Gubernur Jabar Soroti Kondisi Islamic Center Indramayu yang Memprihatinkan, Diduga Ada Penyimpangan

Featured Image

Kondisi Islamic Center Indramayu Menjadi Perhatian Serius

Kondisi bangunan Islamic Center Indramayu kini menjadi perhatian serius setelah ditemukan kerusakan parah yang mengkhawatirkan. Bupati Indramayu, Lucky Hakim, bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Senin 4 Agustus lalu. Dalam kesempatan tersebut, mereka memberikan pernyataan tegas terkait temuan di lapangan.

Bupati Lucky Hakim menyampaikan bahwa keretakan pada dinding bangunan sudah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Beberapa bagian tembok bahkan terlihat terpisah, menunjukkan adanya kerusakan struktural yang cukup serius. Menurutnya, kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena berpotensi menimbulkan korban jiwa.

“Islamic Center itu sebenarnya sudah mau ambruk. Temboknya sudah misah. Banyak tamu dari luar kota merasa takut kalau sewaktu-waktu roboh dan menimpa orang,” ujarnya dalam pernyataan yang terekam di kanal YouTube Gubernur Dedi Mulyadi.

Lucky menambahkan bahwa jika kerusakan ini tidak segera ditangani, potensi bencana bisa sangat besar. Ia khawatir insiden tragis seperti robohnya bangunan dapat terjadi kapan saja, terlebih ketika ada kegiatan yang dihadiri banyak orang.

Keamanan bangunan ini semakin mendapat perhatian mengingat Islamic Center Indramayu menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang kerap dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Kehadiran tamu-tamu dari luar kota pun menjadi faktor tambahan yang membuat keamanan bangunan ini harus benar-benar diprioritaskan.

Tanggapan Gubernur Jawa Barat

Menanggapi laporan dan temuan tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menunjukkan keprihatinan mendalam. Ia menilai, kerusakan yang terjadi terlalu cepat mengingat usia bangunan belum mencapai satu dekade sejak pembangunannya.

“Ini bangunan belum 10 tahun tapi kondisinya sudah seperti ini. Hebat ya provinsi. Harusnya dilakukan audit. Kontraktornya siapa, bahan bangunannya apa saja, harus dihitung ulang,” kata Dedi dengan nada kritis.

Menurut Dedi, audit menyeluruh dari Inspektorat Provinsi Jawa Barat adalah langkah pertama yang harus segera dilakukan. Audit tersebut diharapkan dapat mengungkap apakah kerusakan yang terjadi murni disebabkan faktor teknis atau ada indikasi penyimpangan dalam proses pembangunan.

Selain itu, Gubernur Dedi juga mempertanyakan kualitas material yang digunakan. Ia menyebut bahwa kerusakan struktural yang signifikan dalam waktu singkat bisa menjadi indikasi adanya penggunaan bahan bangunan yang tidak sesuai standar.

“Kalau tidak ada penyimpangan, ya aneh. Bangunan seperti ini harusnya bisa bertahan puluhan tahun, bukan rusak parah sebelum 10 tahun,” tegasnya.

Langkah Pencegahan dan Penutupan Sementara

Dalam kesempatan yang sama, Dedi juga menyoroti pentingnya langkah pencegahan agar tidak terjadi korban. Menurutnya, menutup sementara operasional Islamic Center Indramayu adalah pilihan bijak sampai hasil audit keluar dan perbaikan selesai dilakukan.

Langkah penutupan sementara ini, meski mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat, dianggap sebagai tindakan penyelamatan yang tidak bisa ditawar. Keselamatan pengunjung dan jamaah harus menjadi prioritas utama pemerintah daerah dan provinsi.

Kerusakan pada bangunan publik seperti ini juga memunculkan pertanyaan besar terkait pengawasan proyek-proyek infrastruktur. Dedi menilai, pengawasan yang lemah dapat membuka celah terjadinya praktik-praktik yang merugikan negara dan masyarakat.

Tindakan dan Komitmen Bersama

Bupati Lucky Hakim pun sepakat dengan langkah audit yang diusulkan Gubernur Dedi. Ia menegaskan bahwa Pemkab Indramayu siap memberikan semua data dan informasi yang dibutuhkan untuk proses investigasi.

Lebih jauh, Lucky juga berjanji akan menindak tegas pihak-pihak yang terbukti lalai atau terlibat dalam dugaan penyimpangan pembangunan Islamic Center Indramayu. Ia berharap, kasus ini menjadi pelajaran agar proyek-proyek publik ke depan dapat dilaksanakan secara transparan dan berkualitas.

Kondisi memprihatinkan Islamic Center Indramayu ini menjadi cermin perlunya evaluasi menyeluruh terhadap bangunan publik di seluruh Jawa Barat. Pemerintah daerah diminta untuk melakukan inspeksi rutin demi mencegah insiden serupa.

Selain itu, masyarakat pun diimbau untuk melaporkan jika menemukan kerusakan pada fasilitas publik di lingkungannya. Keterlibatan warga dinilai sangat penting dalam menjaga keberlangsungan infrastruktur yang dibangun dari dana rakyat.

Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa pembangunan fisik harus disertai dengan komitmen jangka panjang terhadap kualitas. Bukan hanya sekadar mengejar target penyelesaian, tetapi memastikan bangunan aman digunakan dalam jangka waktu lama.

Audit yang direncanakan Inspektorat Jawa Barat nantinya diharapkan mampu menjawab pertanyaan publik: apakah kerusakan Islamic Center Indramayu murni faktor teknis atau ada unsur kelalaian dan penyimpangan.

Sampai hasil audit keluar, masyarakat diminta bersabar dan memprioritaskan keselamatan diri. Pemerintah pun diharapkan dapat bergerak cepat memperbaiki dan mengembalikan fungsi Islamic Center sebagai pusat kegiatan umat yang aman dan nyaman.