Foto Anies Baswedan Bawa Bendera One Piece Jadi Sorotan Usai Viral

Featured Image

Fenomena Bendera Bajak Laut One Piece di Tengah Peringatan HUT ke-80 RI

Pemasangan bendera bajak laut dari serial anime One Piece oleh sejumlah warga di berbagai wilayah Indonesia tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Bendera ini tidak hanya dipasang di depan rumah, tetapi juga di kendaraan pribadi, menunjukkan semangat dan ekspresi pendukung terhadap isu-isu tertentu.

Bendera yang memiliki gambar Jolly Roger tersebut menjadi simbol protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memenuhi harapan masyarakat. Di tengah maraknya fenomena ini, nama Anies Baswedan kembali muncul dalam diskusi. Foto lama Anies Baswedan yang mengenakan topi jerami seperti tokoh utama One Piece, Monkey D. Luffy, kembali viral dan menjadi sorotan.

Dalam foto tersebut, Anies Baswedan tampak membentangkan bendera bajak laut dari anime tersebut. Namun, fakta yang terungkap adalah bahwa foto itu diambil jauh sebelum pemilihan presiden 2024. Saat itu, kelompok penggemar One Piece atau yang dikenal sebagai Nakama memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), yang dikenal dengan sebutan AMIN.

Nakama AMIN menilai bahwa karakter-karakter dalam One Piece memiliki kesamaan dengan nilai-nilai yang mereka pegang, seperti keadilan, perubahan, dan pembebasan. Koordinator Nakama Amin, Ahmad Jilul, menyatakan bahwa One Piece adalah anime yang sangat politis dan memberikan pesan penting tentang melawan ketidakadilan.

“Oda Sensei menyadarkan kita untuk melek politik, untuk melawan setiap kesewenang-wenangan dan ketidakadilan. Dalam One Piece, pemerintah dunia yang disebut World Government terdiri dari Gorosei dan Im Sama,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pesan perubahan dan keadilan yang digaungkan AMIN sangat relevan dengan situasi saat ini. Contohnya, penindasan di Rempang atau sikap Anies dalam menutup reklamasi, yang dianggap sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan.

Anies Baswedan disebut sebagai Nakama sejati meski ada yang menyebutnya sebagai Nakama karbitan. Menurut Ahmad, Anies layak disebut sebagai Nakama karena sifatnya yang selalu mendukung rakyat lemah dan berkomitmen pada keadilan serta kesetaraan.

Kritik Melalui Simbol Bendera Bajak Laut

Satya (32 tahun), salah satu anggota Nakama, mengaku mengibarkan bendera Jolly Roger di depan rumahnya sebagai bentuk kritik terhadap penguasa saat ini. Ia menekankan bahwa kritik ini bukanlah bentuk kebencian, melainkan bentuk cinta terhadap Tanah Air.

“Kami tidak sedang melawan negara, tapi melawan ketidakadilan yang dibuat oleh sistem dan elit yang tak berpihak. Kritik ini bukan bentuk kebencian, tapi bentuk cinta,” katanya.

Menurut Satya, pemasangan bendera Jolly Roger sudah ada sejak awal serial One Piece dirilis. Namun, saat ini kembali marak karena kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memenuhi harapan.

Tanggapan dari Wakil Ketua DPR

Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR, mengungkapkan kekhawatiran terhadap fenomena ini. Ia mengatakan bahwa pemasangan bendera bajak laut ala One Piece merupakan indikasi adanya gerakan sistematis untuk memecah belah persatuan bangsa.

“Kita juga mendeteksi dan dapat masukan dari lembaga-lembaga pengamanan intelijen, memang ada upaya-upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.

Dasco mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan simbol-simbol atau gerakan yang bisa mengancam keutuhan bangsa. Ia menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan.

Ketika ditanya apakah ada keterlibatan pihak luar dalam dugaan upaya pecah belah tersebut, Dasco tidak menampik kemungkinannya. “Ya banyak juga ternyata yang tidak ingin bangsa Indonesia maju ke depan. Pada saat ini kita sedang pesat-pesatnya untuk mencapai kemajuan dan tentunya hal ini ada yang suka dan ada yang tidak suka,” tuturnya.