IWO Rayakan Ulang Tahun ke-13, Tekankan Peran Wartawan Profesional di Era Digital

Featured Image

Perayaan HUT ke-13 IWO: Komitmen Jurnalis dalam Menjaga Profesionalisme

Memasuki usia ke-13 tahun, Ikatan Wartawan Online (IWO) kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga marwah profesi wartawan di tengah tantangan era digital yang semakin kompleks. Dengan mengusung tema “IWO Menjaga Profesionalisme Wartawan di Era Digital”, organisasi ini ingin menunjukkan pentingnya integritas dan kompetensi jurnalis dalam menghadapi gelombang informasi yang begitu deras.

“Profesi wartawan bukan hanya soal menyampaikan kabar, tapi juga tentang tanggung jawab moral terhadap kebenaran dan kepentingan publik,” ujar salah satu perwakilan IWO. Dalam kesempatan tersebut, pihak IWO menekankan bahwa peningkatan kapasitas wartawan sangat penting, terutama di era digital saat ini. Jurnalis online tidak hanya harus memperkuat teknik menulis dan wawancara, tetapi juga harus mampu menguasai teknologi seperti SEO agar tulisan mereka dapat mencapai khalayak yang lebih luas tanpa mengorbankan nilai jurnalistiknya.

Di sisi lain, IWO juga mengkritik adanya media online yang lebih fokus pada klik dan sensasi daripada kualitas informasi. Hal ini dinilai sebagai ancaman terhadap integritas profesi wartawan. “Kita tidak ingin profesi ini diseret ke arah pragmatisme, hanya demi trafik dan iklan,” tegas Dwi dengan tegas.

Karya Literasi yang Mengukir Sejarah

Menandai eksistensi dan dedikasi wartawan anggota IWO, Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan, Muhammad Abriyanto, bersama dua jurnalis lainnya, telah menerbitkan buku berjudul “Menyelamatkan Reformasi, Polri di antara Dekret Presiden dan Sidang Istimewa MPR 2001” pada 4 Agustus 2025. Buku ini menjadi simbol bahwa wartawan IWO terus produktif dalam menghasilkan karya intelektual dan mendalam.

Tidak hanya itu, Ketua Umum Dwi Christianto dan Sekjen IWO Telly Nathalia pun aktif dalam dunia literasi. Dwi pernah ikut menulis buku panduan peliputan penyakit Tuberkulosis dalam pelatihan wartawan kesehatan se-Jakarta dan Jawa Barat, sementara Telly telah menerbitkan berbagai buku dari genre sejarah hingga fiksi, membuktikan kiprah jurnalis IWO tidak hanya terbatas pada berita harian, tetapi juga dalam dokumentasi keilmuan.

Komitmen IWO dalam Melawan Hoaks

Menutup pernyataannya, Dwi menegaskan bahwa IWO akan terus menjadi garda terdepan dalam melawan hoaks dan memperjuangkan kebenaran. “Kami ingin memastikan bahwa wartawan anggota IWO tetap menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik dan prinsip profesionalisme. Hanya dengan cara itu media online bisa menjadi kekuatan pencerah di tengah kabut informasi,” tegasnya.

Dengan semangat peringatan HUT ke-13, IWO tidak hanya memperingati hari jadi, tetapi juga menyegarkan komitmennya dalam memperkuat kualitas, integritas, dan kepercayaan publik terhadap media. Di era digital yang serba cepat, suara wartawan profesional tetap menjadi penuntun arah informasi yang benar bagi masyarakat. IWO terus berkomitmen untuk menjaga standar jurnalisme yang baik dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.