Insentif PPN dan Suku Bunga Rendah, Saham Properti Tetap Menarik di Semester II-2025

Prospek Sektor Properti di Semester II-2025
Pengembangan sektor properti di Indonesia terus menunjukkan tanda-tanda positif, khususnya pada semester kedua tahun 2025. Berbagai faktor pendukung seperti perpanjangan insentif pajak dan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) memberikan optimisme bagi para pemain di pasar modal. Berikut beberapa rekomendasi saham dari analis terkait sektor properti.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
PWON diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pendapatan yang stabil berkat ekspansi Net Leasable Area (NLA) ritel dan penambahan jumlah kamar hotel. Proyeksi NLA ritel mencapai 297.000 m², sedangkan jumlah kamar hotel bintang 4 dan 5 akan bertambah menjadi 2.992 kamar hingga tahun 2031.
Beberapa proyek strategis yang sedang dikembangkan antara lain kawasan terpadu di Batam dan Semarang, serta lanjutan proyek Kota Kasablanka tahap 4, Gandaria City tahap 2, dan Pakuwon Mall tahap 5. Seluruh proyek ini dinilai akan mendukung pertumbuhan jangka menengah perusahaan.
Proyeksi pendapatan 2025: Rp 6,86 triliun
Rekomendasi: Beli
Target harga: Rp 480
Analisis dari Steven Gunawan, KB Valbury Sekuritas, menunjukkan bahwa PWON memiliki potensi kuat dalam menjaga kinerja keuangan.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
CTRA menjadi salah satu emiten yang paling diuntungkan dari perpanjangan insentif PPN DTP. Hingga semester I-2025, sekitar 33% dari total marketing sales CTRA berasal dari produk yang memperoleh fasilitas tersebut.
Perusahaan memiliki inventaris properti senilai Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun yang memenuhi syarat diskon PPN, dan 84% penjualannya pada paruh pertama tahun ini berada di bawah Rp 5 miliar per unit. CTRA juga diproyeksikan mencetak pertumbuhan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar 17% pada 2025, didorong oleh serah terima unit dari prapenjualan tahun buku 2023 yang tumbuh 24% year-on-year (yoy).
Rekomendasi: Beli
Target harga: Rp 1.180
Menurut Baruna Arkasatyo dan Joanne Ong, CGS International Sekuritas Indonesia, CTRA memiliki prospek yang sangat menjanjikan.
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Kinerja marketing sales SMRA berpeluang meningkat berkat insentif PPN DTP dan potensi penurunan suku bunga BI pada akhir kuartal III atau awal kuartal IV-2025. Peningkatan belanja pemerintah di semester II-2025 juga diharapkan dapat meningkatkan keyakinan konsumen.
Di sisi lain, beban operasional (opex) berpotensi naik akibat penyesuaian biaya pemasaran, meski kontribusinya relatif kecil (sekitar 5% dari pendapatan per kuartal I-2025). Rekomendasi untuk SMRA tetap positif dengan target harga sebesar Rp 800.
Rekomendasi: Beli
Target harga: Rp 800
Ismail Fakhri, BRI Danareksa Sekuritas, menilai SMRA memiliki prospek yang baik untuk masa depan.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
BSDE akan mengembangkan proyek hunian premium di Kota Wisata Cibubur melalui anak usaha patungan PT Karunia Sinar Mentari (KSM), di mana BSDE memiliki porsi kepemilikan 51%. Nilai lahan proyek tersebut mencapai Rp 2,8 triliun.
Target marketing sales BSDE tahun 2025 sebesar Rp 10 triliun dinilai realistis, seiring tren penurunan suku bunga BI yang memberikan ruang tumbuh bagi permintaan properti. Namun, persaingan antar pengembang dalam memperebutkan pasar akan semakin ketat.
Rekomendasi: Beli
Target harga: Rp 980
Indy Naila, Edvisor Profina Visindo, menyampaikan bahwa BSDE memiliki peluang yang cukup besar dalam memperluas pangsa pasarnya.