Kesaksian Siswanto: Fakta Mengejutkan di Hari Terakhir Arya Daru

Kekhawatiran Istri yang Tak Terwujud: Tragedi di Kamar Kos Menteng
Kasus kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan kepala terlilit lakban menimbulkan banyak pertanyaan. Di balik kejadian tersebut, ada cerita tentang kepanikan yang dialami oleh istri almarhum, Meta Ayu Puspitanti atau dikenal dengan nama Pita. Peristiwa ini memicu respons luar biasa dari pihak keluarga, terutama istri yang tak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya.
Pita mulai menunjukkan tanda-tanda kecemasan sejak tengah malam. Ia terus-menerus menelepon penjaga kos, Siswanto, dengan intensitas tinggi. Dalam waktu singkat, ia menghubungi Siswanto dua kali pada pukul 01.00 dan sekali lagi pada pukul 05.00. Respons yang diberikan oleh Pita sangat jelas; ia ingin agar pintu kamar suaminya segera didobrak meski harus menanggung kerusakan yang mungkin terjadi.
Siswanto, sebagai penjaga kos, menjelaskan bahwa ia tidak bisa langsung melakukan tindakan itu. Sebagai bagian dari prosedur, ia harus melaporkan hal tersebut kepada pemilik kos terlebih dahulu. Meskipun begitu, Pita tetap mempertahankan permintaannya. Ia bahkan bersedia bertanggung jawab atas semua kerusakan yang mungkin terjadi akibat pendobrakan tersebut.
" Dobrak aja saya siap mengganti kerusakannya," kata Pita menurut pengakuan Siswanto. Namun, Siswanto harus menjelaskan bahwa ia perlu izin terlebih dahulu dari pemilik kos. Ia merasa harus mematuhi aturan yang berlaku, meskipun situasi sedang darurat.
Setelah mendapat izin, Siswanto hanya diperbolehkan untuk memeriksa apakah ada orang di dalam kamar. Pada saat itu, lampu di dalam kamar Arya Daru mati, yang semakin memperkuat kekhawatiran Siswanto. Ia mencoba mengetuk pintu, namun tidak ada respons sama sekali. Pita terus menelepon dan memohon agar sesuatu dilakukan.
Akhirnya, salah satu penghuni kamar lain, yaitu penghuni nomor 106, menawarkan bantuan. Mereka bersama-sama membuka jendela dan menemukan Arya Daru dalam kondisi yang sangat menyedihkan. Kejadian ini menjadi bukti betapa kuatnya firasat yang dimiliki oleh Pita sebelum kenyataan terbongkar.
Dari pengakuan Siswanto, ia mengatakan bahwa Pita sering datang ke kos Arya Daru. Menurutnya, Pita telah bertemu dengannya tiga kali sebelum kejadian tersebut. Namun, ia tidak pernah melihat tamu lain yang berkunjung ke kamar Arya Daru. Hal ini membuatnya semakin yakin bahwa Pita benar-benar khawatir akan keselamatan suaminya.
Peristiwa ini juga mengungkapkan sisi emosional dari seorang istri yang tidak bisa menyembunyikan rasa cemas dan kepedulian terhadap pasangannya. Meskipun upaya yang dilakukan oleh Pita tidak berhasil mencegah tragedi, tindakan yang dilakukannya menunjukkan betapa besar kecemasannya terhadap keadaan suaminya.
Kasus ini juga mengajarkan pentingnya komunikasi yang baik antara anggota keluarga dan pihak yang terkait. Dengan lebih cepat merespons kekhawatiran, mungkin saja kejadian tragis ini bisa dihindari. Namun, pada akhirnya, apa yang terjadi adalah sebuah pelajaran berharga bagi semua pihak terkait.