Kepala BAPPISUS Kenang Marsma Fajar: Penerbang Hebat F-16

Featured Image

Peran dan Dedikasi Marsma TNI Fajar Adriyanto

Marsma TNI Fajar Adriyanto dikenang sebagai seorang perwira yang hebat dan berjasa dalam sejarah pertahanan udara Indonesia. Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BAPPISUS), Aries Marsudiyanto, mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas kepergian sosok yang ia anggap sebagai putra bangsa terbaik. Ia menyebut Fajar sebagai penerbang tempur F-16 yang memiliki dedikasi tinggi dan disiplin dalam menjalankan tugasnya.

Aries juga mengenang momen penting di mana Fajar pernah bertindak cepat untuk mengusir pesawat milik Angkatan Laut Amerika Serikat pada insiden Bawean 2003. Saat itu, dua unit F-16 TNI Angkatan Udara dilengkapi rudal AIM-9 diterjunkan untuk mengidentifikasi pesawat asing yang ternyata adalah F/A-18 Hornet dari kapal induk USS Carl Vinson. Dalam insiden tersebut, terjadi pertarungan udara, penguncian radar, dan peperangan elektronik di dekat Pulau Bawean.

Fajar, yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) 1992, selalu dikenang sebagai sosok yang ceria dan penuh semangat. Bahkan hingga detik terakhirnya, ia tetap menunjukkan sikap kerja yang baik dan kedisiplinan. Aries mengatakan bahwa Fajar selalu tertawa dan membawa energi positif di mana pun ia berada.

Kecelakaan yang Menimpa Marsma TNI Fajar Adriyanto

Sebelum meninggal, Fajar mengalami kecelakaan saat sedang melakukan penerbangan latihan. Pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 jatuh di kawasan Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Pesawat tersebut diawaki oleh Fajar sebagai pilot dan Roni Ahmad sebagai kopilot. Kecelakaan ini menyebabkan gugurnya Fajar, yang meninggal saat tiba di Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. M. Hassan Toto di Kemang, Kabupaten Bogor.

Sementara itu, Roni mengalami luka berat dan masih dalam proses pemulihan. Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma I Nyoman Suadyana, menyebut bahwa pesawat tersebut hilang kontak pada pukul 09.19 WIB dan akhirnya ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana. Sampai saat ini, penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan.

Proses Pemakaman dan Perayaan Kehormatan

Jenazah Fajar telah disemayamkan di rumah duka yang berada di Kompleks TNI AU, Jalan Triloka XI, Pancoran, Jakarta Selatan. Jenazah tiba sekitar pukul 15.20 WIB. Sejumlah tokoh penting tampak hadir dalam upacara melayat, termasuk Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Wakil Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi, serta beberapa pejabat tinggi TNI lainnya.

Jenazah Fajar akan dimakamkan di Probolinggo, Jawa Timur, pada Senin (4/8) besok. Sebelum dimakamkan, jenazah akan dibawa terlebih dahulu ke Malang, Jawa Timur, menggunakan pesawat Hercules. Proses pemakaman ini menjadi bentuk penghormatan kepada sosok yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara.