Diskon Mobil Listrik: Bumerang bagi Leasing

Featured Image

Dilema Diskon Besar-besaran pada Mobil Listrik di GIIAS 2025

Pameran otomotif GIIAS 2025 menunjukkan adanya diskon besar-besaran pada mobil listrik, yang memicu berbagai perdebatan. Tidak hanya memengaruhi konsumen, tetapi juga memberikan tantangan bagi perusahaan pembiayaan atau leasing. Strategi potongan harga ekstrem yang dilakukan oleh sejumlah merek otomotif bisa menjadi bumerang, terutama dalam hal stabilitas keuangan dan hubungan dengan pelanggan.

Banyak konsumen yang sebelumnya membeli kendaraan melalui skema kredit merasa dirugikan karena harga mobil yang sama kini jauh lebih murah. Hal ini menyebabkan beberapa orang menolak melanjutkan cicilan karena merasa tertipu. Chief Marketing Officer (CMO) Astra Credit Company (ACC) Karawaci, Sergio Saputra, mengungkapkan bahwa fenomena ini merupakan pisau bermata dua. Ia menjelaskan bahwa meskipun ada kesempatan untuk mengurangi risiko kredit tinggi, namun juga membuka peluang baru bagi konsumen untuk membeli mobil.

Menurut Sergio, promo ekstrem yang sedang berlangsung bersifat sementara dan terbatas waktu. Namun, efeknya bisa berdampak jangka panjang terhadap pasar dan portofolio leasing. Ia menegaskan bahwa konsumen cenderung memilih opsi yang lebih murah saat ini. Meski demikian, perusahaan leasing menghadapi tantangan besar dalam menghadapi keluhan konsumen akibat perbedaan harga.

Salah satu masalah utama adalah ketika konsumen merasa tidak puas dengan harga cicilan mereka setelah melihat harga baru yang lebih murah. Untuk mengatasi ini, leasing sering kali harus mempercayakan diler sebagai pihak yang bertanggung jawab atas promo. Sergio menjelaskan bahwa komunikasi dengan konsumen sangat penting agar tidak terjadi miskomunikasi di masa depan.

Leasing juga mencoba memberikan solusi jangka panjang untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Salah satunya adalah dengan menawarkan skema tukar tambah jika konsumen sudah menjalani cicilan selama minimal satu tahun dengan catatan pembayaran lancar. Dengan skema ini, konsumen bisa menukar kendaraan lama dengan unit baru yang lebih murah dan memiliki angsuran yang lebih fleksibel.

Sergio menekankan pentingnya komunikasi awal antara leasing dan konsumen, terutama ketika ada potensi risiko perubahan harga. Ia menjelaskan bahwa saat melakukan deal, ia selalu menjelaskan konsekuensinya kepada konsumen. Meskipun sales mungkin merasa repot, ia yakin bahwa komunikasi awal akan menghindari masalah di masa depan.

Meski diskon besar-besaran memberikan akses lebih luas bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan, Sergio menegaskan bahwa perlu ada perhitungan matang agar tidak menimbulkan gejolak pada sisi pembiayaan. Ia mengakui bahwa dampak jangka panjang dari fenomena ini masih sulit diprediksi, dan akan berpengaruh pada pengembangan leasing di masa depan.