiganya ini, Anindya ingin memastikan bahwa olahraga akuatik nasional bisa mencapai level yang lebih tinggi. Dia berharap prestasi yang dicapai oleh atlet Indonesia di tingkat dunia bisa meningkat dari periode sebelumnya. Karena itu, PB AI fokus pada peningkatan kualitas pembinaan atlet dan sistem pelatihan yang lebih terpadu.
SEA Games 2025 menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang PB AI. Dengan target meloloskan atlet ke Olimpiade Los Angeles 2028 melalui kualifikasi limit A, PB AI juga ingin memburu prestasi di ajang internasional lainnya. Anindya optimis bahwa dengan persiapan yang matang, Indonesia bisa meraih medali di Olimpiade 2028 atau bahkan 2032 di Brisbane.
Pembangunan Sentra Pembinaan dan Regenerasi Atlet
Untuk mencetak atlet berkualitas, PB AI akan membangun sentra-sentra pembinaan di berbagai daerah. Sistem kepelatihan yang terpadu dan terarah akan menjadi fondasi utama. Selain itu, kompetisi yang berkelanjutan akan diadakan untuk memacu semangat atlet dan memperkuat kompetisi di tingkat nasional.
Saat ini, program pembibitan dan regenerasi atlet berjalan baik. Sekitar 70 persen atlet Pelatnas merupakan perenang muda dengan rata-rata usia 16 tahun. Bahkan, mereka mampu mengalahkan para seniornya dalam beberapa kompetisi. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda akuatik Indonesia.
Dengan visi yang jelas dan komitmen kuat, PB Akuatik Indonesia siap membawa olahraga akuatik Tanah Air menuju kesuksesan yang lebih besar.