Delapan Hari Mencari Azka, Hanya Temukan Mukena, Sandal, dan Obat

Featured Image

Upaya Pencarian Azka Nurfadillah yang Hilang di Pantai Siung Dihentikan

Pencarian terhadap Azka Nurfadillah, seorang wisatawan asal Jakarta yang hilang di Pantai Siung, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, resmi dihentikan setelah delapan hari. Meski upaya pencarian dilakukan secara intensif oleh berbagai tim SAR dan pihak terkait, hingga kini Azka belum juga ditemukan. Hanya tiga barang miliknya yang berhasil ditemukan, yaitu mukena, obat, dan sandal.

Perjalanan Azka ke Pantai Siung

Azka diketahui tiba di Pantai Siung pada hari Kamis (24/7/2025) sekitar pukul 17.30 WIB. Ia menyewa tenda dan menghabiskan malam di lokasi tersebut. Keesokan harinya, Jumat (25/7/2025), Azka datang ke pos SAR untuk bertanya tentang jalan menuju Watu Togok. Saat itu, petugas memberi peringatan bahwa area tersebut berbahaya dan tidak boleh dikunjungi pengunjung.

Sekitar pukul 13.00 WIB, nelayan melaporkan melihat Azka di sekitar Watu Togok. Petugas segera memanggilnya kembali ke Pantai Siung. Pada hari Sabtu (26/7/2025) pukul 02.00 WIB, tim SAR masih melihat Azka di depan tenda. Namun, saat pemilik tenda akan membongkar karena masa sewa telah habis, Azka sudah tidak ada di tempat.

Barang-Barang yang Ditinggalkan

Hari Minggu, tim Satlinmas menerima informasi tentang penemuan sepeda motor Honda Vario 160. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa dalam tas ditemukan ponsel, pakaian, dan dompet yang berisi identitas SIM serta sejumlah barang lainnya. Sepeda motor dalam kondisi tidak dikunci setang dan kunci kontak ada.

Selain itu, Azka membawa pelampung saat berangkat. Namun, hingga kini pelampung tersebut belum ditemukan. Sementara barang-barang lainnya ditinggalkan.

Peran Keluarga dan Penyewa Tenda

Keluarga Azka sangat berharap ia ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka mencatat bahwa Azka meninggalkan rumah tanpa pamit, namun sempat mengirimkan pesan kepada keluarganya saat dalam perjalanan menggunakan kereta. Azka menginformasikan bahwa ia akan pergi ke Yogyakarta.

Wiyadi, penyewa tenda di daerah tersebut, menjelaskan bahwa Azka menyewa tenda dari malam Jumat hingga malam Sabtu. Setelah waktu sewa berakhir, Wiyadi mengemasi tenda dan menyatakan bahwa Azka sudah tidak ada di lokasi. Ia mengatakan bahwa Azka tampak seperti penyewa biasa, karena membayar Rp100.000 untuk sewa selama dua malam.

Kendala Cuaca dan Pencarian yang Rumit

Pencarian Azka menghadapi berbagai kendala, termasuk cuaca buruk. Pada hari ke-3 pencarian, tim SAR melakukan penyisiran melalui perbukitan di sisi sebelah kanan Pantai Siung. Namun, kondisi cuaca yang tidak mendukung membatasi operasi pencarian.

Pada Jumat (1/8/2025), SRU laut menggunakan perahu dan jetski untuk menyisir kawasan dari Pantai Wediombo menuju timur hingga depan tebing Dengkeng sejauh sekitar 3 mil laut. Jetski bergerak ke arah barat menuju Pantai Siung dengan jarak 1,5 mil laut. Namun, pencarian harus dihentikan sementara karena angin kencang.

Tim Darat dan Drone Dikerahkan

Tim darat juga melakukan penyisiran dari bawah hingga atas tebing, semak belukar, dan lahan petani. Mereka menyisir sisi barat hingga Pantai Jogan (sekitar 3 km) dan ke timur hingga Bukit Pengilon serta Gunung Batur (sekitar 4 km). Untuk pengamatan udara, drone digunakan untuk menyisir area di atas laut dan celah tebing.

Operasi Pencarian di Perairan Pacitan

Operasi pencarian akhirnya dihentikan setelah delapan hari. Hari terakhir pencarian mencakup wilayah perairan Pacitan, Jawa Timur. Meskipun sesuai SOP pencarian seharusnya dihentikan pada hari ketujuh, pihak SAR memutuskan untuk melanjutkan hingga hari kedelapan dengan pertimbangan kemanusiaan.

Sunu Handoko Bayu Sagara, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi I Pantai Wediombo, menjelaskan bahwa pencarian dibagi menjadi empat SRU yang dikerahkan oleh tim SAR gabungan. Meskipun hasil pencarian nihil, tim tetap siap melanjutkan jika ada petunjuk baru.