Kisah Alexsandro, Siswa SMA yang Bobol Sistem NASA dan Dapat Penghargaan

Featured Image

Siswa Indonesia Meretas Sistem Keamanan NASA

Alexsandro Alvino, seorang siswa kelas 12 SMA Metta Maitreya di Riau, berhasil melakukan peretasan terhadap sistem keamanan siber National Aeronautics and Space Administration (NASA) Amerika Serikat. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengikuti program sayembara terbuka yang diselenggarakan oleh NASA.

Alex menjelaskan bahwa program tersebut memungkinkan siapa saja untuk mencoba meretas sistem keamanan NASA. Tujuan dari program ini adalah untuk menemukan kelemahan pada sistem sehingga NASA dapat memperbaiki kerentanan tersebut. Awalnya, Alex hanya mencoba-coba mengikuti sayembara tersebut pada Juni 2025. Namun, ia mengetahui bahwa sekitar 9.000 orang juga ikut serta dalam program tersebut.

Meski jumlah peserta sangat besar, Alex tidak menyerah. Ia terus berusaha mencari celah kelemahan dalam sistem keamanan NASA. Hasilnya, ia berhasil menemukan kelemahan di tingkat rendah dan krusial. "Saya ngulik-ngulik dan ternyata selama sebulan saya ngulik, dapat juga kak, saya dapat P4 itu totalnya 3, jadi saya dapat penghargaan dari NASA," ujarnya saat dihubungi Zona Kreasi.

Alex juga menyebutkan bahwa baru-baru ini ia berhasil menemukan kerentanan kritikal dan masuk ke dalam akses penuh sistem internal NASA. Menurutnya, meretas sistem keamanan NASA bukanlah hal mudah. Untuk mendapatkan penghargaan, ia harus menemukan kerentanan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Penghargaan dan Prestasi

Kinerja Alex mendapat apresiasi dari pihak NASA dengan penghargaan tertulis. Selain itu, ia menjadi orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan dalam kategori tersebut. Alex merasa bangga karena namanya bisa dicantumkan dalam Crowd Stream. Ia menyatakan bahwa sebelumnya tidak ada orang Indonesia yang berhasil mendapatkan penghargaan P1 atau kerentanan kritikal di website NASA atau globe.gov.

Perjalanan Belajar Alex

Sebelum fokus pada cybersecurity, Alex sudah lama mempelajari coding. Dengan perkembangan teknologi AI, ia memperluas pengetahuannya ke ranah keamanan siber. "Akhirnya saya melihat peluang di cybersecurity yang dimana juga ada berkaitan dengan coding gitu. Akhirnya saya masuk lah ke sana, biar enggak rugi-rugi kali lah ilmu saya yang coding-coding itu," katanya.

Selain belajar sendiri, Alex juga aktif dalam komunitas keamanan siber. Ia juga banyak belajar matematika, logika, dan ilmu lainnya yang mendukung kemampuan coding dan cybersecurity. Alex menghabiskan hampir setengah hari di depan komputer untuk berlatih. Ia tidak pernah bermain game online sejak kecil.

"Konsistensi saya dibangun karena orang tua saya mengarahkan saya untuk tidak main game. Ketika saya tidak boleh main game, saya bingung mau ngapain dan akhirnya saya belajar," ujarnya.

Saran untuk Masa Depan

Alex menyarankan kepada siapa pun yang ingin menguasai ilmu cybersecurity untuk mempelajari dasar-dasar coding terlebih dahulu. Ia menekankan pentingnya memahami bahasa pemrograman, meskipun tidak perlu terlalu dalam. "Pelajari basic coding dulu, baru kita pelajari bagaimana cara website bekerja karena kan cybersecurity ini kan logika, kita mencari celah (kelemahan sistem)," katanya.

Selain itu, Alex menyarankan agar anak-anak yang ingin menguasai cybersecurity lebih fokus belajar dan melatih diri. "Menurut saya sih yang tadi kan kurang nge-game," pungkasnya.