Forum Pemuda NTT Nagekeo Kirim Surat Terbuka untuk Almarhum Prada Lucky
Peristiwa Kematian Prada Lucky Memicu Kekhawatiran di Kabupaten Nagekeo
Kematian Prada Lucky Cepril Saputra Namo, seorang anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere, telah menyisakan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan serta masyarakat Kabupaten Nagekeo. Peristiwa ini tidak hanya menjadi perhatian pihak keluarga, tetapi juga menarik perhatian berbagai elemen masyarakat, termasuk Forum Pemuda NTT Kabupaten Nagekeo.
Peristiwa kematian Prada Lucky, yang diduga disebabkan oleh penganiayaan dari oknum senior di Batalyon yang baru berdiri beberapa bulan di Aeramo, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, telah menjadi sorotan luas. Forum Pemuda NTT Kabupaten Nagekeo bahkan mengeluarkan surat terbuka sebagai bentuk penghormatan dan permintaan maaf kepada almarhum.
Ketua DPD Forum Pemuda NTT Kabupaten Nagekeo, Agustinus Bebi Daga, mengecam tindakan yang dilakukan oleh senior-seniornya terhadap Prada Lucky. Ia menegaskan bahwa jika memang ada kesalahan, cara penanganannya bukanlah dengan penganiayaan seperti itu. "Kita mengutuk sikap senior-seniornya terhadap almarhum, kalau memang beliau ini salah tindakannya bukan seperti itu," ujarnya.
Selain itu, kehadiran Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere masih menjadi perdebatan di tengah masyarakat Kabupaten Nagekeo. Nama Wakanga Mere menjadi isu utama karena dinilai tidak direstui oleh leluhur setempat. Gusti Daga menyoroti bahwa peristiwa ini bisa menjadi dasar untuk menarik kesimpulan bahwa pemberian nama juga berperan dalam konflik tersebut.
Menurutnya, kronologi kematian Prada Lucky tampaknya penuh rekayasa. Berdasarkan video yang beredar, ayah Prada Lucky mengungkapkan fakta bahwa putranya jatuh dari pohon sebelum dibawa ke rumah sakit. Kejanggalan-kejanggalan ini memicu keinginan Forum Pemuda NTT Kabupaten Nagekeo untuk menuntut keterbukaan dalam proses kasus ini.
"Apalagi ini menyangkut marwah, bagi kami orang Nagekeo, kehadiran Batalyon inikan baru, jangan sampai menjadi preseden buruk kedepan, sehingga anak-anak Nagekeo yang mau jadi tentara, orang tuanya kuatir," ujar Gusti Daga.
Selain masalah nama Batalyon, kasus lahan di Desa Tonggurambang bersama pihak TNI AD untuk pembangunan markas Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere juga masih belum terselesaikan. Sebagian masyarakat merasa khawatir karena antar sesama anggota TNI AD saja terjadi peristiwa yang mengakibatkan hilangnya nyawa Prada Lucky.
"Sesama mereka saja begitu apalagi kalau ada masalah dengan masyarakat, ini yang sangat kita kuatirkan, supaya tidak ada lagi Lucky-Lucky yang lain kita meminta agar kasus ini di usut tuntas dan diproses sesuai aturan yang berlaku di militer," tambahnya.
Berikut adalah kutipan lengkap Surat Terbuka untuk Almarhum Prada Lucky:
FORUM PEMUDA NTT NAGEKEO
Surat Terbuka untuk Almarhum Prada Lucky
Kepada Yth.
Almarhum Prada Lucky Cepril Saputra Namo
Di Tempat Peristirahatan Terakhir
Dengan hati yang berduka dan mata yang basah, kami, Forum Pemuda NTT Nagekeo, menyampaikan penghormatan terakhir kepada adik tercinta, Prada Lucky.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami haturkan atas pengabdianmu selama bertugas di bumi Nagekeo.
Kehadiranmu, kerja kerasmu, dan dedikasimu menjadi bagian dari sejarah daerah ini.
Engkau telah menjadi salah satu putra bangsa yang menjaga keamanan dan ketertiban di tanah ini dengan penuh tanggung jawab.
Namun, di tengah pengabdian itu, kami merasa sangat bersalah dan terluka.
Kami memohon maaf karena tidak mampu menjaga adik di tanah kami, sebagaimana mestinya tamu dan saudara dijaga.
Kami menunduk malu karena engkau justru mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari oknum-oknum yang seharusnya menjadi rekan dan pelindungmu.
Kami mengutuk sekeras-kerasnya tindakan biadab para pelaku penganiayaan yang merenggut nyawamu.
Tindakan itu adalah noda hitam yang memalukan institusi, melukai hati masyarakat, dan menghina nilai kemanusiaan.
Tidak ada alasan, tidak ada pembenaran, dan tidak ada ampun bagi kekerasan seperti itu. Keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu.
Kepergianmu adalah kehilangan besar, bukan hanya bagi keluarga dan kesatuan mu, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Nagekeo yang mencintai kedamaian.
Semoga kepergianmu menjadi pengingat bahwa kekerasan antar sesama manusia adalah musuh kita bersama.
Selamat jalan, adik kami, sang prajurit muda.
Semoga Tuhan Yang Maha Kasih menempatkan mu di tempat terbaik di sisi-Nya, di mana tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi rasa sakit, dan hanya ada damai yang abadi.
Tana ngesi KE’TA, watu ngesi JA’
(Tanah ini ikut menangis, batu pun ikut berduka).
Oka weta, ine ame
(Doa kami mengiringimu)
Roh leluhur akan menyambut mu di gerbang langit.
Kami lepaskan engkau dengan tangisan,
kami kenang engkau dengan doa,
dan kami perjuangkan keadilan mu hingga tuntas.
Ndora, 10 Agustus 2025
Hormat kami,
Forum Pemuda NTT Nagekeo
Agustinus Bebi Daga
(Ketua DPD Forum Pemuda NTT Kabupaten Nagekeo)