Benjamin Sesko Jadi Komoditi Panas, Ini Alasan Kepindahannya ke Liga Inggris Krusial!

Perebutan Benjamin Sesko: Drama Transfer yang Menentukan Masa Depan Klub
Perebutan pemain muda RB Leipzig, Benjamin Sesko, antara Manchester United dan Newcastle United bukan sekadar drama transfer biasa. Di balik angka tawaran fantastis senilai 69 juta Poundsterling atau sekitar Rp1,4 triliun, tersimpan urgensi besar bagi kedua klub Premier League ini. Bagi Manchester United, Sesko bisa menjadi poros baru kebangkitan tim di bawah asuhan Ruben Amorim. Sementara untuk Newcastle, striker Slovenia itu berpotensi menjadi suksesor ideal jika Alexander Isak benar-benar hengkang ke Liverpool.
Situasi inilah yang membuat transfer Sesko bukan hanya soal nilai pasar, tetapi juga soal misi penyelamatan dan pembentukan ulang kekuatan utama kedua tim. Karena itu, penolakan RB Leipzig terhadap tawaran Newcastle membuka ruang perebutan yang lebih intens, di mana MU dan Newcastle sama-sama punya alasan kuat untuk tidak gagal kali ini.
Manchester United Butuh Ujung Tombak Baru, Sesko Adalah Solusinya
Manchester United berada dalam situasi sulit sejak dua musim terakhir. Finis di posisi ke-15 musim lalu adalah tampakan besar bagi klub sebesar mereka. Performa lini depan pun menjadi sorotan utama. Rasmus Hojlund, yang digadang-gadang menjadi striker masa depan, hanya mampu mencetak empat gol sepanjang Premier League musim lalu. Itu tentu jauh dari cukup untuk klub yang dituntut bersaing di papan atas.
Kehadiran Bryan Mbeumo dari Brentford memang menambah opsi, tapi ia bukan target man murni. Di sinilah peran Benjamin Sesko menjadi sangat penting. Striker muda Leipzig itu memiliki kombinasi kecepatan, fisik, dan penyelesaian akhir yang mumpuni—karakteristik yang sangat dibutuhkan Ruben Amorim untuk membentuk trisula maut bersama Mbeumo dan Matheus Cunha.
Menurut laporan, Leipzig menolak tawaran Newcastle karena menginginkan klausul 'buy back' dalam kontrak Sesko. Hal ini menegaskan bahwa klub Jerman itu menilai Sesko sebagai aset jangka panjang. Jika United bisa menyanggupi struktur kesepakatan itu, mereka tak hanya mengamankan striker muda bertalenta, tetapi juga mengirim pesan bahwa era baru telah dimulai di Old Trafford.
Sesko Bisa Selamatkan Kursi Amorim
Posisi Ruben Amorim di kursi pelatih MU juga dalam sorotan. Gagal membawa tim ke kompetisi Eropa musim ini membuat nasibnya digantung. Karena itu, musim 2025/2026 akan jadi penentu kariernya di Inggris. Mendatangkan Sesko bisa menjadi salah satu langkah krusial dalam membangun fondasi tim yang lebih solid.
Bukan hanya itu, Amorim juga tengah mempertimbangkan skema baru di lini tengah, termasuk menggeser Bruno Fernandes ke peran lebih dalam karena menurunnya performa Casemiro dan belum maksimalnya Manuel Ugarte. Dalam skema ini, United butuh striker klinis yang bisa menyelesaikan peluang tanpa terlalu banyak bergantung pada suplai sempurna. Sesko adalah tipe striker seperti itu.
Dengan usia baru 22 tahun, ia bisa menjadi investasi jangka panjang, bahkan melebihi nama-nama seperti Hojlund atau Anthony Martial yang performanya belum stabil. Kehadirannya bisa mengembalikan taji MU yang selama ini hilang karena tidak memiliki striker tajam setelah era Zlatan Ibrahimovic dan Robin van Persie.
Newcastle Waspada Kehilangan Isak, Sesko Adalah Pengganti Ideal
Sementara itu, Newcastle juga tidak kalah terdesak. Ketika kabar berembus bahwa Liverpool tertarik memboyong Alexander Isak, manajemen The Magpies langsung bergerak cepat membidik pengganti sepadan. Mereka melihat Benjamin Sesko sebagai opsi paling masuk akal. Sayangnya, meski sudah mengajukan tawaran sebesar 69 juta Poundsterling, Leipzig tetap menolaknya.
Penolakan itu tidak serta-merta mengakhiri negosiasi, karena Leipzig masih membuka peluang dengan catatan: harus ada klausul penjualan kembali. Jika Newcastle bisa menyanggupi ini, mereka masih punya kans merebut striker yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan skuad mereka.
Sesko bukan hanya pengganti secara statistik, tetapi juga secara gaya bermain. Ia punya kecepatan dan kemampuan membaca ruang yang sangat mirip dengan Isak. Di tangan pelatih seperti Eddie Howe, Sesko diyakini bisa langsung klop dengan sistem permainan cepat dan vertikal yang jadi ciri khas Newcastle saat ini.
Konsekuensi Besar Jika Gagal Dapatkan Sesko
Kegagalan mendapatkan Sesko bisa berdampak besar untuk kedua tim. Bagi Manchester United, artinya mereka harus terus mengandalkan Hojlund yang belum matang atau mencari striker lain dengan harga tinggi di bursa transfer yang kian sempit.
Sedangkan bagi Newcastle, kehilangan Isak tanpa pengganti sepadan bisa membuat lini serang mereka tumpul. Nama Ollie Watkins dari Aston Villa memang mencuat sebagai opsi lain, tapi Watkins bukanlah striker muda dengan prospek jangka panjang seperti Sesko. Selain itu, jika Watkins hengkang, Villa sendiri akan terdampak dan harus melakukan perombakan di lini depan, yang akan berpengaruh pada ambisi mereka di kompetisi Eropa musim depan.
Perebutan Sesko Akan Menentukan Arah Musim 2025/2026
Dengan bursa transfer yang masih terbuka beberapa pekan ke depan, perebutan Sesko kemungkinan masih akan berlangsung sengit. Namun, satu hal yang pasti: siapapun yang berhasil mendapatkan tanda tangan striker RB Leipzig itu akan memperoleh aset penting, baik dari sisi teknis maupun simbolik.
Untuk Manchester United, itu bisa menjadi awal kebangkitan. Untuk Newcastle, itu adalah langkah antisipatif menjaga stabilitas skuad pasca-Isak. Dalam situasi seperti ini, Sesko tidak hanya menjadi pemain muda potensial, tapi juga ‘penyelamat’ dari risiko kegagalan yang lebih besar.
Kini, bola ada di tangan manajemen kedua klub. Mampukah mereka mengamankan striker masa depan Eropa itu sebelum jendela transfer ditutup? Ataukah Leipzig akan bertahan dan mempertahankan salah satu talenta paling bersinar di Bundesliga untuk satu musim lagi?
Waktu akan menjawab, tapi jelas: Benjamin Sesko adalah nama yang sangat menentukan untuk peta kekuatan Premier League musim 2025/2026.