Jawaban: Pengalaman Berharga dari Masalah, 4 Contoh Studi Kasus UTBK PPG 2025

Featured Image

Studi Kasus PPG 2025: Pengalaman Berharga dalam Pembelajaran

Studi Kasus PPG 2025: LKPD IPA Kelas V SD

Topik yang dibahas adalah sistem peredaran darah manusia dengan kurikulum Merdeka. Desain LKPD dirancang agar lebih interaktif, menggunakan gambar berwarna organ jantung dan pembuluh darah, tabel perbandingan arteri dan vena, serta permainan kelompok "alur darah". Tujuan utamanya adalah untuk membantu siswa mengidentifikasi organ penyusun sistem peredaran darah, menjelaskan fungsi masing-masing organ, serta melatih kerja sama dan rasa ingin tahu melalui diskusi kelompok.

LKPD ini disesuaikan dengan kondisi siswa kelas V yang cenderung suka gambar, aktivitas sederhana, dan diskusi ringan agar tidak merasa terbebani. Dalam perancangan, dilakukan analisis tujuan dengan fokus pada pengetahuan dasar dan berpikir kritis ringan. Model aktivitas menggunakan pendekatan problem-based learning, seperti pertanyaan "Kenapa jantung tetap berdetak meski kita tidak menyadarinya?".

Visualisasi dilengkapi ilustrasi dan skema alur darah berwarna. Diskusi kelompok diatur agar siswa dapat bekerja sama dan saling berbagi pemahaman. Instruksi ditulis secara singkat dan jelas agar mudah dipahami. Setiap akhir sesi, siswa diminta untuk melakukan refleksi dengan mengisi bagian "Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini?".

Respons dari siswa cukup positif. Mereka antusias menggambar alur darah dan lebih mudah memahami konsep. Siswa yang biasanya pasif mulai aktif dalam diskusi. Namun, beberapa masih kesulitan memahami istilah seperti arteri dan vena, sehingga guru perlu memberikan penjelasan tambahan.

Pelajaran penting dari studi kasus ini adalah bahwa LKPD yang menarik dan sesuai dengan kondisi siswa bisa meningkatkan pemahaman dan partisipasi. Guru juga perlu memberi pendampingan ekstra pada siswa yang mengalami kesulitan agar pembelajaran lebih merata.

Studi Kasus PPG 2025: LKPD Matematika SMA Kelas X

Topik yang dibahas adalah fungsi kuadrat. Masalah awalnya adalah LKPD yang terlalu fokus pada rumus dan soal hitungan, sehingga membuat siswa bosan dan tidak paham konsep. Solusi yang diberikan adalah dengan merancang soal berjenjang, mulai dari level dasar hingga level analisis. Siswa bebas memilih level, namun minimal harus menyelesaikan level 1 dan 2.

Visualisasi dan konteks nyata juga diperbaiki dengan menambahkan grafik, ilustrasi lintasan bola, dan contoh fungsi kuadrat dalam kehidupan nyata. Alat digital seperti Desmos dan GeoGebra digunakan untuk membantu visualisasi grafik. Selain itu, beberapa soal dirancang untuk dikerjakan bersama dan didiskusikan.

Hasilnya, minat dan pemahaman siswa meningkat. Mereka lebih tertantang dan mulai mengerti konsep fungsi kuadrat secara menyeluruh. Siswa yang kesulitan merasa terbantu, sedangkan siswa unggul merasa lebih termotivasi.

Pelajaran penting dari studi kasus ini adalah bahwa LKPD SMA harus dirancang untuk mendorong pemahaman konsep dan berpikir tingkat tinggi. Soal yang bervariasi dan kontekstual membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan.

Studi Kasus PPG 2025: LKPD IPS SMP Kelas VIII

Topik yang dibahas adalah aktivitas ekonomi masyarakat. Masalah awalnya adalah LKPD lama hanya berisi ringkasan materi dan soal pilihan ganda tanpa gambar atau konteks kehidupan nyata. Perubahan yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan inkuiri, yaitu dengan artikel berita lokal sebagai stimulus. Tambahkan infografis dan pertanyaan terbuka seperti "Apa dampak sosial ekonomi jika pasar tradisional digantikan pasar modern?"

Siswa juga diminta melakukan survei pekerjaan di lingkungan sekitar sebagai aktivitas lapangan. LKPD menyediakan ruang diskusi dan refleksi diri. Hasilnya, siswa lebih aktif, kritis, dan mampu mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Suasana kelas menjadi lebih hidup, dan nilai serta pemahaman meningkat.

Pelajaran penting dari studi kasus ini adalah bahwa LKPD yang kontekstual dan dekat dengan kehidupan siswa jauh lebih efektif. Guru perlu merancang LKPD yang menarik, mudah dipahami, dan menumbuhkan rasa ingin tahu.

Studi Kasus PPG 2025: LKPD Bahasa Indonesia SMA Kelas X

Topik yang dibahas adalah menyusun teks eksposisi. Masalah awalnya adalah LKPD terlalu teoritis dan berisi hafalan, tanpa latihan menulis yang bermakna. Hanya 40% siswa menyelesaikan tugas, dan rata-rata nilai stagnan di angka 66. Minat dan pemahaman siswa rendah.

Perbaikan yang dilakukan adalah dengan kontekstualisasi menggunakan artikel opini yang relevan dengan dunia remaja. Latihan menulis dilakukan dengan siswa menulis paragraf argumentatif dari topik yang mereka kenal, seperti gadget atau bullying. LKPD berisi gambar, ilustrasi, dan tautan ke video singkat teknik menulis.

Diskusi kelompok dan contoh penulisan langsung dari guru juga diterapkan. Hasilnya, siswa jadi lebih aktif, tertarik menulis, dan menunjukkan perkembangan keterampilan argumentatif. Tingkat penyelesaian naik menjadi 85%, dan nilai rata-rata meningkat ke 78.

Pelajaran penting dari studi kasus ini adalah bahwa LKPD harus mendorong eksplorasi ide dan latihan nyata, bukan hanya teori. LKPD yang interaktif, kontekstual, dan memberi ruang untuk menulis bisa meningkatkan kemampuan siswa secara signifikan.