Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki: Sekolah Tutup, Abu Menyebar 10 KM

Featured Image

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Dampaknya Menyebar ke Sekitar Wilayah

Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi pada Jumat (1/8) malam. Letusan ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat sekitar, termasuk penutupan sekolah dan munculnya kolom abu vulkanik yang mencapai ketinggian hingga 10 kilometer.

Kolom Abu Mencapai Ketinggian 10 Kilometer

Berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian ESDM, erupsi gunung tersebut terjadi pada pukul 20.48 WITA. Tinggi kolom letusan tercatat sekitar 10.000 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 11.584 meter di atas permukaan laut. Kolom abu yang muncul berwarna kelabu dengan intensitas tebal, terutama ke arah barat dan barat laut.

Atas dasar kondisi ini, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar lokasi gunung. Beberapa rekomendasi diberikan sebagai berikut:

  • Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak boleh melakukan aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral Barat Daya - Timur Laut sejauh 7 km dari pusat erupsi.
  • Masyarakat diminta tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah setempat, serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
  • Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki perlu waspada terhadap potensi banjir lahar hujan di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama jika terjadi hujan intensitas tinggi. Daerah seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote harus diwaspadai.
  • Masyarakat yang terkena hujan abu disarankan menggunakan masker atau penutup hidung-mulut untuk melindungi sistem pernapasan.
  • Pemerintah Daerah akan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
  • Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan bekerja sama dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki. Informasi bisa didapatkan dengan menghubungi Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di nomor telepon 022-7272606.

Penyebab Erupsi: Akumulasi Gas yang Terperangkap

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dipicu oleh akumulasi gas yang terperangkap selama dua minggu terakhir. Pengamat gunung api, Herman, menjelaskan bahwa informasi peringatan telah disampaikan kepada masyarakat sebelum erupsi terjadi. Berdasarkan pemantauan, aktivitas gempa vulkanik meningkat secara signifikan dan terdeteksi pergerakan magma menuju permukaan.

Dari hasil analisis visual dan instrumental, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tinggi. Oleh karena itu, tingkat aktivitas gunung tersebut tetap ditetapkan pada Level IV (Awas).

Dampak Erupsi: Sekolah Di Tutup Sementara

Dampak abu vulkanik dari letusan Gunung Lewotobi Laki-laki menyebabkan penutupan sekolah di Kabupaten Sikka. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (PKO) Kabupaten Sikka menerapkan kebijakan belajar di rumah bagi siswa PAUD, TK, SD, dan SMP yang terdampak abu vulkanik.

Kebijakan ini mulai berlaku pada Sabtu (2/8). Surat Edaran Nomor: PKO. 05/SE/VIII/2025 mengatur kebijakan tersebut. Kepala Dinas PKO Kabupaten Sikka, Germanus Goleng, menjelaskan bahwa kebijakan ini diambil karena hujan abu masih terus terjadi dan bau belerang yang menyengat dapat mengganggu kesehatan siswa.

"Kondisi ini berpotensi mengganggu kesehatan peserta didik dan menghambat proses belajar mengajar," ujar Germanus. Ia juga meminta kepala sekolah dan guru untuk memulangkan murid yang sudah datang ke sekolah. Selama masa belajar di rumah, kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring atau luring terbatas sesuai dengan kondisi jaringan internet.