Harga Beras Melonjak di Mahulu Capai Rp46 Ribu per Kilo, Pemprov Kaltim Kirim 68 Ton

Harga Beras Melonjak di Mahulu Capai Rp46 Ribu per Kilo, Pemprov Kaltim Kirim 68 Ton

Penyaluran Bantuan Beras ke Kabupaten Mahakam Ulu

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah memulai penyaluran bantuan berupa 68 ton beras kepada Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Bantuan ini disalurkan melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim. Proses penyaluran dimulai dari Dermaga Sungai Kunjang, Kota Samarinda, pada Senin (4/8) sekitar pukul 06.30 WITA menggunakan kapal bernama Berkat Mulia 2004.

Kepala DPTPH Kaltim, Siti Farisyah Yana, menjelaskan bahwa bantuan beras ini merupakan bagian dari cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD) yang disiapkan setiap tahun untuk mengantisipasi kondisi darurat seperti kenaikan harga atau kerawanan pangan. “Bantuan ini dikeluarkan atas perintah gubernur ketika terjadi gejolak harga mahal atau situasi serupa,” ujarnya.

Proses penyaluran beras CPPD ini memerlukan koordinasi dengan pihak terkait karena kondisi wilayah yang sulit diakses. Wilayah yang menjadi fokus distribusi adalah Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai. “Butuh pembicaraan lebih lanjut karena tidak bisa langsung dikirim. Pengemasan memakan waktu, serta proses serah terima ke Pemda setempat juga harus dipertimbangkan,” tambah Yana.

Harga beras di dua kecamatan paling ujung Mahakam Ulu mencapai Rp38.000 hingga Rp46.000 per kilogram, sementara stok beras semakin menipis. Status siaga darurat bencana kekeringan ditetapkan mulai Senin (28/7/2025), akibat surutnya perairan Sungai Mahakam yang menjadi akses utama ke wilayah tersebut.

Rencana awal pengiriman beras dari Kota Samarinda ke Kecamatan Long Bagun di Kabupaten Mahulu kini berubah. Serah terima bantuan dilakukan di Long Iram. Untuk distribusi ke kecamatan Long Pahangai atau Long Apari, nantinya menjadi tanggung jawab Pemkab Mahulu.

Yana menyebutkan bahwa perjalanan beras dari Long Iram ke tujuan akhir akan bergantung pada kondisi air sungai. “Sudah hujan selama dua hari, mudah-mudahan bisa sampai ke tujuan. Awalnya ingin menggunakan truk, tapi biaya tinggi dan jalannya cukup licin,” jelasnya.

Berdasarkan data yang diterima, alokasi bantuan total untuk Pemkab Mahulu adalah 68.560 kilogram (kg). Rincian antara lain: Kecamatan Long Apari dengan jumlah penduduk 1.577 KK x 20 kg = 31.540 kg = 6.308 pack/5 kg, dan Kecamatan Long Pahangai dengan jumlah penduduk 1.851 KK x 20 kg = 37.020 kg = 7.404 pack/5 kg.

Penyaluran beras dari Gudang Perum Bulog Kantor Cabang Samarinda direncanakan secara bertahap ke Kecamatan Long Iram melalui jalur sungai. Selanjutnya, pendampingan penyaluran beras CPPD dilakukan oleh Pemkab Mahaku Ulu hingga ke titik bagi (keluarga).

Laporan serah terima kepada masyarakat penerima manfaat diterima paling lambat satu bulan setelah serah terima. Yana menegaskan bahwa setelah diskusi bersama semua pihak, diputuskan untuk menggunakan jalur sungai. Meski titik pengambilan agak jauh, Pemkab memiliki tim untuk mendistribusikan beras ke desa-desa.

Koordinasi Lintas Instansi untuk Mempercepat Penyaluran

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur, Irhamsyah, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Mahulu, khususnya Dinas Perhubungan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mahulu. Tujuannya adalah mempercepat dan mempermudah proses penyaluran bantuan ke daerah yang sulit diakses.

“Per hari ini tadi saya dapat informasi air sudah mulai naik, kemungkinan bisa lewat sampai Long Iram,” ungkap Irhamsyah. Mahulu, salah satu daerah di ujung Kalimantan Timur, sangat bergantung pada transportasi sungai sebagai jalur utama mobilitas dan distribusi logistik. Namun, musim kemarau membuat air sungai surut sehingga jalur air terganggu.

Selain jalur air, akses darat masih bisa ditempuh, tetapi kondisi jalan di beberapa titik yang licin membuat distribusi logistik melalui darat tidak sepenuhnya lancar. Untuk mengatasi hal ini, BPBD Mahulu telah mengirimkan armada longboat yang akan digunakan untuk menerima bantuan sembako dari Pemprov Kaltim.

Kondisi kemarau juga berdampak pada melonjaknya harga bahan pokok. Sebelumnya, harga beras sempat mencapai Rp1,2 juta per sak, sedangkan harga tabung gas melon 3 kilogram mencapai Rp350 ribu. Dengan koordinasi lintas instansi, bantuan sembako diharapkan bisa segera menjangkau masyarakat terdampak.

Dinas Perhubungan Kaltim memastikan proses distribusi akan dilakukan dengan cara yang paling efektif, baik melalui jalur air maupun darat sesuai kondisi lapangan. “Itu informasi yang kami dapat dari BPBD Mahulu. Jadi nanti dilansir ya, lansir menggunakan longboat,” pungkasnya.