Chelsea Akan Tukar Tyrique George Untuk Bawa Xavi Simons Dari RB Leipzig, Ini Caranya?

Featured Image

RB Leipzig Tertarik pada Tyrique George, Bintang Muda Chelsea

RB Leipzig dilaporkan tidak hanya fokus pada transfer Xavi Simons dari Chelsea. Klub Bundesliga tersebut juga menunjukkan ketertarikan terhadap salah satu pemain muda The Blues, yaitu Tyrique George. Pemain sayap berusia 19 tahun ini dikabarkan membuka peluang untuk meninggalkan Stamford Bridge secara permanen musim panas ini.

Proses transfer Simons yang semakin dekat dengan Chelsea tampaknya memicu langkah baru dari RB Leipzig. Simons, gelandang asal Belanda, bahkan absen dari laga uji coba RB Leipzig melawan Atalanta BC yang berakhir dengan kekalahan 1-2. Absennya sang pemain disebut-sebut karena kesepakatan transfer yang hampir rampung menuju klub London.

Menurut laporan Daily Mail, Simons akan bergabung dengan skuad Enzo Maresca melalui kesepakatan transfer tunai langsung. Ia akan bersaing memperebutkan tempat di sektor sayap bersama nama-nama seperti Pedro Neto, Jamie Gittens, Cole Palmer, dan Estevao. Namun, kedatangan para pemain baru ini menimbulkan kekhawatiran bagi Tyrique George, yang kini terbuka untuk hengkang dari Chelsea secara permanen.

Jurnalis transfer Fabrizio Romano melaporkan bahwa George khawatir dengan jumlah menit bermain yang terbatas akibat bertambahnya pemain di posisi yang sama. Selain itu, Chelsea juga dikabarkan tengah mengincar winger muda Manchester United, Alejandro Garnacho. Meskipun Chelsea ingin mempertahankan George, mereka juga menerima keinginan sang pemain untuk mencari klub yang bisa memberinya jaminan tampil reguler.

Dalam negosiasi transfer Simons, Leipzig disebut telah menyampaikan ketertarikan mereka terhadap George secara langsung. "George akan datang ke Leipzig lewat kesepakatan yang berbeda dengan Simons," kata Romano dalam laporannya. Ia juga menambahkan bahwa Leipzig bukan satu-satunya klub Jerman yang tertarik. Borussia Monchengladbach juga disebut sedang memantau situasi sang pemain.

George sejatinya telah menjadi bagian dari akademi Chelsea sejak usia delapan tahun, bergabung pada 2014 sebagai siswa sekolah. Musim lalu, ia tampil dalam 26 pertandingan di semua kompetisi bersama tim utama, mencetak tiga gol dan memberikan lima assist. Salah satu momen terbaiknya adalah ketika ia mencetak gol perdananya di Liga Inggris saat menghadapi Fulham pada April lalu.

Namun, kepercayaan yang diberikan kepada George belum sepenuhnya stabil. Ia hanya dimainkan selama 48 menit dalam ajang Piala Dunia Antarklub, termasuk mencetak gol ke gawang Esperance de Tunis di fase grup. Sayangnya, ia tidak dimainkan sama sekali di babak gugur turnamen tersebut.

Situasi ini memunculkan spekulasi bahwa Chelsea bisa kehilangan salah satu prospek muda terbaik mereka. Apalagi, manuver agresif klub dalam mendatangkan winger baru membuat peluang George untuk berkembang di tim utama semakin menipis.

Saat ini, Chelsea memang tengah mengalami surplus pemain di lini depan. Selain Tyrique George yang ingin hengkang, beberapa nama lain juga dikabarkan bakal dilepas. Joao Felix telah resmi bergabung dengan Al-Nassr, Noni Madueke dipinjamkan ke Arsenal, sementara Kendry Paez menjalani masa peminjaman di Strasbourg.

Pemain senior seperti Raheem Sterling pun dikabarkan tak masuk rencana jangka panjang klub. Setelah masa pinjamannya yang gagal di Arsenal, winger berusia 30 tahun itu hampir pasti akan dilepas. Di sisi lain, Mykhailo Mudryk juga belum jelas nasibnya karena tengah menghadapi tuduhan doping dari FA.

Tak hanya di sektor sayap, Chelsea juga berpotensi kehilangan sejumlah penyerang tengah. Nicolas Jackson dan Christopher Nkunku bisa hengkang jika datang tawaran yang cocok. Sementara itu, Armando Broja dan Marc Guiu masing-masing dikabarkan akan segera bergabung dengan Burnley dan Sunderland.

Dengan begitu banyak pergerakan keluar dari Stamford Bridge, kepergian George bisa menjadi bagian dari perombakan besar yang dilakukan Maresca. Tetapi berbeda dengan para pemain senior, George adalah bagian dari proyek jangka panjang Chelsea yang tumbuh di akademi sendiri. Kehilangannya bisa menjadi pukulan telak bagi identitas klub dan investasi pengembangan pemain muda.

RB Leipzig bisa jadi tempat ideal bagi George untuk berkembang. Klub asal Jerman itu dikenal sebagai lingkungan yang ramah bagi pemain muda dan memberi banyak kesempatan bermain di level top. Leipzig juga memiliki reputasi kuat dalam mengembangkan bakat-bakat muda, termasuk Christopher Nkunku yang juga sempat bersinar di sana sebelum akhirnya dibeli Chelsea.

Jika transfer ini benar-benar terwujud, maka akan menjadi skenario "win-win" bagi semua pihak. George akan mendapatkan waktu bermain lebih banyak, Chelsea bisa melakukan restrukturisasi skuad dengan lebih efisien, dan Leipzig memperoleh tambahan amunisi muda yang potensial di lini serang.

Namun, segalanya kini kembali pada keputusan akhir Tyrique George. Apakah ia akan memilih bertahan dan bersaing di tengah persaingan ketat di Stamford Bridge, atau menempuh jalur yang lebih menjanjikan di luar Inggris?

Satu hal yang pasti, bursa transfer Chelsea musim panas ini belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Ketegangan masih terus berlanjut hingga tenggat waktu transfer 1 September nanti. Dan nama Tyrique George tampaknya akan menjadi salah satu topik panas yang patut dinantikan kelanjutannya.