IKN Kaltim Diserbu 1.500 ASN dan 5 Ribu Pekerja, Artha Graha Tertarik Investasi di Dua Sektor Ini

IKN Kaltim Mulai Menarik Minat Investasi
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus menunjukkan perkembangan yang positif. Saat ini, kawasan tersebut mulai dihuni oleh sekitar 1.200 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 5.000 pekerja konstruksi. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat hingga 25.000 orang seiring dimulainya kegiatan operasional. Selain itu, setiap hari ribuan wisatawan lokal juga datang untuk melihat langsung progres pembangunan ibu kota baru.
Artha Graha Network, salah satu perusahaan besar di Indonesia, menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Kunjungan ini dilakukan setelah mereka melakukan pertemuan strategis dengan jajaran Otorita IKN, yang menjadi awal dari dialog jangka panjang dalam pengembangan ekosistem kota cerdas dan berkelanjutan.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa pemerintah pusat tetap komitmen penuh terhadap kelanjutan pembangunan IKN. Meskipun ada pergantian kepemimpinan nasional, tidak ada moratorium dalam pembangunan. Bahkan, Presiden Prabowo memerintahkan agar pembangunan Yudikatif dan Legislatif segera diselesaikan dalam tiga tahun.
“Dari Istana disampaikan bahwa tidak akan ada moratorium, dan pembangunan IKN justru dipercepat,” ujar Basuki. IKN adalah proyek prioritas nasional yang memiliki payung hukum melalui UU No. 3 Tahun 2022 serta alokasi anggaran yang terjamin.
Fokus Pembangunan di KIPP
Saat ini, fokus pembangunan difokuskan pada KIPP 1A, yang mencakup kompleks Istana Negara, gedung Legislatif di sisi kanan, dan gedung Yudikatif di sisi kiri. Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan di KIPP 1B juga sudah dimulai untuk mendukung investasi yang telah masuk ke wilayah tersebut.
Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Sudiro Roi Santoso, menjelaskan bahwa pembangunan IKN bukan sekadar soal fisik, melainkan juga penciptaan ekosistem kehidupan urban yang menarik dan layak huni.
“Yang kami butuhkan saat ini adalah crowd — fasilitas publik, ruang terbuka, sarana olahraga, tempat-tempat gaya hidup. Bukan hanya memindahkan ASN, tapi menciptakan kenyamanan hidup,” kata Roi.
Sementara itu, Sekretaris Otorita IKN Bimo Adi Nursanthyasto menambahkan bahwa IKN kini telah dihuni oleh sekitar 1.200 ASN dan 5.000 pekerja konstruksi. Jumlah ini diproyeksikan meningkat hingga 25.000 orang seiring dimulainya kegiatan operasional. Setiap hari, ribuan wisatawan lokal juga datang untuk melihat langsung perkembangan ibu kota baru.
Artha Graha Tertarik di Sektor F&B dan Hospitality
Menanggapi pemaparan tersebut, perwakilan Artha Graha Network, Michael Iskandar, menyatakan ketertarikannya terhadap peluang investasi, khususnya di sektor hospitality dan food & beverage (F&B).
“Saya rasa pembangunan ini menarik, khususnya untuk sektor hospitality dan F&B. Kami akan pelajari lebih lanjut bagaimana peran kami bisa maksimal di sini,” katanya.
Artha Graha Network membawa serta entitas-entitas strategis dalam ekosistemnya, seperti Bank Artha Graha Internasional, Electronic City, Discovery Hotels & Resorts, hingga Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC). Langkah ini dinilai sebagai sinyal positif bagi pengembangan IKN tidak hanya sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai destinasi investasi berkelas dunia.
Profil Singkat IKN Nusantara
Ibu Kota Nusantara adalah proyek ambisius pemerintah Indonesia untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Dicanangkan sejak 2019 dan diperkuat oleh Undang-Undang IKN, pembangunan kota ini didesain sebagai kota cerdas berbasis hutan tropis (forest city), dengan target utama menciptakan kota modern yang inklusif, hijau, dan terhubung secara digital.
Pemerintah menargetkan tahap awal pemindahan ASN berlangsung pada akhir 2024 hingga awal 2025, bersamaan dengan peresmian Istana Negara dan infrastruktur pemerintahan lainnya. Selain sektor publik, investasi dari sektor swasta menjadi elemen krusial untuk membangun fasilitas komersial, pendidikan, kesehatan, dan gaya hidup di kawasan IKN.
Dengan latar belakang geopolitik yang aman, akses yang strategis di tengah kepulauan Indonesia, dan dukungan regulasi yang kuat, IKN hadir bukan hanya sebagai proyek infrastruktur, tetapi sebagai simbol transformasi peradaban Indonesia.