Evaluasi Perez: Persebaya Harus Cetak Dua Gol di Babak Pertama Lawan PSIM!

Featured Image

Kekalahan Awal Persebaya Surabaya di Super League 2025/2026

Pertandingan pembuka Super League 2025/2026 antara Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta berakhir dengan kekalahan menyakitkan bagi tim asuhan Eduardo Perez. Meskipun menguasai permainan sejak awal, Green Force gagal memanfaatkan peluang yang ada dan kalah 0-1 melalui gol telat Ezequiel Vidal di menit ke-90+2.

Eduardo Perez, pelatih Persebaya Surabaya, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap hasil pertandingan tersebut. Menurutnya, timnya seharusnya mampu mencetak dua gol di babak pertama. Namun, peluang-peluang emas yang datang justru terbuang sia-sia.

“Di babak pertama, saya pikir kami memiliki peluang untuk mencetak minimal dua gol. Kami juga memiliki kendali permainan yang cukup baik,” ujarnya.

Namun, situasi berubah setelah jeda. Pemain Persebaya Surabaya terlihat kehilangan kontrol permainan dan terlalu banyak berlari tanpa pola yang jelas. Hal ini membuat mereka kesulitan dalam menghadapi tekanan PSIM di babak kedua.

“Babak kedua sedikit lebih sulit karena kami terlalu ingin berlari dan kurang memiliki kontrol permainan. Jika kami bisa mencetak gol di babak pertama, hasil pertandingan akan berbeda,” tambahnya.

Kekalahan ini menjadi pukulan berat bagi Persebaya Surabaya yang ingin memulai musim dengan kemenangan. Di sisi lain, mereka harus menghadapi jadwal padat dalam beberapa pekan ke depan, yang menuntut kesiapan fisik dan mental.

Eduardo Perez menegaskan bahwa timnya akan segera melakukan evaluasi mendalam untuk memperbaiki kelemahan yang terlihat. Ia juga ingin pemain belajar dari kesalahan agar tidak terulang di pertandingan berikutnya.

Evaluasi dan Persiapan untuk Laga Berikutnya

Untuk laga pekan kedua, Persebaya Surabaya akan menghadapi Persita Tangerang di laga tandang pada Sabtu (16/8/2025). Pertandingan ini menjadi ujian berat sekaligus kesempatan untuk bangkit dari hasil negatif.

“Saya sangat kecewa dengan hasilnya, tetapi saya melihat bayangan bahwa kita perlu terus berjuang,” ujar Eduardo Perez.

Di lapangan, Persebaya Surabaya tampil dominan sejak awal. Umpan-umpan cepat dan pressing tinggi membuat PSIM lebih banyak bertahan di area sendiri. Namun, penyelesaian akhir menjadi masalah utama. Beberapa peluang emas dari striker andalan justru melebar atau diblok bek lawan.

Di babak kedua, permainan Persebaya Surabaya terlihat lebih terburu-buru. Upaya menyerang sering kandas karena koordinasi antar pemain menurun. PSIM memanfaatkan situasi itu dengan skema bola mati. Kesalahan antisipasi di menit-menit akhir membuat Ezequiel Vidal lolos dan mencetak gol penentu kemenangan.

Gol tersebut langsung mematikan semangat pemain Persebaya Surabaya yang sudah berjuang sepanjang pertandingan. Para suporter yang memadati stadion pun terdiam menyaksikan tim kesayangannya kalah di menit akhir.

Pelajaran Berharga dan Target Musim Ini

Bagi Eduardo Perez, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga. Dia percaya Persebaya Surabaya masih punya potensi besar jika mampu menjaga konsistensi permainan seperti di babak pertama.

“Kami mencoba yang terbaik untuk mendapatkan hasil positif,” katanya.

Selain soal penyelesaian akhir, Eduardo Perez juga menyoroti transisi bertahan yang kurang rapat. PSIM beberapa kali hampir mencetak gol melalui skema serangan balik sebelum akhirnya sukses di masa injury time.

Pelatih asal Spanyol itu menilai hal tersebut akan menjadi fokus latihan dalam beberapa hari ke depan. Ia ingin timnya lebih solid dan tidak mudah kehilangan momentum.

Dengan jadwal padat, rotasi pemain akan menjadi kunci. Eduardo Perez kemungkinan akan memberikan kesempatan bagi beberapa pemain muda untuk tampil melawan Persita.

Target Persebaya Surabaya jelas, yaitu mengamankan poin penuh di laga tandang berikutnya. Hal ini penting untuk mengangkat posisi di klasemen dan memulihkan kepercayaan diri tim.

Eduardo Perez menegaskan kembali performa di babak pertama kontra PSIM adalah acuan. Dia ingin anak asuhnya mengulang dominasi permainan namun disertai ketajaman dalam mencetak gol.

Musim baru Super League 2025/2026 baru saja dimulai, namun Persebaya Surabaya sudah mendapat peringatan keras. Satu kesalahan kecil di menit akhir bisa mengubah segalanya.

Eduardo Perez berharap kekalahan ini menjadi titik balik. Dia percaya Green Force bisa kembali menunjukkan taringnya di pertandingan-pertandingan berikutnya.