Hasan, Pria 33 Tahun, Tega Bunuh Aditya Warman, Baru Dua Bulan Jadi Tukang Kebun

Hasan, Pria 33 Tahun, Tega Bunuh Aditya Warman, Baru Dua Bulan Jadi Tukang Kebun

Kasus Pembunuhan Pemimpin Redaksi di Pangkalpinang: Dugaan Terduga Pelaku Masih Buron

Kasus pembunuhan yang menimpa Aditya Warman, seorang pemimpin redaksi media online di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kini menjadi perhatian besar masyarakat. Nama Hasan, yang diduga sebagai pelaku utama, kini menjadi buruan aparat kepolisian setempat. Peristiwa ini memicu berbagai pertanyaan mengenai latar belakang dan alur kejadian yang terjadi.

Identitas Terduga Pelaku

Hasan diketahui memiliki nama lengkap Hasan Basri. Informasi ini berasal dari fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang beredar di grup WhatsApp. Berdasarkan data tersebut, Hasan merupakan warga Desa Ruos, Kecamatan Buay Rawan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan. Ia lahir pada 26 Desember 1992 dan telah menikah. Sebagai tukang kebun, Hasan bekerja di kebun milik Aditya Warman sejak sekitar dua bulan lalu.

Setelah Aditya Warman ditemukan meninggal dunia dalam sumur di kebun miliknya, Hasan menghilang. Keberadaannya tidak diketahui selama tiga hari setelah kejadian terakhir kali bersama korban pada Rabu (6/8/2025). Saat ini, Hasan masih dalam pengejaran oleh aparat gabungan dari Polda Kepulauan Bangka Belitung, Polda Sumatera Selatan, serta Polres dan Polsek setempat.

Penangkapan Akmal

Selain Hasan, polisi berhasil menangkap Akmal alias Martin. Akmal ditangkap oleh Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, setelah melarikan diri bersama Hasan. Mobil Daihatsu Terios putih milik korban juga diamankan. Akmal saat ini ditahan di Mapolres OKI Polda Sumsel. Polisi menyatakan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

Kronologi Kejadian

Aditya Warman dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Jumat (8/8/2025). Pesan WhatsApp yang dikirim oleh istri korban hanya mendapat centang satu. Menurut keterangan, Adit pergi ke kebun bersama Hasan pada Rabu pagi. Setelah tamu hotel pergi, Adit dan Hasan masih berada di lokasi hingga pukul 12.30 WIB, saat ponsel Adit tidak bisa dihubungi lagi.

Pencarian dilakukan oleh keluarga dan warga setempat. Jumat sore, jenazah Aditya Warman ditemukan di dalam sumur di samping pondok kebun milik korban. Di lokasi, ditemukan bekas makanan, pakaian, dan teko berisi air kelapa yang belum tersentuh.

Pengungkapan Modus Pelaku

Polisi mengungkap bahwa kendaraan milik korban, mobil Daihatsu Terios putih, dibawa oleh dua orang yakni Hasan dan Akmal. Mereka kabur dari Pulau Bangka ke Sumatra Selatan melalui Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok. Dalam perjalanan, kedua pelaku menggunakan identitas orang lain untuk mengelabui petugas.

Akmal ternyata menggunakan identitas palsu. Saat ditangkap, namanya terdaftar sebagai Akmal, tetapi setelah diprofil ulang, diketahui bahwa namanya sebenarnya Martin. Hal ini menunjukkan adanya upaya untuk menghindari pemeriksaan lebih lanjut.

Cerita dari Keluarga Korban

Firdaus, mertua Aditya Warman, menceritakan pengalamannya saat menemukan jenazah korban. Ia menusuk sumur dengan bambu dan merasakan sesuatu yang aneh. Setelah memeriksa, ia menemukan jenazah Aditya Warman dalam posisi kepala di bawah dan kaki ke atas.

Firdaus mengungkapkan rasa kaget dan sedih karena tidak menyangka bahwa korban dibunuh oleh penjaga kebun yang bekerja di sekitarnya. Ia berharap pelaku dapat segera ditangkap dan diadili secara adil.

Permintaan Keluarga

Keluarga korban meminta agar kasus ini diusut tuntas hingga para pelaku dapat diidentifikasi dan dihukum sesuai hukum yang berlaku. Mereka mengungkapkan rasa duka yang mendalam dan harapan agar keadilan dapat ditegakkan.

Kepolisian Polda Kepulauan Bangka Belitung masih melakukan olah TKP dan evakuasi terhadap jenazah. Proses penyelidikan terus berlangsung, dan pihak kepolisian meminta masyarakat untuk bersabar menantikan hasil akhir dari kasus ini.