Dugaan Penganiayaan Prada Lucky, 20 Nama Terlibat, Satu Berpangkat Letda

Kronologi Penganiayaan yang Menewaskan Prada Lucky
Sebuah kasus penganiayaan terhadap seorang prajurit TNI yang berujung pada kematian mendadak tengah menjadi sorotan publik. Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), seorang anggota Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) di Kabupaten Nagekeo, NTT, ditemukan meninggal dunia secara tragis. Diduga, ia menjadi korban penyiksaan oleh rekan-rekannya sendiri.
Kasus ini mulai menarik perhatian setelah adanya laporan dari Asintel Kasdam IX/Udayana mengenai kronologi penyiksaan yang dialami Prada Lucky. Berdasarkan informasi yang beredar, tindakan penganiayaan bermula pada tanggal 27 Juli 2025. Saat itu, Staf-1/Intel melakukan pemeriksaan terhadap Prada Lucky karena dugaan penyimpangan seksual.
Pada hari berikutnya, 28 Juli 2025, Prada Lucky dilaporkan kabur dari barak saat sedang izin ke kamar mandi. Kepergiannya diketahui oleh Serda Lalu Parisi Ramdani, yang kemudian melaporkan hilangnya Prada Lucky kepada Danki A Lettu Inf Ahmad Faisal. Selanjutnya, para prajurit lain mencari keberadaannya hingga akhirnya ditemukan di rumah ibu asuhnya, Ibu Iren, pada pukul 10.45 Wita.
Setelah ditemukan, Prada Lucky dibawa ke Marshailing Area dan kemudian diperiksa di kantor Staf Intel. Di sana, ia diduga dipukuli menggunakan selang oleh seniornya. Pada pukul 23.30 Wita, Danyonif TP/834, Letkol Inf Justik Handinata memerintahkan agar Prada Lucky tidak dianiaya. Namun, ia tetap dihukum masuk ke sel tahanan bersama Prada Ricard Junimton Bulan.
Pada tanggal 30 Juli 2025, sekira pukul 01.30 Wib, Prada Lucky dan Prada Ricard kembali disiksa oleh empat anggota Batalyon TP 834/WM Nagekeo. Keesokan harinya, 2 Agustus 2025, Prada Lucky mengalami muntah-muntah sedangkan Prada Ricard demam. Keduanya kemudian dibawa ke Puskesmas Kota Danga. Pada tanggal 3 Agustus 2025, kondisi Prada Ricard membaik dan diperbolehkan pulang, sementara Prada Lucky dirujuk ke RSUD Aeramo karena kondisinya yang buruk.
Meski sempat membaik pada tanggal 4 Agustus 2025, Prada Lucky akhirnya meninggal dunia pada 6 Agustus 2025.
Daftar Nama Anggota TNI yang Diduga Terlibat
Berdasarkan laporan yang beredar, ada sebanyak 20 anggota TNI yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap Prada Lucky. Beberapa di antaranya adalah:
Terduga pemukulan dengan selang:
- Letda Inf Thariq Singajuru
- Sertu Rivaldo Kase
- Sertu Andre Manoklory
- Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
- Serda Mario Gomang
- Pratu Vian Ili
- Pratu Rivaldi
- Pratu Rofinus Sale
- Pratu Piter
- Pratu Jamal
- Pratu Ariyanto
- Pratu Emanuel
- Pratu Abner Yetersen
- Pratu Petrus Nong Brian semi
- Pratu Emanuel Nibrot Laubura
- Pratu Firdaus
Terduga pemukulan dengan tangan kosong:
- Pratu Petris Nong Brian Semi
- Pratu Ahmad Adha
- Pratu Emiliano De Araojo
- Pratu Aprianto Rede Raja
Penjelasan dari Pihak TNI
Danki C Yonif 834/WM, Lettu Inf Rahmat, menjelaskan bahwa Sub Denpom Ende masih melakukan pendalaman terkait kasus ini. "Untuk itu masih didalami," ujarnya.
Selain itu, Lettu Inf Rahmat juga menyebut bahwa pihaknya telah mengamankan empat prajurit berpangkat Pratu yang diduga sebagai pelaku penganiayaan. Keempat prajurit tersebut kini sedang dalam pemeriksaan polisi militer.
Reaksi Keluarga Korban
Kasus ini menimbulkan kegundahan besar bagi keluarga korban. Ayah dari Prada Lucky, Sersan Mayor Christian Namo, mengungkapkan kemarahannya dan bertekad untuk mengusut tuntas kematian putranya. Christian, yang juga merupakan prajurit TNI aktif Kodim 1627 Rote Ndao, menyampaikan kekecewaannya saat menjemput jenazah Prada Lucky di RSUD Aeramo.
Christian menyebut bahwa ia akan mengejar pelaku sampai ke mana pun. "Anak saya sudah tidak ada, saya tuntut keadilan," ujarnya dengan nada bicara lantang.
Kondisi Tubuh Prada Lucky yang Menggemparkan
Foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan kondisi tubuh Prada Lucky yang sangat memprihatinkan. Bagian depan tubuhnya dipenuhi luka memar, sementara punggungnya memiliki banyak luka sayatan hingga bekas koreng hingga bolong. Bahkan, ada luka bekas sundutan rokok di bagian kaki dan tangan.
Christian mengungkapkan bahwa ia melihat sendiri kondisi jasad putranya dan merasa sangat syok. "Saya lihat sendiri ada luka-luka itu. Ada lebam di dada, perut, sampai punggung. Di kaki dan tangan ada seperti bekas sundutan rokok," katanya.