Eduardo Perez Minta Maaf ke Bonek, Janjikan Perbaikan Persebaya di Liga Super 2025/2026

Persebaya Surabaya Kandas di Laga Pembuka Super League 2025/2026
Persebaya Surabaya gagal meraih kemenangan dalam laga pembuka Super League 2025/2026. Tim berjuluk Green Force itu harus menerima kekalahan 0-1 dari PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Jumat (8/8/2025) malam. Gol tunggal yang tercipta di masa injury time babak kedua membuat ribuan pendukung Persebaya, Bonek dan Bonita, pulang dengan rasa kecewa.
Pelatih Persebaya, Eduardo Perez, langsung menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pendukung setia tim. Dalam konferensi pers usai pertandingan, ia mengakui bahwa kekalahan ini menjadi pelajaran penting untuk segera memperbaiki kelemahan yang ada.
“Kami tahu mereka mengharapkan kemenangan. Kami juga mengharapkannya,” ujar Eduardo Perez. Ia menegaskan bahwa kekalahan ini tidak boleh membuat mental tim runtuh. Pemain akan langsung kembali berlatih keesokan harinya untuk mempersiapkan laga berikutnya.
Performa Awal yang Dominan
Sejak peluit awal dibunyikan, Persebaya Surabaya tampil dominan. Bruno Moreira hampir membuka keunggulan di menit ke-17, tetapi tembakannya hanya membentur mistar gawang. Tekanan demi tekanan dilancarkan oleh tim tuan rumah hingga akhir babak pertama. Namun, buruknya penyelesaian akhir membuat skor tetap 0-0 saat turun minum.
Eduardo Perez mengaku puas dengan organisasi permainan anak asuhnya di babak pertama. Ia menilai, jika saja satu gol tercipta lebih dulu, jalannya pertandingan bisa sangat berbeda.
“Jika kami mencetak gol di babak pertama, pertandingan akan sangat berbeda,” kata Eduardo Perez. “Tentu saya kecewa dengan hasil ini, tetapi performa babak pertama adalah gambaran yang perlu kami pertahankan,” imbuhnya.
Babak Kedua yang Mengkhawatirkan
Memasuki babak kedua, PSIM mulai keluar menyerang dan memanfaatkan celah yang ada. Persebaya Surabaya justru kehilangan kendali permainan dan kerap membuang energi tanpa penguasaan bola yang efektif. Serangan balik cepat tim tamu berulang kali mengancam pertahanan Persebaya Surabaya. Situasi ini membuat para pemain mulai kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir.
Petaka datang di menit ke-90+2 saat PSIM melancarkan serangan terakhirnya. Umpan matang Dede Sapari disambut sundulan tajam Ezequiel Pulga Vidal yang menembus gawang tuan rumah. Gol telat itu seketika mematikan asa Persebaya Surabaya untuk meraih minimal satu poin. Stadion GBT yang semula bergemuruh langsung senyap, menyisakan wajah kecewa ribuan suporter.
Harapan untuk Masa Depan
Eduardo Perez menegaskan, kekalahan ini tidak boleh membuat mental tim runtuh. Ia memastikan para pemain akan langsung kembali berlatih keesokan harinya untuk mempersiapkan laga berikutnya. “Besok kami mulai berlatih lagi. Kami perlu meningkatkan banyak hal,” tegasnya. “Dalam sepak bola, tidak ada waktu untuk mencari alasan. Kami harus terus berjuang.”
Ia juga berharap Bonek tetap memberikan dukungan penuh, baik di kandang maupun saat tandang. Menurutnya, dukungan itu akan menjadi energi besar untuk membangkitkan tim. “Saya harap mereka terus mendukung, baik di kandang maupun tandang,” kata Eduardo Perez.
Evaluasi dan Persiapan Berikutnya
Kekalahan ini menjadi sinyal peringatan bagi Green Force di awal musim. Meski baru laga perdana, performa di babak kedua menunjukkan ada pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan. Persebaya Surabaya diharapkan mampu menjaga konsistensi seperti di babak pertama. Efektivitas dalam memanfaatkan peluang juga harus ditingkatkan agar dominasi permainan tak berakhir sia-sia.
Para pemain pun dituntut untuk lebih disiplin menjaga tempo permainan. Jika kendali permainan hilang, tim lawan bisa memanfaatkan celah sekecil apa pun, seperti yang dilakukan PSIM. Eduardo Perez diyakini sudah memahami letak kelemahan timnya. Fokus latihan ke depan akan diarahkan untuk mempertajam lini depan sekaligus memperkuat organisasi bertahan.
Tantangan di Pekan Berikutnya
Kegagalan meraih poin di laga pembuka memang menyakitkan. Namun, perjalanan panjang musim ini masih memberi banyak kesempatan bagi Persebaya Surabaya untuk bangkit. Bonek tentu berharap janji Eduardo Perez bukan sekadar kata-kata. Dengan kerja keras dan pembenahan yang tepat, kemenangan di laga-laga berikutnya bisa segera diraih.
Persebaya Surabaya akan menghadapi jadwal padat di pekan-pekan awal Super League 2025/2026. Konsistensi dan mentalitas menjadi kunci agar tim tetap berada di jalur persaingan papan atas. Pertandingan melawan PSIM menjadi pengingat kesalahan kecil bisa berakibat fatal. Eduardo Perez pun harus memastikan pemainnya tampil penuh konsentrasi hingga peluit akhir.
Kemenangan menjadi satu-satunya cara untuk mengembalikan senyum Bonek. Semua mata kini tertuju pada laga berikutnya bertandang ke Persita Tangerang di pekan kedua Super League 2025/2026, menanti pembuktian janji sang pelatih.