Jejak Pendakian Irjen Rudi Setiawan: Ciremai, Palutungan, dan Apuy Majalengka

Pendakian Kapolda Jabar di Gunung Ciremai: Sebuah Perjalanan yang Penuh Makna
Kabut tipis menyelimuti jalur pendakian Apuy, Kecamatan Argapura, Majalengka, pada hari Sabtu (9/8/2025) pagi. Jalur ini berada di Desa Argamukti, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Jalur pendakian Gunung Ciremai via Apuy terkenal sebagai salah satu rute yang cukup populer dan relatif mudah diakses, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Aroma tanah basah dan segarnya udara hutan pinus menyambut setiap langkah rombongan yang baru saja menuruni jalur terjal Gunung Ciremai. Dari kejauhan, terlihat sosok Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan berjalan di barisan depan, diapit oleh Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Barat Ny. Diana Rudi Setiawan serta sejumlah Pejabat Utama Polda Jabar.
Turunnya mereka bukan sekadar akhir dari sebuah pendakian. Di jalur ini, Kapolda disambut oleh Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian, Wakapolres Kompol Asep Agustoni, dan jajaran Polres Majalengka yang bersiaga penuh. Pengamanan ketat dilakukan, bukan hanya demi keselamatan pejabat, tetapi juga demi kelancaran perjalanan yang sarat makna kebangsaan.
“Ini kehormatan bagi kami, mengawal langsung Bapak Kapolda dan rombongan yang baru saja menuntaskan pendakian dari puncak tertinggi di Jawa Barat,” ujar AKBP Willy Andrian sambil berjabat tangan dengan sang Kapolda.
Rombongan memilih jalur Apuy untuk turun dari puncak Gunung Ciremai. Trek menurun yang dihiasi hutan pinus, suara burung, dan aroma dedaunan basah menjadi pengiring perjalanan. Bagi sebagian pendaki, jalur ini menawarkan pemandangan indah ke arah lembah, namun juga tantangan tersendiri dengan jalur yang licin dan menurun curam.
Di pintu gerbang Apuy, sambutan hangat dari jajaran Polres Majalengka menutup perjalanan. Senyum, jabat tangan, dan foto bersama menjadi penanda selesainya misi pendakian ini.
Pendakian Kapolda Jabar ini bukan sekadar olahraga ekstrem atau kegiatan seremonial. Ia membawa pesan tentang keselamatan pendaki, pelestarian alam, gotong royong, dan nasionalisme. “Semoga perjalanan ini menginspirasi masyarakat untuk menjaga alam dan memperkuat persatuan, apalagi menjelang HUT Kemerdekaan,” kata Rudi.
Perjalanan Dimulai di Palutungan
Sehari sebelumnya, Jumat (8/8/2025), titik awal pendakian dimulai dari Palutungan, Kuningan. Jalur pendakian Gunung Ciremai via Palutungan terletak di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tepatnya di Dusun Palutungan dari Balai TN Gunung Ciremai. Jalur ini merupakan salah satu dari beberapa jalur resmi yang bisa digunakan untuk mencapai puncak Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat.
Di Pos 3 jalur ini, Irjen Pol. Rudi Setiawan meresmikan Shelter Pesat Gatra 93 (Pos PG 93). Ini merupakan fasilitas hasil kerja sama antara Polri dan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Hadir pula Wakapolda Jabar, PJU Polda Jabar, perwakilan TNGC, Perhutani, LSM Akar, dan PPGC.
Shelter yang dibangun kokoh di ketinggian ini menjadi tempat perlindungan dari cuaca ekstrem, lokasi beristirahat pendaki, pusat evakuasi darurat, penunjuk arah, dan titik checkpoint. “Pembangunan shelter ini adalah bentuk nyata kepedulian terhadap keselamatan pendaki dan kelestarian alam. Apalagi menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, semangat gotong royong ini harus terus dijaga,” kata Rudi.
Selepas peresmian, rombongan melanjutkan perjalanan menyusuri jalur Palutungan yang menanjak tajam, melewati hutan tropis dengan udara semakin tipis. Sesampainya di Puncak Ciremai, Rudi dan jajarannya mengibarkan Merah Putih di Atap Jawa Barat pada Sabtu (9/8/2025) pagi, tepat berada di ketinggian 3.078 mdpl.
Bagi Rudi, momen ini adalah cara menghormati para pahlawan sekaligus pesan bahwa menjaga keamanan, melestarikan alam, dan mencintai tanah air bisa dilakukan bersama-sama, seperti langkah pendaki yang menuju satu puncak dengan tujuan yang sama.