Dari Canggu, Gigi Susu Bawa Nuansa Bali ke Seluruh Kota Melalui Bazar Kuliner

Kehadiran Gigi Susu di Bazar Kuliner Surabaya
Di tengah keramaian bazar kuliner di Surabaya, terdapat satu stan yang menarik perhatian pengunjung. Stan ini memiliki nuansa vintage dengan sentuhan retro dan aroma kopi yang menggugah selera. Nuansa kayu hangat serta suasana yang nyaman seolah membawa pengunjung ke sudut Pulau Dewata, meski mereka berada jauh dari Bali.
Stan tersebut adalah Gigi Susu, kafe populer asal Canggu, Bali. Kini, Gigi Susu tidak hanya menjadi destinasi favorit di media sosial, tetapi juga hadir di berbagai bazar makanan di luar Bali, menjadikan pengalaman rasa dan suasana khas Bali dapat dinikmati oleh lebih banyak orang.
Strategi untuk Membangun Koneksi dengan Pelanggan
Dovan Pradita, Sales & Event Coordinator Gigi Susu, menjelaskan bahwa partisipasi dalam bazar bukanlah semata-mata strategi bisnis, melainkan cara untuk menyapa dan berbagi pengalaman dengan pelanggan di luar Bali. Antusiasme yang diterima cukup baik, terutama di Surabaya, yang telah menjadi tempat kedua bagi Gigi Susu dalam bazar makanan pada tahun 2025, yaitu pada bulan Mei dan akhir Juli.
Fakta menariknya, sebagian besar pelanggan Gigi Susu berasal dari luar Bali, termasuk daerah seperti Surabaya, Jakarta, Kalimantan, hingga Sulawesi. Hal ini memotivasi Gigi Susu untuk memperluas jangkauannya tanpa membuka cabang tetap, tetapi tetap menjaga esensi merek.
Konsep yang Tetap Terjaga
Meskipun hanya hadir lewat booth kecil di tengah keramaian mall, Gigi Susu tidak kehilangan identitasnya. Desain booth tetap mengusung konsep kafe klasik bergaya Eropa kuno, mirip dengan gerai aslinya di Canggu sejak dibuka pada September 2022 lalu.
“Pemilik kami ingin konsepnya seperti itu. Meski belum bisa membuka cabang di luar Bali, setidaknya melalui event seperti ini orang-orang yang belum sempat ke Bali bisa merasakan suasana dan cita rasa yang sama,” ujar Dovan.
Kualitas Menu yang Selalu Terjaga
Kualitas menu menjadi prioritas utama bagi Gigi Susu. Semua hidangan disiapkan langsung di tempat, tanpa menggunakan produk beku dari Bali. Mulai dari pastry hingga kopi, semua dibuat segar setiap hari.
“Kami membuat dari nol, segar langsung di tempat. Biar pengunjung merasa benar-benar seperti di Bali,” tambahnya.
Dalam setiap bazar yang diikuti, Gigi Susu selalu membawa menu andalan dari gerai pusat. Beberapa yang paling diminati antara lain Almond Croissant, Pain au Chocolat, dan Almond Twister. Untuk minuman, kopi tetap menjadi primadona. Ada Long Everyday, Americano, Hit Caramel Latte (menggunakan susu oat), dan Palm Sugar Latte. Semua diseduh dari biji kopi hasil roasting sendiri di Bali.
“Kami membawa beans-nya dari Bali juga. Semua tetap asli,” ucap Dovan sambil tersenyum.
Rendah Hati di Tengah Popularitas
Meski kini sudah dikenal luas dan memiliki branding yang kuat, Gigi Susu tetap rendah hati dan tidak gengsi untuk “turun ke jalan” demi menjangkau lebih banyak orang.
“Sekecil apa pun opportunity, akan kami manfaatkan. Ini bagian dari strategi mengenalkan diri ke luar Bali,” kata Dovan.
Ia juga mengakui bahwa pengunjung biasanya mulai ramai saat akhir pekan, terutama bertepatan dengan awal bulan.
“Mulai Jumat dan hari terakhir, mall-nya ramai. Banyak yang mampir ke booth kami karena bertepatan awal bulan setelah gajian,” ujarnya.
Mimpi Besar yang Terus Bergerak
Kini, melalui media sosial dan partisipasi di berbagai event, Gigi Susu terus membangun mimpi besar. Bukan hanya soal bisnis, tetapi menciptakan kenangan yang melekat di hati pelanggan.
“Pemilik kami ingin membangun memori, bukan hanya tempat. Makanya kami terus bergerak,” pungkas Dovan.