Hadi Tjahjanto Kaget dengan Kematian Fajar Akibat Kecelakaan Pesawat

Kehilangan Sosok Pilot Berprestasi
Mantan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto, mengungkapkan rasa kaget dan sedih saat mendengar kabar duka tentang kematian Marsma TNI Fajar Adriyanto. Mantan anak buahnya itu meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat yang terjadi dalam latihan penerbangan olahraga dirgantara.
Awalnya, Hadi menerima kabar dari rekan-rekannya di Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) bahwa pesawat yang dikemudikan oleh Marsma Fajar jatuh. Ia mengaku awalnya tidak percaya karena mengenal sosok Fajar sebagai pilot yang sangat berpengalaman. Menurutnya, almarhum pernah menerbangkan pesawat jet tempur F-16, sehingga ia merasa sulit untuk percaya bahwa hal ini bisa terjadi.
“Saya melihat bahwa Pak Fajar ini jam terbangnya cukup banyak dan menerbangkan pesawat F-16, saya tidak percaya. Tapi coba saya komunikasi, ternyata memang Pak Fajar mendapatkan musibah,” ujar Hadi saat berada di rumah duka di Komplek TNI AU, Pancoran, Jakarta.
Ia menjelaskan bahwa pesawat yang digunakan oleh Fajar memiliki keterbatasan, seperti kerangka bersayap dengan bahan kain dan menggunakan mesin dua tak serta bahan bakar Pertamax. Meskipun begitu, pesawat tersebut dianggap aman karena telah melalui proses pemeriksaan kelaikan udara sebelum terbang.
Hadi juga menyebutkan bahwa Marsma Fajar adalah sosok yang sangat disiplin, cerdas, dan selalu menghargai senior maupun teman-temannya. Selain itu, ia juga dikenal sebagai sosok yang komunikatif dan selalu responsif dalam segala situasi.
Kecelakaan Saat Latihan
Pesawat milik FASI yang dikemudikan oleh Marsma TNI Fajar Adriyanto dan co-pilot Roni Ahmad jatuh pada Minggu (3/8/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Kejadian ini terjadi saat pesawat sedang menjalani latihan penerbangan olahraga dirgantara.
Menurut informasi dari Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja Bogor pukul 09.08 WIB dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana.
Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit. Latihan tersebut dilaksanakan dalam kapasitas Marsma TNI Fajar sebagai pilot dan Roni sebagai co-pilot.
Kegiatan ini merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI, yang merupakan induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU. Penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja. Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu.
TNI AU bersama unsur terkait telah melaksanakan evakuasi dan pengamanan lokasi kejadian serta memastikan seluruh prosedur penanganan berjalan sesuai ketentuan. Jenazah Marsma TNI Fajar saat ini berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk prosesi selanjutnya.
Lokasi jatuhnya pesawat telah diamankan dengan garis pengaman oleh aparat. TNI AU menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa ini. Semangat, keteladanan, dan pengabdian beliau akan senantiasa menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjaga langit Indonesia.